Perubahan yang sangat kentara terjadi setelah aku kembali bekerja adalah kesulitanku untuk mengupdate blog ini.
Bangun pagi jam 05.00 am lalu mempersiapkan diri untuk berangkat kerja jam 6.30 am. Kerja sejak pukul 8.30 am hingga jam 5 sore lantas balik ke rumah hingga jam 7.15 pm kemudian mandi dan bersiap tidur, membuatku tak bisa melakukan apapun selama weekdays selain mempersiapkan kerja, bekerja, bersiap untuk beristirahat lalu beristirahat. 24 jam sangat mutlak tidak cukup sementara penambahan waktu selama sehari itu sangat tidak mungkin karena jelas untuk itu harus menunggu kesepakatan seluruh warga dunia, bukan ?
Maka jadilah pada hari-hari pertama bekerja, blog ini terbengkalai begitu saja.
Sebenarnya aku masih menyimpan beberapa tabungan tulisan yang sempat kuketik beberapa waktu lalu, akan tetapi karena isinya sudah tidak relevan lagi, maka niat untuk mengupdate blog pun kuurungkan.
Kenapa tidak pas weekend ?
Well, kalau aku masih bujangan, mungkin hal itu akan kulakukan! Tapi aku toh sudah berkeluarga jadi kalau weekend dan masih saja kupergunakan waktu itu untuk menulis blog dan melakukan kesenangan-kesenangan pribadi lainnya tentu sangat tidak adil untuk istriku sendiri karena pada hari-hari kerja pun, intensitasku bertemu dengannya praktis hanya malam dan pagi hari saja.
Jadi boleh dibilang, tombol Ctrl + Alt + Del yang kutekan di keyboard kantor pada tiap jam lima sore di hari Jumat menandai akhir kerja hari itu adalah sentuhan terakhirku dengan komputer pada minggu tersebut.
Selebihnya, paling hanya facebook dan membaca email lewat blackberry, tak lebih!
Semua itu bertahan hingga minggu kedua aku bekerja.
Hingga kutemukanlah cara yang kupikir akan efektif untukku tetap mengupdate blog tanpa aku harus keteteran kerja ataupun mengurangi waktu bercengkrama dengan keluarga. Adalah dengan membawa laptop sepanjang perjalanan kerja.
Sebelum-sebelum ini, waktu yang lebih kurang 1.5 jam sekali jalan di atas bis itu kumanfaatkan untuk membaca facebook, email, maupun menikmati tulisan rekan-rekan yang kupajang di Google Reader-ku serta tentu saja berdoa rosario pada 30 menit akhir menjelang sampai di kantor.
Akan tetapi semenjak beberapa waktu yang lalu, satu jam pertama di atas bis selalu kumanfaatkan untuk menuliskan posting yang akan kupublikasikan di blog pada saat pertama kali sampai di tempat kerja.
Beraktifitas seperti itu ternnyata sangat menguntungkan.
Selain blog jadi kembali terpelihara, menulis juga merupakan olahraga otak, otak menjadi seperti diregangkan, diberikan pemanasan sebelum kerja betulan hari itu dan ah, satu lagi terlupa aku jadi merasakan benar apa yang dibilang Pak Ersis, Sang Motivator Penulisan yang ulung itu, bahwa menulis adalah membuang kerak-kerak pikiran di otak.
Dan eh iya, satu lagi manfaat dari menulis blog di atas bis adalah… kita jadi seperti menggunakan kacamata kuda, menghindarkan mata dari pemandangan bule-bule wanita berpakaian minim sekaligus otomatis mengikis habis pikiran-pikiran jorok nan menegangkan itu….
Sekian!
iihhh..gue pertamax Don…hehehe..kagum gue!
Anyway..
gue sukaaaa banget sama kalimat lo yang ini…kenapa tidak pas weekend?
duhh..terharuuuu..hihihi
gak nyangka..dirimu …
santay aja say…kita kita ngerti kok :)
have a great monday ya :)
Weks, loe kagak pertamaxx loe solarrr! :)
Ngga nyangka aku sedemikian baiknya ya hahahha
kalo aku mending bawa kamera drpd leptop. njebrat njebret tuh bule2 bpakaian minim …hohohoho
Njeprat-njepret foto bule maksudmu? Ra popo bar kuwi di jebrat-jebreti (diantemi) karo bojone modhar awakku :)
Jadi ini tulisan pertama dari atas bis? Great Don! Beruntung di sana aman, nggak ada yang ngincer lap top di bis, kalau di sini, bisa bablas. :D
Di daerah2 tertentu di sini juga ngga aman kok. Selama masih ada hari, kejahatan tak pernah terlambat mencuri perhatian dimanapun, Yog!
doh!
Mumpung masih summer harusnya kesempatan yg ada dimanfaatkan dunk…:p
Atapilulohhhhh… kesempatan apa nihhh huahuahua
Coba!
Nah… ini cara yang smart untuk menggunakan waktu.
Cerah harimu Don !
Cerah harimu?? DM banget istilahnya hahaha.. Makasi Tanti
Begitu nyamankah naik di Sydney…sampai-sampai bisa ngeblog dari atas bus….di jakarta baca koran di atas bus aja kepalanya kliyengan………
Kalau dengan Jakarta, bandingan yang seimbang dengan busway nya…. kalau dengan Metromini ya ngga bisa dibandingkan yaw
Asal terminal jangan lewat, hehehe..
menulis dan membaca jelas menyehatkan otak, karena lebih banyak berpikir ngutak ngatik kalimat dan kata agar enak dibaca, (setelah selesai kitapun selalu merasa kurang sempurna, eeehh memang tidak sempurna.
eh, jam kerjamu kok meh podo karo wong2 sing neng jkt yo? hehehe. dino muput! :)
tapi yah, begitulah kerja. awalnya dicari-cari, ditunggu-tunggu, tapi kalau kebablasan, bisa2 kita tidak punya waktu utk orang2 dekat. padahal stlh kita pensiun, kita kembali kepada orang2 dekat kita. kantor mah, paling cuma kirim uang pensiun sebulan sekali. itu pun kalau ada pensiun.
Justru itu, Kris!
Sejak awal kuusahakan untuk tidak pernah merasa kehilangan terhadap orang2 terdekat sehingga jika aku berhasil maka ketika aku pensiun nanti tidak ada lagi istilah KEMBALI ke orang2 dekat :)
Doakanlah saya!
Nah, seperti pengakuanmu; hidupmu mulai tertata dan terpola ya.
(kacamata kudanya sesekali dibuka… :p )
Sekian!
Aminnn…
Tapi sebenarnya kita toh atk akan pernah kehilangan pola tho?
Abstrak pun adalah pola bukan ?
wah, ini menjadi tantangan tersendiri buta mas dony, hehehe … antara kerja dan aktivitas ngeblog. mas dony pun sudah dapat solusinya. nulis draft tulisan di atas bus. kalau di indonesia agaknya sulit, mas, karena jalannya selalu bikin bisa goyang kanan-kiri, hehehe … salam ngeblog!
Hahaha iya Pak Sawali, awalnya adalah terpepet jadi kreatif :)
Ternyata ngeblog membuat kecanduan ya….tapi kan hidup di dunia nyata lebih menarik dan banyak tantangan.
Senang melihat kehidupan DV sudah tertata. Saya sendiri akhir-akhir ini banyak keluar kota, dan pada saat seperti itu, waktu digunakan untuk mengobrol, untuk mengetahui berbagai pemikiran teman2 yang baru dikenal…dan kalau malam nggak bisa tidur baru menulis.
Saya melihatnya bukan sebagai candu, Ibu.
Tapi sebagai hal yang sebisa mungkin dilakukan untuk menyeimbangkan apa yang kita dapat dan apa yang harus kita munculkan ke permukaan…
Dan kebetulan media permukaan itu adalah blog :)
Iya, abstrak pun adalah pola. Tapi kan polanya sudah makin tertata.
Ye terserah, mau nata sprei, nata kasur, nata piring, suka-sukalah…