Pribumi atau non-pribumi, kita semua berasal mula dari… pringsilan

17 Okt 2017 | Cetusan

Ramai orang bicara soal polemik penggunaan kata ?pribumi? oleh pejabat yang baru saja dilantik, aku malah terpikir untuk menulis tentang pringsilan.

Apa yang diucapkan pejabat baru itu sejatinya justru menunjukkan ia adalah bagian dari sejarah lama yang harusnya sudah digulungtikarkan.

Melalui Inpres Nomer 26 tahun 1998, which was hampir dua dekade lalu, presiden waktu itu menginstruksikan warga untuk tidak menggunakan kata pribumi dan non-pribumi dalam semua perumusan dan penyelenggaraan kebijakan, perencanaan program, ataupun pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintah.

Jadi, mencoba menggairahkan kembali penggunaan kata pribumi untuk memisahkan non-pribumi adalah upaya pendikotomian yang kolot dan tidak reformatif.

Apakah pribumi itu yang hanya lahir dan berasal di pulau sedangkan non-pribumi itu yang pendatang saja?

Katakanlah demikian, pribumi itu dari bumi yang mana? Bulat, datar, segitiga sama sisi atau jajaran genjang?

Pada akhirnya akan ada begitu banyak dikotomi yang tak ada gunanya untuk digunakan untuk mengguna-guna kekuasaan. Pemecahbelahan itu bukanlah hal terbaik untuk dihembuskan apalagi ketika kamu sudah menjadi seorang pejabat selevel gubernur pula.

Ketimbang memecah belah, lebih baik mempersatukan! Kita boleh berbeda, boleh pribumi, boleh non pribumi tapi sejatinya kita semua berasal dari? pringsilan.

Apakah pringsilan itu?
Pringsilan adalah istilah Bahasa Jawa yang berarti kantung skrotum tempat buah zakar, tempat sperma berawal mula sebelum membuahi telur lalu menjadi orok dalam rahim ibu. Bukankah tidak ada pribumi dan non pribumi atau apapun klasifikasi manusia yang bisa lahir tanpa pringsilan kalau demikian?

Melalui tulisan ini, aku mengajak kita semua untuk kembali ke dasar, kembali pada pemikiran inti. Bahwa tak peduli siapapun kamu, sejatinya kita semua ini berasal dari hal yang sama.

Kita boleh berbeda-beda dan bermacam-macam, tapi keanekaragaman itu tidaklah memisahkan karena kita sejatinya satu, berasal dari buah dalam pringsilan.

Salam Pringsilan!

Sebarluaskan!

1 Komentar

  1. Hahahah beetttullll.. mau pringsilan balance, mau pringsilan sama oval ataupun pringsilan Sanglir tetep saja pringsilan. Hidup generasi pringsilan hhahahaha

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.