• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Otak dan pantat

26 Januari 2012 79 Komentar

Tak perlu protes kalau ada yang butuh dana 2 milyar untuk renovasi toilet dan ongkos penggantian kursi hingga 24 juta per buah.
Alasanku sederhana, mereka toh perlu memanjakan pantat, tempat dimana otak mereka berada sebagaimana halnya kita perlu memanjakan kepala.
Jadi kalau kita perlu creambath supaya otak segar dan pikiran cemerlang, berilah dirimu pengertian bahwa mereka pun perlu menyegarkan pikiran dan refreshing otak demi pekerjaan mereka yang konon untuk rakyat.
Toh kawan lamaku dulu pernah bilang, duduk di kursi yang tak mengenakkan bagi sebagian orang akan mengakibatkan gegar otak.

Di kantong safarimu kami titipkan, masa depan kami dan negeri ini…
(Surat Kepada Wakil Rakyat – Iwan Fals)

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: 150 kata, Cetusan Ditag dengan:kursi, toilet

Tentang Donny Verdian

DV, Superblogger Indonesia. Ngeblog sejak Februari 2002, bertahan hingga kini. Baca profil selengkapnya di sini

Reader Interactions

Komentar

  1. honeylizious mengatakan

    26 Januari 2012 pada 5:20 pm

    masa bisa geger otak Om?
    kalo nggak enak kan bisa langsung berdiri aja atau lesehan :D

    Balas
    • DV mengatakan

      27 Januari 2012 pada 12:24 am

      hahaha.. berdiri ok, lesehan bisa tambah pusing :)

      Balas
  2. bantal mengatakan

    26 Januari 2012 pada 11:34 pm

    Kursi siji 24jt???? Koyok opo itu.. Iso jadi robot?

    Balas
    • DV mengatakan

      27 Januari 2012 pada 12:23 am

      Mbuh, tapi ini nyata… gila ya…

      Balas
  3. Bukik mengatakan

    27 Januari 2012 pada 1:04 am

    Muahahahaha muantap
    sepertinya itu kursi 3 in 1 deh
    Tapi entah 3 apaan….

    Balas
    • DV mengatakan

      27 Januari 2012 pada 10:11 am

      tiga otak! Tetep tak cukup membuat mereka pintar :)

      Balas
  4. Kaget mengatakan

    27 Januari 2012 pada 3:44 am

    di toilet itu mereka bukan cuma mencuci pantat, tapi juga menyikat otak. dan jamban si Mbak saya ternyata lebih nyaman walau pakai tembikar dipinggir kolam, ikannya sehat dan renyah :D

    Balas
    • DV mengatakan

      27 Januari 2012 pada 10:10 am

      LOL! Komenmu selalu tak kalah satir dengan tulisanku yang nyinyir :)

      Balas
      • nique mengatakan

        28 Januari 2012 pada 5:10 pm

        cocoklah kelen 2-2 yah :D

        Balas
        • DV mengatakan

          28 Januari 2012 pada 11:14 pm

          Kelen ki apa yaks?

          Balas
          • Kaget mengatakan

            30 Januari 2012 pada 5:22 pm

            kalau seseorang merindukan kampung halaman tapi belum kesampaian,…. yo ngene Om :P

            Balas
  5. giewahyudi mengatakan

    27 Januari 2012 pada 4:30 am

    Muliyo, Mbah..
    Ayo demo bareng. Demo njedhir! :)

    Balas
    • DV mengatakan

      27 Januari 2012 pada 10:10 am

      Wegah aku… mambu :)

      Balas
  6. Maztrie mengatakan

    27 Januari 2012 pada 5:36 am

    wooooo….
    berarti kalo nanti otaknya lagi penat, mendingan ngrembat kursinya aja gitu yaa…? Tapi trus pantatnya mo diapain..?

    Balas
    • DV mengatakan

      27 Januari 2012 pada 10:10 am

      Hehehe… seru komenmu… menyalahkaprahkan hal yang sudah salah kaprah :)

      Balas
  7. sibair mengatakan

    27 Januari 2012 pada 11:11 am

    Otak mereka bukan di pantat kok, kasian mereka jika otak mereka ditaruh di pantat mas. Coba deh cari lagi otaknya. Saya sih gak nemuin :p

    Balas
    • DV mengatakan

      27 Januari 2012 pada 12:53 pm

      Hehehehe.. menarik, Paman Bair!

      Balas
  8. vizon mengatakan

    27 Januari 2012 pada 12:49 pm

    Aku jadi ingat guyonan kawan-kawan di Padang dahulu..
    Kira-kira begini bunyinya:
    “Semalam aku mimpi, melihat kamu ditabrak mobil, kepalamu kelindas rodanya dan hancur berantakan. Akupun mengumpulkan pecahan kepalamu itu, tapi kok aku gak temukan otakmu. Ada di mana ya…?”
    Etapi… yang kita titipkan di kantong safari mereka itu apaan, Don?
    Amplop ya…? :p

    Balas
    • DV mengatakan

      27 Januari 2012 pada 12:54 pm

      E’ek :)

      Balas
  9. jarwadi mengatakan

    27 Januari 2012 pada 1:04 pm

    huhahahahaha =))
    penglihatan mas dv akurat super duper :D

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 12:23 pm

      Makasih, Mas :) Mungkin anda termasuk salah sedikit komentator yang mengerti maksud tulisan ini secara dalam… Salut!

      Balas
  10. isnuansa mengatakan

    27 Januari 2012 pada 2:25 pm

    Eh, kalo ada gedung 23 lantai, trus 1 lantai ada 8 toilet, kira-kira berapa sih biaya renovasi yang masuk akal?

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 12:23 pm

      Persoalannya bukan berapa, tapi seberapa perlunya untuk direnovasi :)

      Balas
  11. boyin mengatakan

    27 Januari 2012 pada 6:42 pm

    ah..memang sudah putaran jamannya…takala rasa malu menghilang maka kualitas spiritual dari orang itu sudah lenyap…mudah2an dari hal2 kecil spt korupsi kecil2an, boong2 an, selingkuh2an, etc, tidak terjadi dalam diri kita…haaa…

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 12:21 pm

      Hehe…

      Balas
  12. OL mengatakan

    27 Januari 2012 pada 7:39 pm

    Dua hal yang secara fisik tidak mungkin ketemu dapat dipertemukan. untuk dapat mempertemukan harus ada salah satu yang mengalah bukan kalah lho ya.

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 12:21 pm

      Ho…?

      Balas
  13. danyf5habibi mengatakan

    28 Januari 2012 pada 12:43 am

    Lucu sekali mas, antara otak dan pantat ternyata masih ada sangkut-pautnya.
    Kan otak dan pantat beda lokasi dan juga bentuknya. :D
    Hihihi..nyengir sendiri saya jadinya.

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 12:20 pm

      Lah kan sudah saya jelaskan bahwa otak mereka dipantat? Tulisan saya secara gamblang menjelaskannya :)

      Balas
  14. Ipras mengatakan

    28 Januari 2012 pada 1:16 am

    Otak ‘mereka’ kira-kira mikirin apa ya ketika bisa duduk di kursi seharga 24jt itu? :P

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 12:20 pm

      Ya diharapkan bisa mikir yang paling baik untuk rakyat… toh ‘kepala’ mereka udah nyaman :)

      Balas
  15. adiarta mengatakan

    28 Januari 2012 pada 3:22 am

    percuma milih wakil rakyat jika cuma untuk mmbeli kursi yg mahal biar bisa duduk santai di sana… cuih, hahahaa…

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 12:19 pm

      Hehehe makanya jangan dipilih :)

      Balas
  16. Endy mengatakan

    28 Januari 2012 pada 11:48 am

    gimana ga tidur kalau membicarakan mengenai rakyat mas DV, soalnya kursinya aja empuk belum lagi ac diruangan tersebut…
    Rata-rata ketika sidang mereka kerjanya cuma tidur, main BB, malah sempat ada yang kedapetan nonton film gituan…

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 12:17 pm

      Hehehe iya.. saya jadi ingat soal film gituan itu.. ngga dilanjutin ya kasusnya

      Balas
  17. riris e mengatakan

    28 Januari 2012 pada 2:18 pm

    Seperti biasa tulisanmu CERDAS. :D.. Pasti otakmu tidak di pantat.. hehehe

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 3:09 pm

      Thanks, Ris.. nanti kucek dulu ada otakku ga di pantat dan lutut :)

      Balas
  18. monda mengatakan

    28 Januari 2012 pada 3:05 pm

    yang menarik dari kamu ya ini Don, to the point, he..he…

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 3:08 pm

      Makasih, Bu Monda :)

      Balas
  19. Bibi Titi Teliti mengatakan

    28 Januari 2012 pada 3:36 pm

    Ouch….pedes banget Bang…
    Keren tapinya…mudah mudahan mereka baca dan berasa tersindir yak…
    salam kenal Bang :)

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 11:14 pm

      Saya ga yakin mereka bisa baca tulisan ini dan ngerti maknanya… :) Salam kenal!

      Balas
      • riris e mengatakan

        30 Januari 2012 pada 1:10 pm

        iya saya jg gak yakin :)

        Balas
  20. Agus Lenyot mengatakan

    28 Januari 2012 pada 8:32 pm

    hiihihi, nggak hanya otaknya mas. Hati nurani beberapa anggota DPR kadang harus kita cari di lubang pantat :D

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 11:15 pm

      Wakakakaka! Ndak ikod-ikod…

      Balas
  21. krismariana mengatakan

    28 Januari 2012 pada 8:48 pm

    manteeep! to the point (nyontek komentarnya mbak monda). dan memang begitu adanya hahaha. kira-kira bakal berapa jam ya waktu yg akan mereka habiskan untuk menyegarkan otak di wc seharga 2 milyar itu? trus njuk ngopo wae jal? :D

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 11:16 pm

      Massage pantat :)

      Balas
  22. m mengatakan

    28 Januari 2012 pada 10:40 pm

    jadi inget tagline sbuah furniture terkenal, kalau sudah duduk lupa berdiri. jd mungkin dg kursi 24 juta itu wakil rakyat ngarep mereka bisa nyaman duduk dan lupa klo saatnya lengser nanti >D

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 11:17 pm

      Mungkin demikian :)

      Balas
  23. blontankpoer mengatakan

    28 Januari 2012 pada 10:54 pm

    sepakat sepenuhnya…
    lucu juga melihat pantat mereka dibawa ke mana-mana, ditutup pakai peci, untuk mengelabuhi :p

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Januari 2012 pada 11:17 pm

      Komenmu cerdas!

      Balas
  24. didut mengatakan

    28 Januari 2012 pada 11:54 pm

    #bhahak *wes ngono tok wae*

    Balas
    • DV mengatakan

      29 Januari 2012 pada 12:04 am

      sing ngguyu silitmu opo lambemu, Dut?:)

      Balas
  25. @zizydmk mengatakan

    29 Januari 2012 pada 2:23 am

    Hahaahaiii…
    huaduh kok pas banget ya. Mengistirahatkan otak…. di situ :p.

    Balas
    • DV mengatakan

      29 Januari 2012 pada 8:15 am

      Yo’i :)

      Balas
  26. niee mengatakan

    29 Januari 2012 pada 12:33 pm

    aaahhh pasti otaknya seneng dibantali busa 24 juta kan yak ;)

    Balas
    • DV mengatakan

      30 Januari 2012 pada 11:58 am

      Emberrrr :)

      Balas
  27. Clara Croft mengatakan

    29 Januari 2012 pada 2:35 pm

    Iya tuh, kan kursinya perlu buat tiduran tar, jadi harus berkualitas super, wkwkwkwkwwkwkwk… numpang sarkastik ya Mas

    Balas
    • DV mengatakan

      30 Januari 2012 pada 11:58 am

      Hehehehe.. ga sarkastik kok…

      Balas
  28. edratna mengatakan

    30 Januari 2012 pada 12:56 pm

    Kata orang, jangan kebanyakan duduk nanti lupa berdiri…hehehe
    Semakin empuk kursinya, makin lupa berdiri…..

    Balas
  29. Anderson mengatakan

    30 Januari 2012 pada 6:34 pm

    Oalah… jadi selama ini yang hilir mudik di gedung parlemen di Senayan di teve tuh gambar pantat berpeci/ berkonde toh?

    Balas
    • Alex© mengatakan

      31 Januari 2012 pada 2:08 pm

      *ngakak baca komen ini*
      :lol:
      :lol:

      Balas
  30. Zippy mengatakan

    31 Januari 2012 pada 2:40 am

    Owh..jadi intinya pantat juga perlu “digrepe-grepe” ya mas kayak ngecreambath rambut? :D
    Setelah renovasi toilet, mungkin next akan renovasi otak para naggota DPR. Ya toh? :D

    Balas
  31. imadewira mengatakan

    31 Januari 2012 pada 3:48 pm

    Jadi sebenarnya otak mereka yg ada di pantat atau pantat mereka yg pindah ke otak? Mbuhlah..

    Balas
  32. fitrimelinda mengatakan

    1 Februari 2012 pada 9:40 pm

    like this post so much deh mas..
    semoga mereka yg duduk di kursi itu pada baca..

    Balas
    • DV mengatakan

      2 Februari 2012 pada 8:24 am

      Thanks, Mbak… Saya yakin ada yg baca tp saya tak yakin mereka ngerti maksud tulisan ini :)

      Balas
  33. dinneno mengatakan

    2 Februari 2012 pada 9:06 am

    Kena ke intinya, total sepakat sama Om

    Balas
    • DV mengatakan

      2 Februari 2012 pada 9:51 am

      Baiklah :)

      Balas
  34. sawali tuhusetya mengatakan

    4 Februari 2012 pada 3:50 am

    atau jangan2, mereka yang berniat duduk di kursi yang bisa utk beli satu rumah layak huni sudah gegar otak duluan, mas don, sehingga kursi mewah itu sekaligus bisa jadi therapi, hehe ….

    Balas
    • DV mengatakan

      5 Februari 2012 pada 8:59 am

      Mungkin, Pak. Bisa jadi! Hehehehe

      Balas
  35. Jauhari mengatakan

    5 Februari 2012 pada 1:14 am

    Inilah Indonesia…..

    Balas
    • DV mengatakan

      5 Februari 2012 pada 8:58 am

      Hehehehe.. ironis ya :)

      Balas
  36. masgiy mengatakan

    7 Februari 2012 pada 1:24 am

    tajam benar benar Gan!!….tapi aku suka gayanya :mrgreen:

    Balas
  37. Imelda mengatakan

    7 Februari 2012 pada 3:24 pm

    hmmm lalu mungkin ada yang sebagian otaknya di t*t*t loh… wong mesum mesum gitu :D

    Balas
    • rumah kOpi mengatakan

      8 Februari 2012 pada 1:00 am

      itu apa mbak: tetet, tatat, tutut, totot, apa titit…………..????
      serem banget dah :D
      wa ka ka ka ka ka ka

      Balas
  38. rumah kOpi mengatakan

    8 Februari 2012 pada 12:58 am

    lho baru tahu yah…
    kalo mereka itu kakinya diatas, sementara kepalanya di bawah :D
    makanya mereka sering akrobatik. akrobatik anggaran.
    kita tepuk tangas saja dah, dari pada ngedongkol. :(

    Balas
  39. areximut mengatakan

    8 Februari 2012 pada 3:48 am

    wah berarti kerja otak mereka mempengaruhi pantat dong, ehhh kebalik kerja pantat mempengaruhi otaknya dong. weittssss kok malah rancu ?? sebentar-sebentar (mikir sambil memandang plafon rumah)… ahaaaa ketemu, kenyamanan pantat mempengaruhi kinerja otak mereka wakakakakkkkk #peace om DV :-)

    Balas
  40. wayang kulit mengatakan

    8 Februari 2012 pada 3:29 pm

    bisa aja, ane cabut ah takut ada yang marah

    Balas
  41. MHARJIPES mengatakan

    8 Februari 2012 pada 11:28 pm

    kok segitunya sigh mas DV?
    tapi sy lebih suka kitipan dari Iwan fals

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT