Pernahkah kita menyangsikanNya?

14 Apr 2018 | Kabar Baik

Kabar Baik hari ini adalah kisah khas Yesus yang sering jadi bahan pembicaraan kita, Ia berjalan di atas air. Ini fakta dan nyata lho bukan fiktif karena bukan fiksi!

Jadi ceritanya ketika hari mulai malam, para murid naik perahu untuk menyeberang ke Kapernaum. Ketika laut bergelora kencang tiba-tiba Yesus berjalan di atas air. Mereka pun ketakutan.

Aku merenungkan rasa takut para murid itu sebagai permenungan dari Kabar Baik yang ditulis Yohanes ini. Menurutku, ada dua kemungkinan kenapa mereka ketakutan.

Ketidaklaziman

Rasa takut para murid barangkali karena mereka awalnya tidak mengenali sosokNya tapi tiba-tiba ada yang berjalan di atas air. Berjalan di atas air adalah sebuah ketidaklaziman dan para murid takut akan hal itu.

Kita pun juga takut ketika ada ketidaklaziman terjadi, ketika ada hal di luar nalar yang kita saksikan. Misalnya ada salah seorang kenalan lama kita tiba-tiba mendadak tampak kaya. Di Facebook dan instagram, foto-foto liburan ke luar negeri dipajang. Mobilnya ganti baru. Anak-anaknya disekolahkan ke luar negeri.

Kita takut lalu jadinya berasumsi, ?Dia kok jadi kaya sekali? Jangan-jangan korupsi nih!? Kita tak mau berpikir bahwa barangkali ia berusaha keras untuk mendapatkan semua itu. Asal tuduh, asal tuding karena kita anggap tak lazim dan takut karena apa yang terjadi menggoyahkan akal dan penalaran kita.

MenyangsikanNya

Rasa takut para murid barangkali juga muncul karena tak percaya kepadaNya. Yesus berjalan di atas air padahal laut sedang tidak tenang dan bergelora.

Bagaimana kalau Ia jatuh? Tenggelam dan tak selamat?

Mereka lupa bahwa Yesus adalah Tuhan yang menguasai semua hukum alam semesta. Dalam hidup, pernahkah kita menyangsikanNya? Ketika kita dilanda permasalahan yang besar, kepercayaan diri hilang, rasa percaya kita pada Tuhan pun terkikis habis.

Kalau Kuasa Tertinggi Allah tak lagi kita anggap sebagai yang terbesar yang mampu menyelesaikan persoalan kita lantas pada kuasa seperti apalagi kita bisa percaya?

Jadi kalau kamu ketakutan atas ketidaklaziman dan menyangsikanNya, saranku, berhati-hatilah dan pasang telinga hati lebar-lebar.

Kenapa? Jangan sampai kita terlewatkan pernyataan dan konfirmasiNya yang lembut tapi menguatkan, ?Aku ini, jangan takut!? (Yohanes 6:20).

Sydney, 14 April 2018

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.