• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Rejoice

26 Juni 2008 9 Komentar

Ini adalah lagu keempat di album kedua U2, October.
Secara musikalitas, lagu ini memiliki semangat dan ruh yang sama dengan beberapa lagu lain baik di Boy maupun October.
Ada dibilang bahwa lagu ini berbicara tentang Dublin, ibu kota Irlandia.
Akan tetapi, dalam lagu ini, aku merasa justru lebih penting berbicara tentang pilihan kata “rejoice” yang menurut Bono adalah kata yang pada awalnya susah diterima oleh orang-orang.
Penggambaran kata “rejoice” yang menurut Bono adalah sesuatu yang “lovely to say” memiliki arti yang lebih menggembirakan ketimbang “get up and dance, baby.”

Secara pribadi, aku mengamati bahwa penggunaan kata “rejoice” lebih dikaitkan dengan tren pendalaman iman yang dilakukan tiga dari antara anggota U2, kecuali Adam Clayton.
Kenapa demikian, kata “rejoice” sangat kerap digunakan dalam Injil untuk menggambarkan suatu pemulihan, kebahagiaan dan pemuliaan.

Oh, U2 yang sangat agamis…

Rejoice

Its falling its falling
And outside the buildings
Are tumbling down
And inside a child on the ground
Says hed do it again

And what am I to do
What in the world am I to say
Theres nothing else to do
He says hell change the world someday
I rejoice

Hes building, Ill follow
In my bed when I woke up
To what he has said
Everythings crazy
But Im too lazy to lie

And what am I to do
Just tell me what am I supposed to say
Ill cant change the world
But I can change the world in me
If I rejoice
Rejoice…

And what am I to do
Just tell me what am I supposed to say
I cant change the world
But I can change the world in me
If I rejoice

I dont know what to change
Rejoice…

Sumber:
Songmeanings, Wikipedia, Macphisto (lirik)

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Cetusan Ditag dengan:U2

Tentang Donny Verdian

DV, Superblogger Indonesia. Ngeblog sejak Februari 2002, bertahan hingga kini. Baca profil selengkapnya di sini

Reader Interactions

Komentar

  1. Rafki RS mengatakan

    27 Juni 2008 pada 9:51 pm

    Rejoice: kata-kata yang indah dan didamba.

    Balas
  2. windy mengatakan

    28 Juni 2008 pada 6:53 am

    shampoooo kalee aah… rambut kaka bagus…!

    Balas
  3. made eka mengatakan

    28 Juni 2008 pada 11:23 am

    wah klo lagunya enak aku suka.walaupun gag ngerti maknanya hehehehehe…katanya U2 boikot konser di Indonesia yah??

    Balas
  4. sawali tuhusetya mengatakan

    28 Juni 2008 pada 1:01 pm

    wah, musik dalam pemahaman awam saya memang bisa menjaga harmoni kehidupan, mas donny. *sok tahu* sentuhan lirik dan musiknya bisa membuat kepekaan religius dan humani kita bisa menjadi begitu tersentuh. btw, u2 jarang2 aku mendengarkannya, mas, hehehehe :lol:

    Balas
  5. Donny Verdian mengatakan

    29 Juni 2008 pada 8:47 am

    @Rafki: Amin, Pak!
    @Windy: Komen loe aneh dan lucu *pake cara halus ngomentarin komentar loe biar nggak dimusuhin loe dan DM lagi* huahua!
    @Made Eka: Denger2 sih begitu, tapi mungkin mereka nggak manggung di Indo karena belum aja, nunggu penggemarnya buanyak dulu :D Salam kenal Bli!
    @Sawali: Mari dengarkan sejak saat ini Pak. Tiap weekend di blog ini secara khusus akan mengupas soal U2 kok. Dan di sini selalu saya sertakan link ke YouTube nya, jadi disimak aja sapa tau suka :)

    Balas
  6. DM mengatakan

    30 Juni 2008 pada 2:42 pm

    Rejoice? Ini bukan karena istrimu namanya Joyce kan?
    Re = kembali
    Joice = Joyce, istrimu
    Lho? Ada apa kamu kok kembali ke istrimu? Habis marahan tah?

    Balas
    • Ria mengatakan

      4 November 2011 pada 2:49 pm

      hahahaha mas DM koemntarmu :))

      Balas
  7. Ria mengatakan

    4 November 2011 pada 2:52 pm

    Mas, kalau U2 aku suka beberapa lagunya, terutama yang judulnya “Stuck in the Moment” karena kata2nya bisa menyegarkan jiwa kalau lagi suntuk and stuck hehehehehe… dan akan selalu ingat kalimat ini “Time will pass” :D
    anyway…rejoice? aku pake merk itu untuk sampoo mas hehehehehe ^^

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT