Nggak semua orang mau ikut reuni meskipun yang lebih sering kita dengar adalah, reuni itu menyenangkan sekali! Aku sendiri, sebagai orang yang merasa memiliki photographic memory, menyukai jenis kegiatan ini. Namun demikian ada baiknya aku juga mengerti kenapa ada orang yang benci pada reunian. Dari percakapan dengan mereka, berikut adalah alasan-alasannya.

Masa lalu adalah masa lalu
Waktu aku menghubungi salah satu kawan dan bertanya kenapa nggak mau ikut reunian meskipun itu hanya dengan bergabung dalam WAG lulusan/angkatan, jawabnya singkat, “Masa lalu adalah masa lalu, Bro. Move on!”
Waktu aku tanya, “Kok bisa gitu? Kenapa?” Dia nggak jawab lagi hingga kini.
Oh, mungkin akupun sudah jadi masa lalu baginya, baiklah!
Masalah di masa lalu yang belum juga berlalu
Ada juga yang gak mau ikut reunian karena merasa hingga kini masih belum bisa menyelesaikan masalah yang pernah ada waktu dulu. Alasan-alasan ini pernah kudapat dari kawan-kawan yang waktu dulu sering jadi korban bully dan hal itu membekas hingga kini.
Kehidupan masa kini tak seindah kisah sinetron di televisi
Mereka yang malu-malu untuk reuni salah satu alasannya juga karena merasa punya kehidupan masa kini yang tak terlalu menyenangkan. Ada kawan yang memiliki masalah rumah tangga dan malu ikut reuni takut kalau ditanyain gimana kabar keluarganya.
Tapi yang paling umum terkait dengan alasan ini adalah mereka yang merasa belum sukses secara karir. “Ngapain ikut reuni. Kayak udah sukses aja? Nanti deh kalau udah sukses aku ikutan!”
Reuni? Takut CLBK
Baru-baru ini aku dapat kabar kenapa WAG alumni salah satu almamaterku bubar.
“Karena ada yang CLBK, Don!”
“Trus?”
“Ketauan istrinya!”
“Trus?”
“Bubar!”
“Lalu kenapa grupnya yang bubar?”
“Pada takut CLBK juga hahaha!”
Benci reuni karena terlalu sering reuni
Ini yang menarik dan unik. Salah satu alasan untuk nggak mau reunian adalah karena terlalu sering reuni.
Masuk akal sih karena reunian itu menyenangkan kalau diadakan sesekali. Reunian kita gunakan sebagai jeda atas hidup masa kini yang mungkin terlalu rutin dan keras.
Nah kalau diadakan terlalu sering, kenangan dan rasa guyub yang melekat pada reuni pun jadi hilang rasanya. Ia berubah menjadi masa kini. Sapaan-sapaan pagi dari kawan-kawan lama di WAG alumni jadi hilang rasa, tak beda jauh dengan sapaan Si Bos mengirim pesan jam lima pagi, “Kerjaanmu semalam udah kelar, kan? Atau mau potong gaji?!”
Aku tidak membenci sekaligus tidak menanti.
Kalo pas ono dan aku bisa ya teko, enggak adapun gak apa-apa hihihi.
Orangnya suka ikut arus aja.
Wah, masnya pasti suka surfer ya? wkwkwkwkw! Pakabar Masbro?
Gimana kalau ngga pengen reunian karena emang ga suka keramaian mas? hehe, soalnya saya sendiri juga rasanya ga pingin reunian karena emang ga suka keramaian.
Alasan menarik, ya nggak papa, Mas :) Ngapain harus ikut?
Saya lebih tertarik berkumpul reuni dalam konteks ketemu teman lama, jadi ya mungkin jadinya semacam reuni karena lingkaran pertemanan yang kecil.
Sambil ngopi atau ngeteh neng angkringan. Ini sebelum pandemi malah cukup jadi agenda (agak) rutin. Topiknya? Yaa… opo wae sing pas kui lagi isa diomongké hahah!
Suk nek COVID wes luwih terkontrol dan aku iso mulih, kita reunian, Thom!
Jadikan! Semoga kita semua sehat dan bisa ketemu lagi!
Berkah Dalem.
Saya rada kuper. Kalo ada ajakan reuni dalam forum yang besar karena banyak peserta malah males, soalnya nggak kenal semua orang begitu juga sebaliknya.
Kalo orangnya terbatas dan emang sebelumnya sudah cocok, ya bisa aja.
Dua tahun lalu ikut reuni seangkatan krn ketua panitia itu sobat saya. Sampai di acara saya gak kenal semua orang dan lbh banyak lagi orang gak kenal saya. Cuma guru-guru yahy ingat saya. 🙊
Reuni alumni universitas almamater cabang Jakarta? Gak pernah tertarik dgn alasan sama, lagi pula saya gak punya kartu alumni. 😂
Betapa damainya hidupmu, Man hahaha…
Aku gak benci dan gak rindu juga.
Tergantung konsep acaranya sih, dan aku lebih suka teman-teman sekelas saja karena jauh lebih intim. Kalau reuni sekolah, aku gak terlalu suka, gak ingat2 juga siapa, karena pas sma misalnya kan beda kelas toh.
Tapi aku heran juga, apa hubungannya temanmu itu gak datang dengan “masa lalu biarlah jadi masa lalu”? LOL. Silaturahmi kan gpp, bukan berarti dia harus balik ke masa lalu.
Kalau CLBK, aku gak pernah takut urusan itu. Udah tua kok masa baper2 yaaa pas ketemu mantan.
hahahaha tapi yg baper juga tetap ada … dan banyak :)