Apa yang kau pertaruhkan dari masa lalu?
Sesuatu yang akan muncul lagi di waktu yang akan datang? Tentu tidak, jelas tidak!
Masa lalu itu seperti hmmm.. lekatkan telingamu di atas dinginnya lantai marmer rumah, rasakan degupan yang seolah datang dari permukaan tanah yang tak pernah terlihat lagi setelah
ayah memiliki cukup uang lantas memelesternya dengan semen.. hingga beberapa saat kemudian ketika beliau mendapatkan uang lebih banyak lagi lalu menimpanya dengan marmer kwalitet no. 1.
Nun jauh di bawah sana, di tanah yang diam dan senyap itu, disitulah masa lalu tinggal.
Hari sabtu yang lalu setelah bangun tidur, sekitar jam 12 siang, seperti biasa, hal yang pertama kali kulakukan adalah check email.
Satu hal yang selalu kusuka dari kegiatan itu adalah adanya informasi-informasi terbaru dari kawan ataupun media mailinglist yang kuikuti yang tak jarang dari situ timbul kejutan-kejutan.
Dan benar saja!
Kali ini, aku mendapatkan email dari seseorang melalui fasilitas pesan yang diadakan Flickr.
Inisialnya The Bleach, dan pesannya adalah sebagai berikut:
:: Holiday Sendiri….
Dua belas malam di pat pong, di pusat hiburan malam kota
bangkok… turun di daerah hitam yang berbintang ku disini
tanpa dirimu…. di bawah langit plaka athena, ku berkhayal
bersulang denganmu…. aaaaaaaaahh, yang ku mau kau ada
disini, nyata disini… ah, yang ku mau kau ada disini
nyata disini…….
(The Bleach)
Untuk beberapa waktu lamanya aku terdiam dan berpikir.
Aku hanya membaca baris demi baris lirik lagu yang dibawakan Oppie Andaresta nyaris 12 tahun yang lalu itu
hingga akhirnya… arggghhhh ini pasti kalau nggak Eri, ya Endang. Atau paling nggak ya Yoki atau Orish!
Gak mungkin kalau yang lainnya.
Belum sempat kubalas pesan itu, tiba-tiba aku mendapatkan pesan terbaru dari Friendster bahwa ada manusia “Endang” meng-add ku
sebagai temannya. Tak salah lagi! Nun jauh di tanah Timor Lorosae sana, Endang, sahabat lamaku orang NTT pasti sedang beraktivitas di balik akun Friendster dan Flickrnya untuk mencoba berhubungan denganku.
Entah darimana akhirnya ia menemukanku kembali, tapi yang pasti ini satu kejutan yang luar biasa tentunya setelah delapan tahunan menghilang!
Aku pun menanggapinya, mengirimkan pesan melalui Friendster, menanyakan nomer teleponnya dan menjelajahi barisan pertemanannya,
barangkali di sana kutemukan pula teman-teman yang lain.
Lalu, nuansa nostalgia pun meremang di seluruh ruangan.
Dari iTunes segera kuputar koleksi yang telah kukelompokkan per satu dekade dan kupilih dekade 90-an.
Kucari dengan cepat Oppie untuk menyanyikan Holiday Sendiri, Inget-inget Pesan Mama, Rumahku juga Potret dengan Terbujuk, Bagaikan Langit…
Sesudahnya untuk beberapa saat aku merasa sepertinya mereka, Endang, Eri, Orish dan Yoki ada di sekelilingku dan kami pun bermain musik bersama lagi.
Mataku tak tersadarkan menjadi memanas, seperti ada air yang hendak jatuh di sana.
Ada perasaan yang berkata betapa kejadian itu telah lama berselang.
Ada rasa rindu untuk kembali lepas seperti dulu, sepuluh tahun lalu dimana hidup hanya berputar di warnet, studio musik, laboratorium internet serta ruang kost sempit nan pengap tanpa harus
berpikir keras tentang uang dan masa depan.
Tapi sesudahnya kusadari itu semua hanya ilusi. Aku telah berada pada apa yang namanya masa depan itu sendiri.
Sementar masa lalu yang telah terkubur hendaknya selalu dikubur, sesekali dikenang boleh tapi tak lama.
Tak sampai satu jam, aku pun bergegas, tak membiarkan satu detik pun waktu ku menguap untuk semangkin ke belakang.
Lalu aku pun tiba-tiba membayangkan seperti orang yang sedang makan.
Di depanku ada beberapa piring kehidupan, nasi serta lauk-pauk yang masih tersisa itu harus kutelan hingga tandas, bukannya memuntahkan isi perut yang telah pernah kukunyah
lalu kumakan lagi begitu berulang-ulang.
Ya, kehidupan harus dijalankan seluruhnya yang ada di depan bukan mengumbar yang telah lalu untuk dinikmati secara terus-menerus.
Ah…
Endang, Eri, Orish, Yokie apakabar kalian semua?
Ini posting untuk kalian, untuk pertemuan serta pertemanan kita dahulu, untuk telaga air yang tak pernah kering bagi kita untuk meretas dahaga, dulu.. ya dulu!
Foto diambil dari acara ArchieLive, Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, 25 September 1998 yang lalu.
Untuk ukuran lebih besar silakan buka di sini.
Sayang sekali, lantai di rumahku tidak terbuat dari marmer. Sekadar keramik biasa… Huehehe!
aduuh duuh don… ga deh… cukup cukup… gw udh cukup bgt ngeliat poto lu yg kecil dekil ituw….bisa sakit perut gw klo liat yg besarnya nanti….jadi terima kasih penawarannya…