Pertengkaran Bahasa

19 Okt 2009 | Aku, Australia, Indonesia

Menulis romantis dan mendayu-dayu itu seperti halnya gula-gula, awalnya berasa luar biasa, tapi terlalu banyak berakibat memuakkan. Oleh karenanya, menyambut ulang tahun pernikahan yang pertama yang jatuh pada 18 Oktober 2009 kemarin, aku berpikir untuk membuang beberapa draft tulisan romantis demi sebuah sajian yang tidak terlalu memuakkan :) Aku lebih tertarik pada tema tentang penyesuaian diri dengan bahasa sebagai sub temanya mengingat bagiku penyesuaian adalah fase yang sepertinya tak akan pernah mengenal kata akhir selama pernikahan berlangsung.

OK, mari kita mulai!
Istriku lahir di Indonesia tapi sejak remaja hingga dewasa bermukim di Australia.
Ia tak menggunakan bahasa Jawa sama sekali kecuali yang ia dengar dari aku dan teman-temanku.
Meski ia berhitung menggunakan Bahasa Indonesia, tapi ia pemakai Bahasa Inggris yang aktif.

Sedangkan aku… menghitung, misuh, dan mengeluh tetap dalam bahasa Jawa. Menulis dan berdoa dalam bahasa Indonesia karena aku menganggap Tuhan adalah Guru Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sedangkan Bahasa Inggris adalah sesuatu yang masih sangat-sangat baru kupelajari sejak setahun terakhir bermukim di Sydney ini.

“Pertengkaran Bahasa”, begitu aku menyebutnya, adalah suatu argumentasi yang kerap terjadi antara kami ketika dalam percakapan sehari-hari secara tak sengaja timbul kata-kata yang mengandung miss-arti, setidaknya menurut kami.

Roti vs Kue
Kue vs RotiBagiku, tak ada yang berbeda antara roti dan kue. Saking samanya, seenak hati aku bisa menggunakan keduanya.
Sedangkan bagi istriku, kedua hal itu berbeda.

(Percakapan di telepon)
Istriku: Halo.
Aku: Halo, Hon! Kamu lagi dimana?
Istriku: Di Coles, belanja grocery… kamu mau nitip apa?
Aku: Hmmm, nganu… kue cokelat aja buat cemilan nanti malam!
Istriku: OK! Berapa biji?
Aku: Dua boleh.. Thanks yah.
Istriku: OK!

Sepulang kantor, di meja makan…
Aku: Mana kue cokelatku, Hon? Lapar banget nih!
Istriku: Tuh di kulkas!
Aku: Yahhh.. kok di kulkas? Kan jadi keras! *mengambil piring dari rak* Ya udah, kumasukkan microwave dulu yah!
Istriku: Yeeeyyyy.. jangan.. nanti cokelatnya lumer!
Aku: Loh kan cokelatnya di dalam..
Istriku: Hah! Nggak dong!
Aku lantas membuka kulkas dan terbelalak melihat dua buah potongan tart cokelat di sana.
Aku: OMAIGATTTT.. yang aku minta itu kan kue yang ada cokelat di dalamnya…
Istriku: Aduh! Kalau itu namanya ROTI COKELATTT bukan KUE COKELATTTT!!!!!!!!
Gubrak!

Tengkar vs Kelahi
Tengkar vs KelahiBagiku, tengkar dan kelahi adalah sama saja, tapi bagi istriku tidak!

Aku: Wah! Tadi di kereta waktu menuju ke Parramatta aku ngeliat ada orang bertengkar.
Istriku: Oh ya?
Aku: Iya… gila deh.. dua-duanya sampe keluar darahnya di kepala, benjol semua!
Istriku: Itu namanya berkelahi, bukan bertengkar!
Aku: Bedanya?
Istriku: Berkelahi itu tonjok-tonjokan, bertengkar itu tengkar mulut…
Aku: Lho kok bisa? Nggak fair! Kenapa nggak bikin istilah baru tengkar tonjok-tonjokan aja kalau begitu?

Macet vs Mogok
Macet vs MogokSekali lagi, bagiku keduanya sama saja, tapi bagi istriku, berbezaa :)

Aku: Sorry, kynya aku plg tlat! Bisku macet menjelang Harbour Brdg! (via sms)

Dan sesampainya di rumah…
Aku: Wah, edian tadi lama juga macetnya sampai si sopir telepon ke basecamp bis-nya minta bantuan.
Istriku: Lah kenapa pakai minta bantuan? Harbour Bridge kan memang biasa macet kalau sore gitu, Hon…
Aku: Iya sih, tapi ini maksudku bisnya yang macet, nggak bisa jalan! Tadi pas mau masuk bridge tiba-tiba kayak kehilangan energi trus berhenti. Waktu di start nggak nyala-nyala lagi.
Istriku: Duh! Itu namanya mogokkk bukan macettt! Macet itu kalau traffic jam kayak di Jakarta ituuu!!!!
Aku: Ooo…

Biji vs Isi
Biji vs IsiKalau yang ini aku mengaku salah… Pada kenyataannya memang aku yang terlalu banyak menyeret bahasa Jawa ke ranah bahasa Indonesia. Sewaktu kecil dulu, aku selalu berujar, “Mangan rambutan kuwi isine ojo dipangan!” (Makan rambutan itu bijinya (jw: isi) jangan dimakan!)

Aku: Kamu lagi ngupas mangga ya?
Istriku: He eh, kamu mau?
Aku: Mau deh…

Lima menit kemudian, ia datang ke ruang TV, duduk disebelahku dan menyodorkan sepiring mangga.
Aku: Wah enak nih! Manis! Pasti kamu beli ke Cabramatta ya?
Istriku: Iya, enak ya…
Aku: Wah, kalau gitu isinya jangan dibuang, Hon. Besok sabtu coba kutanam di pekarangan deh sapa tau numbuh dan kita ndak usah beli-beli lagi.
Istriku: Isi? Isinya kan kamu makan..??
Aku: Bukan… aduh. isi.. isi… apa ya…. *mikir*… bonggolnya itu lho…
Istriku: itu BIJIIIIIII! Bukan isiii….

Iwak (Ikan) vs Daging
Iwak vs DagingIni, aku ngaku salah lagi deh… Konon, orang-orang yang hidup di sekitar Jogja dan sekitarnya, karena dulu sangat susah mendapatkan ikan laut segar dari Semarang dan belum memiliki pelabuhan nelayan seperti sekarang, maka semua daging disebut sebagai ikan (iwak) entah karena sekadar menstimulasi pikiran supaya menganggap daging sama dengan ikan atau entah… ya entah cerita ini benar atau tidak :)

Lewat telepon lagi.
Istriku: Halo!
Aku: Halo! Ada apa Hon?
Istriku: Mau tanya, kamu nanti mau makan di rumah atau kita dinner keluar?
Aku: Emangnya cateringnya apa hari ini?
Istriku: Wah, nggak terlalu berselera deh pokoknya.
Aku: Oh ya? Ada iwaknya kan tapi?
Istriku: Nggak ada! Cuma rendang ama sayur asem aja.
Aku: Oh… lha itu rendang kan enak ada iwak sapinya.
Istriku: Itu namanya daging!
Aku: Oh, gitu ya…

OK! Sekian! :))

Credit photo:
fruittart.wordpress.com,
foodsubs.com,
thechaly.wordpress.com,
scienceblogs.com,
weblog.greenpeace.org,
forums.justcommodores.com.au,
simplycraving.com,
siera2505.multiply.com,
biblelife.org,
and here

Sebarluaskan!

70 Komentar

  1. hahahahahaha…mas don…mas don…
    beda bahasa tapi tetep saling cinta dunk ahh…huhehehehehe…
    perdebatan sayang…*mengiri*
    lumayan buat bikin aku seyum pagi2 ini :)

    Balas
    • Hehehehehe, makanya buruan nyomot satu bule di kantormu buat jadi… buat jadi.. tukang sapu rumahmu hahahahaha

      Balas
  2. ya ya ya…kadang beda bahasa persepsinya jadi lain…sering juga kami mengalaminya, tapi setelah tahu masing2 maknanya kami malah jadi tambah tahu…jadi setelah maknanya sama menurut persepsi kami, ya antara biji dan isi mah…sama aja…
    Nice posting Don…oya juga met ultah perkawinan, salam.

    Balas
    • Makasih, Bung Kikis! Mohon doanya ya…

      Balas
  3. penyajian yang membumi dan detail.., mayan berguna bagi para gegar bahasa,khususnya jawa(notabene medhok) dengan bahasa lainnya apapun itu…lise thik!!!!

    Balas
    • Suwun, Dab!
      Wah, merasa terhormat banget aku bahwa kamu komentar di sini! :))

      Balas
  4. hahaha…aku mbacanya sambil ngakak sampe nangis-nangis. Untung teman-temanku belum pada datang, baru satu OB yang memergoki aku ngakak di depan komputer..ck ck ck..aku pikir cuma kami yang mengalami “pertengkaran bahasa” ternyata kamu juga.
    Benar Don, penyesuaian itu berlangsung sepanjang masa. Kasih dan permakluman yang memampukan kita untuk tetap setia.
    Btw, Selamat Ultah Perkawinan ya Don ! Semoga selalu rukun dan senantiasa dimampukan untuk mengalahkan setiap godaan. Kehamilan Joyce juga sehat baik ibu dan babynya. Amin

    Balas
    • Hehehehehehe, makasih Ris!
      Doamu ya!

      Balas
  5. Bro tulisan loe keren banget! haha gw sampe ngakak mbacanya …
    TOP TOP!
    intinya Cinta juga yang satukan semua perbedaan ini yah ehhehe

    Balas
    • Thanks, Bro!
      Lama nggak keliatan kemana aja nih?
      Sukses kan!?!

      Balas
  6. First year married memang masih dalam bentuk penyesuaian biasanya kalo pengalaman aku sampai tahun ke 2 setelah punya anak wow..lain lagee..heee

    Balas
    • Hehehehe, sepertinya menarik. Doain yah ;)

      Balas
  7. tidak menyangka akhirnya orang senarsis donny verdian mau mengakui kebodohannya tidak bisa membedakan isi dan biji ikan dan daging…
    pertanyaanku : bahasa inggrismu masih gedebak gedebuk kah?? :D

    Balas
    • Hahahahahahaa, crewet!!!!

      Balas
  8. besok2 kalo pulang ke indo, bawa balik Kamus Besar Bahasa Indonesia deeehh.. jadi ga salah antara Kue vs Roti, dll-nya.. hahahaha..
    dulu Bahasa Indonesia mu pontennya brp toh? ckckckck… *membela Joyce..*
    hahahahahaha…

    Balas
    • Ponten itu apa yaaaaakkk???!!?? :))

      Balas
  9. yang terakhir, dalam bahasa bali ikan (be) dan daging juga disamakan, jadi susah membedakan, tergantung kalimatnya aja, hehe

    Balas
    • Heheheh ternyata nggak cuma di jawa.
      Makasih!

      Balas
  10. selamat ulang tahun pernikahan, dab. semoga kalian langgeng sampek kaken ninen dan kebahagiaan selalu menyertainya.
    ngomong2, menurutku malah pengartiannya Joyce yang bener, dab. hahaha…

    Balas
    • Suwun, suwun, suwun! Dongamu, Dab!

      Balas
  11. hahahaha…..percakapan teraneh yg pernah gw denger….. jawiiirr….jawiiirrrr….

    Balas
    • Hahahaha dan.. elooo orang teraneh yang pernah gw tahu :))

      Balas
  12. Melihat dan menilik dari wacana di atas berarti mas Donny itu made in Indonesia 100%..he..he

    Balas
    • Betul… sekarang dan selamanya hehehehe

      Balas
  13. wuih……kren juga tuh crtinya??????tpi smua tuh nambah wawasn ka dony khan??????bisa dikatkan istri ka dony sebgai guru kosa kata yang baik wktu itu terjdi…..
    hehe……..e…….e

    Balas
    • Hehehe iya ya…

      Balas
  14. paling lucu tetep roti vs kue hahaha. ASTAGA, TART 2 BIJI! (huahahaha). Tart meh dimasukno microwave?? wkwkwk ga bisa mbayangno rupa dan reaksine joice koyok opo hiehiehie.

    Balas
    • Hehehehehe… maksudnya bukan 2 bongkah tart besar tapi dua potong kue tart yang biasa dijual di coffeeshop itu lho :)

      Balas
  15. sebentar lagi bakal ada pertengkaran bahasa ala javalish

    Balas
    • Hahahahaha. javalish apa oracle? apa singlish? apa .. singlith :))

      Balas
  16. hahihuheho…
    coba aku pengen tahu ntar kalau kamu dng istrimu membedakan kue, roti, dan satu lagi bolu!
    orang jawa selalu salah untuk hal ini, kecuali suamiku. entah dari mana dia bisa ngerti dan bedain kue, bolu, dan roti sementara yang lain tidak :D
    rasanya gak perlu jadi pengguna bahasa inggris aktif deh buat tahu begitu ya wkwkwkwkwkwk…
    selamat ultah pernikahan walaupun sudah rada telat. ntar kalau sudah punya anak, ditunggu tulisannya pertengkaran versi lainnya :P

    Balas
    • Wah, kalau bolu jarang sekali dipake yang paling sering ya kue vs roti itu tadi hehehehe…

      Balas
  17. semoga blue tak terlambat……………………….met ULtah Pernikahannya ya abang dan nyonyanya heheh…..
    salam hangat selalu
    semoga abadi

    Balas
    • Terimakasih, Blue!
      Doakan ya…

      Balas
  18. hmmm….lucu juga yah. btw selamat hari ulang tahun pernikahan ya…GBU

    Balas
    • Thanks! Salam untuk Bung Boyke yah!

      Balas
  19. Hehehe… soalnya kalau bolu di sekitar sini suka jadi masalah. Contoh :
    Aku : Mbak, tolong ambilin bolu buat Pepe.
    Mbak : Mana ada bolu, Bu?
    Aku : Itu loh yg di kotak
    Mbak : Ohhh… ini roti kukusss
    Grompyanggg…
    Eh.. kelupaannnn
    Yang aku rada setuju sama kamu cuman yang tengkar vs kelahi.
    (Selebihnya berarti bener istrimu jelasss!)
    Aku bayangin suamiku yang ngomong pasti gini :
    Tadi aku lihat orang tengkar sampe tonjok-tonjokan segala
    Nah akan aneh kalau kata tonjok-tonjokkan diganti dengan :
    Tadi aku lihat orang tengkar sampe kelahi
    Mungkin aku malah terpana dengan kalimat begini hihihi…
    Buatku tengkar mulut = ribut. Tapi ribut = bising. Ahhh… jadi ngebahassss…
    *sorry comment 2x* :D

    Balas
  20. sebenarnya yang pinter istrinya atau pendamping seumur hidup ??

    Balas
  21. Dalem nggih tiyang njawi… Tapi akur kaliyan garwanipun sampeyang…^^

    Balas
  22. Mantabh, dab…
    Setahun pernikahan diisi dengan introspeksi diri..
    Saya setuju sekali dengan tulisanmu: “penyesuaian adalah fase yang sepertinya tak akan pernah mengenal kata akhir selama pernikahan berlangsung” Damn, right…
    Happy Anniversary, Don..

    Balas
    • Makasih, Bro! Titip doa ya!

      Balas
  23. hihihi Donny itu bukan orang Indonesia tapi orang Jawa. Yang bener tuh Joyce banget. Jadi kalo ada yang membenarkan Donny, pasti orang Jawa juga.
    Ada satu cerita soal bahasa Jawa yang sempat membuat aku terbahak-bahak. Ceritanya nih guru bahasa Indonesia orang Jepang (dulu dia belajar di Solo). Dia bilang dalam rapat guru bhs Indonesia: “Kita akan membicarakan biji murid-murid semester ini”
    Biji??// (becanda nih… kalo cowo ya emang ada dua)
    “Biji murid??? Maksud bapak nilai?”
    “Ya nilai, emang tidak boleh pakai biji ya?”
    “Aduh pak, kalau pakai biji semua bisa tertawa nanti… biji murid-murid susah ngitunginnya :D”
    bahasa memang berbeda untuk tiap orang, tapi dengan peristiwa-peristiwa yang ada bisa menjadi pelajaran. Tulis lagi Don… ini benar-benar bisa jadi bahan pelajaran bahasa Indonesia buatku di sini.
    TFS
    EM

    Balas
  24. huahahahhahaha
    gue pendukung setia mbak Joice yah!
    Heran deh kenapa ya cowok, kamu dan suamiku tuh ya seenaknya sering menyamakan arti2 :P huh!
    btw thx koreksi terpelesetnya, td pagi buru2 mo ngajar, gak cek2 lagi hehehe

    Balas
  25. mbok janjane kabeh kuwe ora dadi masalah kang? nek wis biasa ngobrol ya tuli dadi ngerti mengkone.
    *ngapak mode: on

    Balas
  26. selamat ultah pernikahan yang I, mas don, semoga tambah rukun dan bahagia. ttg bahasa, hmm … proses adaptasi memang sangat penting, mas don, sebab bahasa tubuh akan menjadi lebih bermakna jika dibarengi dengan bahasa tutur yang sama2 dipahami maksudnya.

    Balas
  27. Mas Doni…mas doni…
    kebiasaan orang berbahasa memang berbeda-beda, saya membaca istri mas memang orang yang tertib mengggunakan kata-kata, apalagi banyak dipengaruhi lingkungan bermukim di australia.
    Orang kita memang cenderung memandang rendah penggunaan tata bahasa yang benar. Akibatnya menempatkan kata-kata juga semaunya. ( sama sih dengan saya :D ). Dalam kasus ini, mohon maaf saya membela mbak, karena mas Doni yang salah cuma rada tengsin mengakuinya. Bayangkan semuanya salah, cuma satu saja yang berani mengakui terang-terangan kalau salah. *sok pintar aku*

    Balas
  28. HAHAHA… Jawir!
    Salah mulu kalau ngomong, seneng aku!
    *toss dulu sama mbak Joice*
    Happy Anniversary buat kalian berdua..
    God Bless..!

    Balas
  29. Hehehe….aku ngakak-ngakak sendiri baca postinganmu ini…jawir tenan…
    But I stand on Joyces side…hihi…
    Happy 1st Anniversary ya…

    Balas
  30. Buwahahaha…
    Dari semua percakapan yang lo tulis, gue mengambil kesimpulan kalo yang oon adalah elo, Don! haha..gue 100% setuju semua sama pilihan kata-nya Joyce!!
    Hihi sori don, anyway……
    Selamat yaaaaaa buat DV n Joyce! Mudha-mudahan langgeng dan luancaaarrr! ^__^

    Balas
  31. Karena cowok ga belajar tata boga! Jadi ga bisa bedain istilah kue dan roti..
    (lha wong tepung buat bikin kue dan roti aja beda lho bang, bergantung kadar proteinnya..)
    Ngomong2 postingan kali ini.. istilah bang donny gak satupun yang aku setujui :D
    kacaaauuu… hahahaha…
    Salam kenal mbak joice, aku di pihakmuu…

    Balas
  32. Pertama, selamat atas ulangtahun pernikahannya. Semoga cinta kalian terus abadi sepanjang masa dan berjalan dengan penuh ketulusan.
    Kedua, soal bahasa Jawa itu. Aku juga bingung dengan kata “roti” di Jogja. Tidak ada perbedaan antara roti dan kue di sini. Semuanya disebut roti..
    Kelucuan dalam berbahasa antara kalian berdua itu Don, aku yakin akan menjadi bumbu penyedab yang luar biasa…
    Sekali lagi, selamat berbahagia :D

    Balas
  33. Hahahahaa…. aduh aku jadi ketawa2 bacanya. Memang masalah bahasa itu bisa beda2 tergantung gimana kita biasa pakainya.
    Tp istrimu itu pengguna bahasa Indonesia yg baik & benar. Memang kue sama roti beda. Aq sendiri sering emosi klo dulu BS ku info, vaya td makan roti 3 buk. Aq kaget, loh kok banyak amat. Ternyata yg dimakan vaya itu biskuit kayak regal gt, itu sama dia dibilang roti. Pdhl da diajarin berkali2, roti ya roti, biskuit ya biskuit, kue ya kue, jgn dicampur2. Hahhaaa..
    Berkelahi iya, pukul2an. Bertengkar, emg iya hanya adu debat kekekee… aq setuju dengan istrimu. Hmm kejadian biji mangga itu sumpah kocak banged, wkakakaa….
    Tp di Medan jg orang2nya biasa berbahasa kacau balau, Don. Mereka jg gitu, semua jenis daging dibilang ikan. Ga tau jg mungkin krn pengaruh melayu kali ya. Makanya klo ada yg menyebut daging ayam dgn ikan, aq biasanya tahan napas. Sabarr sabarrr…. ga usah dikomplen, emg udah dari sananya begitu, jadi aq berusaha ngerti aja. Kekekeke….
    Salam buat istrimu ya… ! Hehehee…

    Balas
    • Hehehehe,. itulah bahasa.. kacau dan balau tapi tetap harus dipahami sbagai karakter masing-masing orang yang menggunakannya ya :)

      Balas
  34. Maafkan daku.
    Keasyikan baca soal perbedaan bahasa, jadi lupa mengucapkan selamat.
    Congrats ya buat kamu dan istri, semoga pernikahannya tetap mesra sampai akhir hayat.

    Balas
  35. @Uda Vizon: Makasih Uda, mohon doanya :)

    Balas
  36. dilihat dari bahasa yang dipertengkarkan, saya tahu kalau anda adalah orang Jawa tulen :D

    Balas
  37. Tuhan, lagi sibuk? Cuma mau tanya, kenapa sih hobi banget bikin hujan? Basah tauuuuuuuu…..
    bikin ngakaak ajaa.. post twitternyaa mas…

    Balas
    • @elmouldy: weksss.. Anda adalah komentator pertama yang mengomentari tweet saya :)) hehehehe

      Balas
  38. wow.. lama gak mampir rumahnya udah renovabis gini… congrats congrats!!! :D

    Balas
    • Hehehe iya Mas Mantan, lha Anda sibuk berpoligami dengan pekerjaan jadi ngga sempat blogging apalagi BW yah..:)

      Balas
  39. wah, selamet dulu ya!
    aq pernah d bengkulu 4 tahun. Disana kue justru dibilang roti.
    Tapi salut buat istri mas. Dia pengguna bahasa indonesia yang baik dan benar.

    Balas
  40. Don, you pancen geblek! Ngerti bedane karo goblok? Yen ora yo… gublak! hahaha. Suwun Thuk, tulisanmu ancen segerrrr. Menjilat-jilat syaraf tawa…

    Balas
  41. kekekekkk ngekek maca tulisan iki…
    sorry Don, beberapa aku sependapat dg istrimu, kecuali utk yg isi vs biji
    nah kalo kue vs roti.. hemm aku jg gak bisa membedakan tuh…
    kayaknya bener deh bhs Indonesiamu terlalu njawani :-)

    Balas
  42. *ketawa-ketawa*
    luccuuu….
    sesama orang Jawa, tentu aku mengamini beberapa poin itu… hehehhe…

    Balas
  43. Selamat ulang tahun perkawinan yah….maaf telat, baru baca….dan maaf lagi….dari semua cerita di atas aku sependapat sama istrimu :)
    Tapi aku ngerti kenapa kamu salah kaprah bahasa indo nya krn di jogja lebih banyak ngomong jowo drpd bhs indo. pas aku dulu tinggal di jogja pake bahasa walikan pula (skrg masih gak ya?) tambah ruwet :)
    Yang ta perhatiin di misalnya fb,blog etc … saking banyaknya istilah2 baru (bahasa gaul) atau kalo memakai bahsa inggris di sela2 kalimat, jadi makin rusak bhs indo…sayang sih sebenernya. mungkin perlu malaysia untuk mengakui bahasa indonesia sebagai milik mereka agar kita semua tergerak untuk berbicara bahasa indonesia yg baik dan benar :)

    Balas
    • Hehehehe aku suka dengan kata-katamu yang terakhir, mungkin kita butuh Malaysia untuk mengklaim Bahasa Indonesia supaya kita mau pake lagi :)
      Btw, thanks ucapannya.. untuk sebuah doa, tidak pernah ada kata terlambat, Ayu :)

      Balas
  44. hahahhahahahaaaaa, oenjoe sekali :lol: mas donny tauk oenjoe alias unyu kan? lagi in banget kata itu di Indonesia. dari percakapan ini kalau mas donny dan isteri berada di polar yang berbeda, aku berada di polar isteri mas, hahhaha. dia 100 % benar. :mrgreen:

    Balas
  45. aku lg mbayangin njenengan nawani iwak pitik Mas..

    Balas
    • Hehehe jangan dibayangin, memalukan :D

      Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.