Ada catatan menarik tentang Yohanes Pembaptis saat pertama kali bertemu Yesus. Dalam Kabar Baik hari ini, Yohanes Pembaptis menyatakan dua kali secara nyaris beruntun bahwa ia pada mulanya tidak mengenal Yesus Kristus.
Pertama,
Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel ( lih. Yohanes 1:31)
Kedua,
Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus? ( lih. Yohanes 1:33)
Apa yang bisa kita renungkan hari ini tentang hal tersebut?
Tidak mengenal bukan berarti tidak perlu percaya
Sejak beberapa tahun lalu, selain ada beberapa orang yang curhat kepadaku tentang niatannya untuk pindah dari Katolik ke agama lain, ada juga beberapa yang menghubungiku untuk bertanya-tanya tentang ?Bagaimana sih masuk Katolik??
Untuk yang terakhir, aku biasanya tak langsung memberi jawab tapi malah balik bertanya, ?Lha kenapa kamu tertarik masuk Katolik??
Rata-rata (tidak semua) jawabnya seragam, mereka merasa ?ditemui? Yesus atau Bunda Maria melalui mimpi.
Karena tak mudah percaya, aku lantas bertanya lagi, ?Bagaimana kamu tahu dan yakin bahwa sosok itu adalah Yesus? Adalah Maria??
Jawabannya bermacam-macam. Ada yang mencocokkan wajah yang menemuinya dengan wajah Yesus dan Maria yang beredar di mana-mana. (Untuk yang ini biasanya aku lanjutkan dengan pernyataan konyol, ?Bagaimana kamu tahu bahwa wajah yang beredar itu adalah benar-benar wajah Yesus dan Maria??) Ada pula yang menjawab, ?Aku merasa mereka memang benar-benar Yesus dan Maria, Mas!?
Sejujurnya aku kagum dengan pengalaman mereka.
Hal ini sangat selaras dengan apa yang dikatakan Yohanes Pembaptis. Mereka tidak/belum mengenal Yesus (dan Maria) tapi mereka berani untuk bertanya lebih jauh, mencari jalan untuk menjadi salah satu pemeluk imanNya. Tidak kenal bukan berarti tidak bisa percaya.
Merasa sudah percaya? Jangan-jangan malah belum kenal!
Berkebalikan dengan mereka yang belum mengenal tapi mulai mencari jalan untuk percaya, ada juga orang-orang yang merasa sudah percaya maka mereka merasa sudah kenal dengan Dia.
Komentar-komentar seperti ini adalah salah sedikit dari tanda-tandanya.
?Oh jangan khawatir! Tuhan pasti nggak menghukum! Aku kenal dekat karena tiap hari berdoa kepadanya!?
?Ah, kamu udah berapa lama sih ?hidup baru di dalam Roh? sehingga merasa sudah kenal Yesus? Ikut retret dulu?.?
Atau yang menurutku yang paling parah adalah begini, ?Kamu siap masuk neraka lho kalau tetap punya pikiran seperti itu!?
?Kenal? terhadap Tuhan itu baik asalkan dibungkus dalam sikap kerendahan hati dan jujur seperti Yohanes Pembaptis. Jika tidak, yang terjadi adalah kesombongan rohani, merasa yang sudah paling kenal dengan Yesus.
Makin kita rendah hati, makin kita sadar betapa kita ini belum mengenal banyak tentangNya. Makin kita merasa belum mengenal makin kita ingin mencari tahu untuk kenal.
Makin kita jujur, makin kita merasa tak perlu lagi untuk menggambarkan Tuhan melalui bayangan-bayangan semu yang dibuat hanya untuk menyenangkan dan menenangkan pikiran sendiri. Mari terus mencari di kedalamanNya yang tak bertepi.
Sydney, 4 Januari 2020
0 Komentar