Menulis romantis dan mendayu-dayu itu seperti halnya gula-gula, awalnya berasa luar biasa, tapi terlalu banyak berakibat memuakkan. Oleh karenanya, menyambut ulang tahun pernikahan yang pertama yang jatuh pada 18 Oktober 2009 kemarin, aku berpikir untuk membuang beberapa draft tulisan romantis demi sebuah sajian yang tidak terlalu memuakkan :) Aku lebih tertarik pada tema tentang penyesuaian diri dengan bahasa sebagai sub temanya mengingat bagiku penyesuaian adalah fase yang sepertinya tak akan pernah mengenal kata akhir selama pernikahan berlangsung.
OK, mari kita mulai!
Istriku lahir di Indonesia tapi sejak remaja hingga dewasa bermukim di Australia.
Ia tak menggunakan bahasa Jawa sama sekali kecuali yang ia dengar dari aku dan teman-temanku.
Meski ia berhitung menggunakan Bahasa Indonesia, tapi ia pemakai Bahasa Inggris yang aktif.
Sedangkan aku… menghitung, misuh, dan mengeluh tetap dalam bahasa Jawa. Menulis dan berdoa dalam bahasa Indonesia karena aku menganggap Tuhan adalah Guru Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sedangkan Bahasa Inggris adalah sesuatu yang masih sangat-sangat baru kupelajari sejak setahun terakhir bermukim di Sydney ini.
“Pertengkaran Bahasa”, begitu aku menyebutnya, adalah suatu argumentasi yang kerap terjadi antara kami ketika dalam percakapan sehari-hari secara tak sengaja timbul kata-kata yang mengandung miss-arti, setidaknya menurut kami.
Roti vs Kue
Sedangkan bagi istriku, kedua hal itu berbeda.
(Percakapan di telepon)
Istriku: Halo.
Aku: Halo, Hon! Kamu lagi dimana?
Istriku: Di Coles, belanja grocery… kamu mau nitip apa?
Aku: Hmmm, nganu… kue cokelat aja buat cemilan nanti malam!
Istriku: OK! Berapa biji?
Aku: Dua boleh.. Thanks yah.
Istriku: OK!
Sepulang kantor, di meja makan…
Aku: Mana kue cokelatku, Hon? Lapar banget nih!
Istriku: Tuh di kulkas!
Aku: Yahhh.. kok di kulkas? Kan jadi keras! *mengambil piring dari rak* Ya udah, kumasukkan microwave dulu yah!
Istriku: Yeeeyyyy.. jangan.. nanti cokelatnya lumer!
Aku: Loh kan cokelatnya di dalam..
Istriku: Hah! Nggak dong!
Aku lantas membuka kulkas dan terbelalak melihat dua buah potongan tart cokelat di sana.
Aku: OMAIGATTTT.. yang aku minta itu kan kue yang ada cokelat di dalamnya…
Istriku: Aduh! Kalau itu namanya ROTI COKELATTT bukan KUE COKELATTTT!!!!!!!!
Gubrak!
Tengkar vs Kelahi
Aku: Wah! Tadi di kereta waktu menuju ke Parramatta aku ngeliat ada orang bertengkar.
Istriku: Oh ya?
Aku: Iya… gila deh.. dua-duanya sampe keluar darahnya di kepala, benjol semua!
Istriku: Itu namanya berkelahi, bukan bertengkar!
Aku: Bedanya?
Istriku: Berkelahi itu tonjok-tonjokan, bertengkar itu tengkar mulut…
Aku: Lho kok bisa? Nggak fair! Kenapa nggak bikin istilah baru tengkar tonjok-tonjokan aja kalau begitu?
Macet vs Mogok
Aku: Sorry, kynya aku plg tlat! Bisku macet menjelang Harbour Brdg! (via sms)
Dan sesampainya di rumah…
Aku: Wah, edian tadi lama juga macetnya sampai si sopir telepon ke basecamp bis-nya minta bantuan.
Istriku: Lah kenapa pakai minta bantuan? Harbour Bridge kan memang biasa macet kalau sore gitu, Hon…
Aku: Iya sih, tapi ini maksudku bisnya yang macet, nggak bisa jalan! Tadi pas mau masuk bridge tiba-tiba kayak kehilangan energi trus berhenti. Waktu di start nggak nyala-nyala lagi.
Istriku: Duh! Itu namanya mogokkk bukan macettt! Macet itu kalau traffic jam kayak di Jakarta ituuu!!!!
Aku: Ooo…
Biji vs Isi
Aku: Kamu lagi ngupas mangga ya?
Istriku: He eh, kamu mau?
Aku: Mau deh…
Lima menit kemudian, ia datang ke ruang TV, duduk disebelahku dan menyodorkan sepiring mangga.
Aku: Wah enak nih! Manis! Pasti kamu beli ke Cabramatta ya?
Istriku: Iya, enak ya…
Aku: Wah, kalau gitu isinya jangan dibuang, Hon. Besok sabtu coba kutanam di pekarangan deh sapa tau numbuh dan kita ndak usah beli-beli lagi.
Istriku: Isi? Isinya kan kamu makan..??
Aku: Bukan… aduh. isi.. isi… apa ya…. *mikir*… bonggolnya itu lho…
Istriku: itu BIJIIIIIII! Bukan isiii….
Iwak (Ikan) vs Daging
Lewat telepon lagi.
Istriku: Halo!
Aku: Halo! Ada apa Hon?
Istriku: Mau tanya, kamu nanti mau makan di rumah atau kita dinner keluar?
Aku: Emangnya cateringnya apa hari ini?
Istriku: Wah, nggak terlalu berselera deh pokoknya.
Aku: Oh ya? Ada iwaknya kan tapi?
Istriku: Nggak ada! Cuma rendang ama sayur asem aja.
Aku: Oh… lha itu rendang kan enak ada iwak sapinya.
Istriku: Itu namanya daging!
Aku: Oh, gitu ya…
OK! Sekian! :))
Credit photo:
fruittart.wordpress.com,
foodsubs.com,
thechaly.wordpress.com,
scienceblogs.com,
weblog.greenpeace.org,
forums.justcommodores.com.au,
simplycraving.com,
siera2505.multiply.com,
biblelife.org,
and here
Ria mengatakan
hahahahahaha…mas don…mas don…
beda bahasa tapi tetep saling cinta dunk ahh…huhehehehehe…
perdebatan sayang…*mengiri*
lumayan buat bikin aku seyum pagi2 ini :)
DV mengatakan
Hehehehehe, makanya buruan nyomot satu bule di kantormu buat jadi… buat jadi.. tukang sapu rumahmu hahahahaha
kikis istianta mengatakan
ya ya ya…kadang beda bahasa persepsinya jadi lain…sering juga kami mengalaminya, tapi setelah tahu masing2 maknanya kami malah jadi tambah tahu…jadi setelah maknanya sama menurut persepsi kami, ya antara biji dan isi mah…sama aja…
Nice posting Don…oya juga met ultah perkawinan, salam.
DV mengatakan
Makasih, Bung Kikis! Mohon doanya ya…
wiryo mengatakan
penyajian yang membumi dan detail.., mayan berguna bagi para gegar bahasa,khususnya jawa(notabene medhok) dengan bahasa lainnya apapun itu…lise thik!!!!
DV mengatakan
Suwun, Dab!
Wah, merasa terhormat banget aku bahwa kamu komentar di sini! :))
Riris E mengatakan
hahaha…aku mbacanya sambil ngakak sampe nangis-nangis. Untung teman-temanku belum pada datang, baru satu OB yang memergoki aku ngakak di depan komputer..ck ck ck..aku pikir cuma kami yang mengalami “pertengkaran bahasa” ternyata kamu juga.
Benar Don, penyesuaian itu berlangsung sepanjang masa. Kasih dan permakluman yang memampukan kita untuk tetap setia.
Btw, Selamat Ultah Perkawinan ya Don ! Semoga selalu rukun dan senantiasa dimampukan untuk mengalahkan setiap godaan. Kehamilan Joyce juga sehat baik ibu dan babynya. Amin
DV mengatakan
Hehehehehehe, makasih Ris!
Doamu ya!
Charlie Hartono Lie mengatakan
Bro tulisan loe keren banget! haha gw sampe ngakak mbacanya …
TOP TOP!
intinya Cinta juga yang satukan semua perbedaan ini yah ehhehe
DV mengatakan
Thanks, Bro!
Lama nggak keliatan kemana aja nih?
Sukses kan!?!
boyin mengatakan
First year married memang masih dalam bentuk penyesuaian biasanya kalo pengalaman aku sampai tahun ke 2 setelah punya anak wow..lain lagee..heee
DV mengatakan
Hehehehe, sepertinya menarik. Doain yah ;)
chitra verdiana mengatakan
tidak menyangka akhirnya orang senarsis donny verdian mau mengakui kebodohannya tidak bisa membedakan isi dan biji ikan dan daging…
pertanyaanku : bahasa inggrismu masih gedebak gedebuk kah?? :D
DV mengatakan
Hahahahahahaa, crewet!!!!
ren mengatakan
besok2 kalo pulang ke indo, bawa balik Kamus Besar Bahasa Indonesia deeehh.. jadi ga salah antara Kue vs Roti, dll-nya.. hahahaha..
dulu Bahasa Indonesia mu pontennya brp toh? ckckckck… *membela Joyce..*
hahahahahaha…
DV mengatakan
Ponten itu apa yaaaaakkk???!!?? :))
wira mengatakan
yang terakhir, dalam bahasa bali ikan (be) dan daging juga disamakan, jadi susah membedakan, tergantung kalimatnya aja, hehe
DV mengatakan
Heheheh ternyata nggak cuma di jawa.
Makasih!
Goenoeng mengatakan
selamat ulang tahun pernikahan, dab. semoga kalian langgeng sampek kaken ninen dan kebahagiaan selalu menyertainya.
ngomong2, menurutku malah pengartiannya Joyce yang bener, dab. hahaha…
DV mengatakan
Suwun, suwun, suwun! Dongamu, Dab!
wind mengatakan
hahahaha…..percakapan teraneh yg pernah gw denger….. jawiiirr….jawiiirrrr….
DV mengatakan
Hahahaha dan.. elooo orang teraneh yang pernah gw tahu :))
tukangpoto mengatakan
Melihat dan menilik dari wacana di atas berarti mas Donny itu made in Indonesia 100%..he..he
DV mengatakan
Betul… sekarang dan selamanya hehehehe
agustina mengatakan
wuih……kren juga tuh crtinya??????tpi smua tuh nambah wawasn ka dony khan??????bisa dikatkan istri ka dony sebgai guru kosa kata yang baik wktu itu terjdi…..
hehe……..e…….e
DV mengatakan
Hehehe iya ya…
Ale mengatakan
paling lucu tetep roti vs kue hahaha. ASTAGA, TART 2 BIJI! (huahahaha). Tart meh dimasukno microwave?? wkwkwk ga bisa mbayangno rupa dan reaksine joice koyok opo hiehiehie.
DV mengatakan
Hehehehehe… maksudnya bukan 2 bongkah tart besar tapi dua potong kue tart yang biasa dijual di coffeeshop itu lho :)
tampah mengatakan
sebentar lagi bakal ada pertengkaran bahasa ala javalish
DV mengatakan
Hahahahaha. javalish apa oracle? apa singlish? apa .. singlith :))
femi mengatakan
hahihuheho…
coba aku pengen tahu ntar kalau kamu dng istrimu membedakan kue, roti, dan satu lagi bolu!
orang jawa selalu salah untuk hal ini, kecuali suamiku. entah dari mana dia bisa ngerti dan bedain kue, bolu, dan roti sementara yang lain tidak :D
rasanya gak perlu jadi pengguna bahasa inggris aktif deh buat tahu begitu ya wkwkwkwkwkwk…
selamat ultah pernikahan walaupun sudah rada telat. ntar kalau sudah punya anak, ditunggu tulisannya pertengkaran versi lainnya :P
DV mengatakan
Wah, kalau bolu jarang sekali dipake yang paling sering ya kue vs roti itu tadi hehehehe…
dobleh yang malang mengatakan
semoga blue tak terlambat……………………….met ULtah Pernikahannya ya abang dan nyonyanya heheh…..
salam hangat selalu
semoga abadi
DV mengatakan
Terimakasih, Blue!
Doakan ya…
ezri mengatakan
hmmm….lucu juga yah. btw selamat hari ulang tahun pernikahan ya…GBU
DV mengatakan
Thanks! Salam untuk Bung Boyke yah!
femi mengatakan
Hehehe… soalnya kalau bolu di sekitar sini suka jadi masalah. Contoh :
Aku : Mbak, tolong ambilin bolu buat Pepe.
Mbak : Mana ada bolu, Bu?
Aku : Itu loh yg di kotak
Mbak : Ohhh… ini roti kukusss
Grompyanggg…
Eh.. kelupaannnn
Yang aku rada setuju sama kamu cuman yang tengkar vs kelahi.
(Selebihnya berarti bener istrimu jelasss!)
Aku bayangin suamiku yang ngomong pasti gini :
Tadi aku lihat orang tengkar sampe tonjok-tonjokan segala
Nah akan aneh kalau kata tonjok-tonjokkan diganti dengan :
Tadi aku lihat orang tengkar sampe kelahi
Mungkin aku malah terpana dengan kalimat begini hihihi…
Buatku tengkar mulut = ribut. Tapi ribut = bising. Ahhh… jadi ngebahassss…
*sorry comment 2x* :D
rental mobil mengatakan
sebenarnya yang pinter istrinya atau pendamping seumur hidup ??
Toto mengatakan
Dalem nggih tiyang njawi… Tapi akur kaliyan garwanipun sampeyang…^^
anderson mengatakan
Mantabh, dab…
Setahun pernikahan diisi dengan introspeksi diri..
Saya setuju sekali dengan tulisanmu: “penyesuaian adalah fase yang sepertinya tak akan pernah mengenal kata akhir selama pernikahan berlangsung” Damn, right…
Happy Anniversary, Don..
DV mengatakan
Makasih, Bro! Titip doa ya!
Imelda mengatakan
hihihi Donny itu bukan orang Indonesia tapi orang Jawa. Yang bener tuh Joyce banget. Jadi kalo ada yang membenarkan Donny, pasti orang Jawa juga.
Ada satu cerita soal bahasa Jawa yang sempat membuat aku terbahak-bahak. Ceritanya nih guru bahasa Indonesia orang Jepang (dulu dia belajar di Solo). Dia bilang dalam rapat guru bhs Indonesia: “Kita akan membicarakan biji murid-murid semester ini”
Biji??// (becanda nih… kalo cowo ya emang ada dua)
“Biji murid??? Maksud bapak nilai?”
“Ya nilai, emang tidak boleh pakai biji ya?”
“Aduh pak, kalau pakai biji semua bisa tertawa nanti… biji murid-murid susah ngitunginnya :D”
bahasa memang berbeda untuk tiap orang, tapi dengan peristiwa-peristiwa yang ada bisa menjadi pelajaran. Tulis lagi Don… ini benar-benar bisa jadi bahan pelajaran bahasa Indonesia buatku di sini.
TFS
EM
Eka Situmorang-Sir mengatakan
huahahahhahaha
gue pendukung setia mbak Joice yah!
Heran deh kenapa ya cowok, kamu dan suamiku tuh ya seenaknya sering menyamakan arti2 :P huh!
btw thx koreksi terpelesetnya, td pagi buru2 mo ngajar, gak cek2 lagi hehehe
samsul arifin mengatakan
mbok janjane kabeh kuwe ora dadi masalah kang? nek wis biasa ngobrol ya tuli dadi ngerti mengkone.
*ngapak mode: on
sawali tuhusetya mengatakan
selamat ultah pernikahan yang I, mas don, semoga tambah rukun dan bahagia. ttg bahasa, hmm … proses adaptasi memang sangat penting, mas don, sebab bahasa tubuh akan menjadi lebih bermakna jika dibarengi dengan bahasa tutur yang sama2 dipahami maksudnya.
aldy mengatakan
Mas Doni…mas doni…
kebiasaan orang berbahasa memang berbeda-beda, saya membaca istri mas memang orang yang tertib mengggunakan kata-kata, apalagi banyak dipengaruhi lingkungan bermukim di australia.
Orang kita memang cenderung memandang rendah penggunaan tata bahasa yang benar. Akibatnya menempatkan kata-kata juga semaunya. ( sama sih dengan saya :D ). Dalam kasus ini, mohon maaf saya membela mbak, karena mas Doni yang salah cuma rada tengsin mengakuinya. Bayangkan semuanya salah, cuma satu saja yang berani mengakui terang-terangan kalau salah. *sok pintar aku*
p u a k™ mengatakan
HAHAHA… Jawir!
Salah mulu kalau ngomong, seneng aku!
*toss dulu sama mbak Joice*
Happy Anniversary buat kalian berdua..
God Bless..!
nanaharmanto mengatakan
Hehehe….aku ngakak-ngakak sendiri baca postinganmu ini…jawir tenan…
But I stand on Joyces side…hihi…
Happy 1st Anniversary ya…
Chandra mengatakan
Buwahahaha…
Dari semua percakapan yang lo tulis, gue mengambil kesimpulan kalo yang oon adalah elo, Don! haha..gue 100% setuju semua sama pilihan kata-nya Joyce!!
Hihi sori don, anyway……
Selamat yaaaaaa buat DV n Joyce! Mudha-mudahan langgeng dan luancaaarrr! ^__^
narpen mengatakan
Karena cowok ga belajar tata boga! Jadi ga bisa bedain istilah kue dan roti..
(lha wong tepung buat bikin kue dan roti aja beda lho bang, bergantung kadar proteinnya..)
Ngomong2 postingan kali ini.. istilah bang donny gak satupun yang aku setujui :D
kacaaauuu… hahahaha…
Salam kenal mbak joice, aku di pihakmuu…
vizon mengatakan
Pertama, selamat atas ulangtahun pernikahannya. Semoga cinta kalian terus abadi sepanjang masa dan berjalan dengan penuh ketulusan.
Kedua, soal bahasa Jawa itu. Aku juga bingung dengan kata “roti” di Jogja. Tidak ada perbedaan antara roti dan kue di sini. Semuanya disebut roti..
Kelucuan dalam berbahasa antara kalian berdua itu Don, aku yakin akan menjadi bumbu penyedab yang luar biasa…
Sekali lagi, selamat berbahagia :D
zee mengatakan
Hahahahaa…. aduh aku jadi ketawa2 bacanya. Memang masalah bahasa itu bisa beda2 tergantung gimana kita biasa pakainya.
Tp istrimu itu pengguna bahasa Indonesia yg baik & benar. Memang kue sama roti beda. Aq sendiri sering emosi klo dulu BS ku info, vaya td makan roti 3 buk. Aq kaget, loh kok banyak amat. Ternyata yg dimakan vaya itu biskuit kayak regal gt, itu sama dia dibilang roti. Pdhl da diajarin berkali2, roti ya roti, biskuit ya biskuit, kue ya kue, jgn dicampur2. Hahhaaa..
Berkelahi iya, pukul2an. Bertengkar, emg iya hanya adu debat kekekee… aq setuju dengan istrimu. Hmm kejadian biji mangga itu sumpah kocak banged, wkakakaa….
Tp di Medan jg orang2nya biasa berbahasa kacau balau, Don. Mereka jg gitu, semua jenis daging dibilang ikan. Ga tau jg mungkin krn pengaruh melayu kali ya. Makanya klo ada yg menyebut daging ayam dgn ikan, aq biasanya tahan napas. Sabarr sabarrr…. ga usah dikomplen, emg udah dari sananya begitu, jadi aq berusaha ngerti aja. Kekekeke….
Salam buat istrimu ya… ! Hehehee…
Donny Verdian mengatakan
Hehehehe,. itulah bahasa.. kacau dan balau tapi tetap harus dipahami sbagai karakter masing-masing orang yang menggunakannya ya :)
zee mengatakan
Maafkan daku.
Keasyikan baca soal perbedaan bahasa, jadi lupa mengucapkan selamat.
Congrats ya buat kamu dan istri, semoga pernikahannya tetap mesra sampai akhir hayat.
Donny Verdian mengatakan
Tengkyu, Zee :)
Donny Verdian mengatakan
@Uda Vizon: Makasih Uda, mohon doanya :)
Oglek mengatakan
dilihat dari bahasa yang dipertengkarkan, saya tahu kalau anda adalah orang Jawa tulen :D
elmoudy mengatakan
Tuhan, lagi sibuk? Cuma mau tanya, kenapa sih hobi banget bikin hujan? Basah tauuuuuuuu…..
bikin ngakaak ajaa.. post twitternyaa mas…
Donny Verdian mengatakan
@elmouldy: weksss.. Anda adalah komentator pertama yang mengomentari tweet saya :)) hehehehe
mantan kyai mengatakan
wow.. lama gak mampir rumahnya udah renovabis gini… congrats congrats!!! :D
Donny Verdian mengatakan
Hehehe iya Mas Mantan, lha Anda sibuk berpoligami dengan pekerjaan jadi ngga sempat blogging apalagi BW yah..:)
nuun mengatakan
wah, selamet dulu ya!
aq pernah d bengkulu 4 tahun. Disana kue justru dibilang roti.
Tapi salut buat istri mas. Dia pengguna bahasa indonesia yang baik dan benar.
AA Kunto A mengatakan
Don, you pancen geblek! Ngerti bedane karo goblok? Yen ora yo… gublak! hahaha. Suwun Thuk, tulisanmu ancen segerrrr. Menjilat-jilat syaraf tawa…
Bro Neo mengatakan
kekekekkk ngekek maca tulisan iki…
sorry Don, beberapa aku sependapat dg istrimu, kecuali utk yg isi vs biji
nah kalo kue vs roti.. hemm aku jg gak bisa membedakan tuh…
kayaknya bener deh bhs Indonesiamu terlalu njawani :-)
Ly mengatakan
*ketawa-ketawa*
luccuuu….
sesama orang Jawa, tentu aku mengamini beberapa poin itu… hehehhe…
Ayu mengatakan
Selamat ulang tahun perkawinan yah….maaf telat, baru baca….dan maaf lagi….dari semua cerita di atas aku sependapat sama istrimu :)
Tapi aku ngerti kenapa kamu salah kaprah bahasa indo nya krn di jogja lebih banyak ngomong jowo drpd bhs indo. pas aku dulu tinggal di jogja pake bahasa walikan pula (skrg masih gak ya?) tambah ruwet :)
Yang ta perhatiin di misalnya fb,blog etc … saking banyaknya istilah2 baru (bahasa gaul) atau kalo memakai bahsa inggris di sela2 kalimat, jadi makin rusak bhs indo…sayang sih sebenernya. mungkin perlu malaysia untuk mengakui bahasa indonesia sebagai milik mereka agar kita semua tergerak untuk berbicara bahasa indonesia yg baik dan benar :)
Donny Verdian mengatakan
Hehehehe aku suka dengan kata-katamu yang terakhir, mungkin kita butuh Malaysia untuk mengklaim Bahasa Indonesia supaya kita mau pake lagi :)
Btw, thanks ucapannya.. untuk sebuah doa, tidak pernah ada kata terlambat, Ayu :)
rosalina,anita mengatakan
hahahhahahahaaaaa, oenjoe sekali :lol: mas donny tauk oenjoe alias unyu kan? lagi in banget kata itu di Indonesia. dari percakapan ini kalau mas donny dan isteri berada di polar yang berbeda, aku berada di polar isteri mas, hahhaha. dia 100 % benar. :mrgreen:
dany kriting mengatakan
aku lg mbayangin njenengan nawani iwak pitik Mas..
DV mengatakan
Hehehe jangan dibayangin, memalukan :D