Odol dan Pasta Gigi

26 Sep 2011 | Cetusan

Untuk menjadi yang tak terlupakan, sebenarnya kita tak perlu menjadi yang pertama dan? tak perlu pula jadi yang terbesar. Yang diperlukan praktis hanya bagaimana kita mampu meninggalkan kesan yang mendalam, tentu dalam arti yang positif. Tak percaya? Beberapa ‘brand’ di bawah ini adalah contohnya. Saking tak
terlupakannya, mereka bahkan berhasil menggeser istilah ragam produk menjadi dirinya sendiri.
Sesuatu banget, kan?
 

Odol

Odol (Euro-Goodies.com)


Entah di pulau lain, tapi di Jawa dan Jakarta (kutulis terpisah karena orang Jakarta biasanya mengklaim orang Jawa Tengah, Jawa Barat, Jogja dan Jawa Timur sebagai “dari Jawa ya?”),? setahuku kosakata ‘odol’ lebih sering dipakai ketimbang ‘pasta gigi’.? Tak ada fakta asli tentang bagaimana istilah itu bisa tergantikan, tapi aku menengarai, penjajah Belanda lah yang membawa istilah ini ke Tanah Air lewat produk pasta gigi buatan Jerman bermerk ‘Odol’.
Untuk kalian tau saja, bahkan sejak 1930an, pasta gigi yang trademarknya dikuasai oleh GlaxoSmithKline Consumer Healthcare (perusahaan Jerman)? sudah diekspor ke lebih dari 20 negara dan bukannya tak mungkin para meneer dan nonik Belanda adalah salah satunya yang lalu membawa si Odol itu ke Indonesia.
 

Honda

Tak ada orang yang tak mengenal Honda. Produsen kendaraan bermotor yang kini telah melebarkan sayapnya hingga jadi produsen mobil dan mesin pesawat terbang. Saking terkenalnya, bagi sebagian orang kita, “Honda” adalah kata ganti “sepeda motor”. Beberapa kali dulu sering dengar orang bilang “Pinjam honda-nya ya?!” Atau mau yang lebih absurd lagi, “Hondamu merk-nya apa?”
Untung, semoga ini benar, salah kaprah itu sudah mulai tergantikan. Kini orang lebih menggunakan “sepeda motor” atau “motor” saja ketimbang “Honda”.
 
Aqua
Kalau “Odol” itu so 30s, maka mau yang so millenium adalah “Aqua” ;) Aqua, brand minuman air mineral yang kini dimiliki Danone itu, bagi sebagian orang kini telah mengganti istilah “minuman air mineral” itu sendiri.
Kupikir sapaan-sapaan di bawah ini tak asing lagi:
“Eh, beli aqua sekotak buat acara besok di gereja ya!” (Ngga taunya merknya bukan Aqua)
“Air minum di rumahmu pakai aqua apa air PAM?”
Entahlah, butuh waktu berapa lama untuk menghilangkan kebiasaan ini karena sepertinya selain tak mudah, istilah asalnya “minuman air mineral” bukankah juga tak terlalu pendek untuk diucapkan?
 

Jip/Colt

Jeep Willys (Imageshack)


Sama halnya dengan ‘Jip’, adalah ‘Colt’, brand milik Mitsubishi yang keluar pada awal dekade 70-an. Bentuknya seperti wagon, mobil boks tertutup yang bisa dinaiki lebih banyak orang ketimbang sedan dan… jip misalnya. Bagi kalian yang tinggal di kawasan Solo – Klaten – Jogja, barangkali bahkan hingga kini masih akrab dengan istilah “Kol Prambanan – Terban (Jogja)” atau “Kol Delanggu – Kartasura” untuk mengistilahkan angkutan umum darat yang bentuk mobilnya kebanyakan memang mirip Mitsubishi Colt lawas itu.
Ah aku jadi ingat pertanyaan yang selalu ditanyakan eyangku kalau aku mudik dari Jogja ke Klaten pada tiap akhir pekan dulu. ?Kowe mau saka Jogja nge-bis po nge-kol?? (Kamu tadi dari Jogja naik bis atau naik Colt?).
 

Rinso

Siapa tak kenal Rinso? Brand sabun cuci pakaian ini sudah mulai diproduksi bahkan sejak pergerakan nasional Indonesia masih merah bayi, 1908. Maka tak heran kalau hingga sekarang pun orang selalu mengidentikkan “sabun cuci pakaian bubuk” sebagai “Rinso”
Ini kisah nyata. Salah seorang kawan dekat baru-baru ini buka usaha laundry di sebuah sudut pinggiran Jogja. Suatu hari ia begitu kaget ketika ditanya oleh seorang ibu-ibu yang tinggal di sekitar situ.
“Mas, laundy sampeyan pake Rinso ngga nyucinya?”
“Nggak, Bu.. saya pake produk lain.”
“Oh ya sudah.. ngga jadi kalau gitu..”
“Lho Bu, tapi produk ini juga ngga kalah bagusnya lho (ktimbang Rinso!)”
Ia lalu menunjukkan sabun cuci bubuk yang ia pakai kepada ibu itu tadi. Lalu alangkah terkejutnya dia ketika si Ibu berujar “Lha, ini kan Rinso!”
#kemudianHening…
 

iPod/Walkman

Walkman (scrapetv.com)


Era digital bukan berarti berlalu tanpa ‘kesalahan’. Suatu waktu, pernah aku bertandang ke pasar malam di Jogja dan menemukan ada banyak penjual menjajakan dagangannya, sebuah pemutar musik digital berbagai macam merk China dengan label “Jual iPod bermacam-macam merk!”? Blah!
Kalian yang belum ngerti, iPod adalah alat pemutar musik digital besutan Apple inc yang laris manis tanjung kimpul itu!
Sama halnya dengan iPod, dua dekade di belakangnya, pasar pemutar musik kaset dan CD adalah milik SONY yang berkibar dengan brand “walkman” nya. Dulu sekali, waktu masih SD dan SMP, kalau sudah jalan-jalan pakai ‘walkman’ sudah bangga setengah mati, meski kalau ditanya orang “Walkman-mu merk apa?” jawabnya bisa bermacam-macam dan tak lagi hanya SONY.
 

Remi

Agak berbeda dengan ‘kesalahan’ di atas, remi adalah jenis permainan yang bisa dilakukan dengan menggunakan kartu… apa ya nama kartunya.. ya kartu remi kan? :) Nah, itulah… padahal dengan menggunakan kartu (remi) itu tadi, kita tak hanya bisa bermain? remi. Kita bisa main minuman (congklak), poker, black jack, dan masih banyak lagi.
Bahasa Inggris kartu remi adalah Playing Card, tapi bahasa Indonesianya masak ya jadi “Kartu Permainan”? Tiada yang lebih cocok selain “Kartu Remi” Salah ya ndak papa… yang penting asyik :)
 

Liman

Kalau yang ini personal sekali sifatnya. Kira-kira dua puluh lima tahun silam, suatu pagi aku merengek-rengek minta dibelikan aquarium ke Papa (alm). Maka berangkatlah kami bertiga (aku, mama dan Papa.. Citra ditinggal di rumah bersama pembantu) ke sebuah toko penjual aquarium dan ikan hias. Aquarium sudah terbeli dan ikan sudah pula dipilih tinggal diplastiki hingga akhirnya penjualnya yang adalah orang tua teman sekolahku itu berujar,
“Nggak beli ‘Liman’ sekalian, Pak?”
“Oh apa itu?” demikian kira-kira tukas Papaku.
“Liman itu untuk bikin gelembung udara di aquarium supaya ikannya nggak kehabisan nafas!” Ancur leburkah penjelasannya?! Huh?
Maka Papa pun membelinya serta dan sejak saat itu, setiap ‘Liman’ nya rusak dan kami harus membeli yang baru, kami tinggal menyebut ‘Mau beli LIMAN!’ dan uniknya setiap toko yang kami datangi tahu dan langsung memberikan sebuah waterpump ber-merk LIMAN itu. Yang mbikin lebih heran lagi, karena seingatku dulu Citra toh tak ikut ke toko ikan, beberapa waktu silam melalui Facebook, ia bercerita “Abis beli LIMAN untuk akuarium.”
Aku lantas menjelaskan asal mula ‘kesalahan’ itu dan ia ngeh… meski ku tak yakin ia mampu mengubah persepsi lama itu ke depannya. Barangkali sebenarnya tak hanya dia. Kalaupun aku tak tinggal di luar negeri yang mengharuskanku berbahasa Inggris, pasti akan tetap pakai istilah “LIMAN” ketika membeli ketimbang menyebut jenisnya, waterpump.

Sebarluaskan!

31 Komentar

  1. Semua yang dituliskan diatas kecuali Liman juga terjadi di daerah saya. Terutama “honda”, “rinso” “aqua” dan “odol”.
    Parahnya, saya malah baru tahu sekarang kalau “odol” itu sebuah merk, bukan sebuah kata yang berarti pasta gigi. Haha..
    Oya, ada satu lagi yang mungkin terlewatkan, yaitu “wings”. Dia daerah saya, masih ada khususnya ibu-ibu angkatan ibu saya yang menyebut sabun colek dengan sebutan “wing”. Mungkin karena sekarang jarang ada produk sabun colek lagi maka istilah itupun mulai berkurang.

    Balas
  2. masih ingat Tipp-Ex, Adidas, Kodak, thermos, Baygon, Buku AA hahaha
    Di Jepang, tidak begitu banyak pakai nama merek/orang sebagai nama benda. Aku baru ketemu satu yaitu Hochikisu sebagai nama stapler, mengikuti nama penemunya B.B.Hotchkiss.

    Balas
  3. Odol… aku ndisik lg ngeh nek odol ki merk bar dikandani Pak Henky pas jaman sma… :D
    Ada lagi, pompa air Sanyo.
    “Wah… sanyo-ne rusak, nimbo sek”

    Balas
  4. dulu pernah denger: “beli blue jean warna merah” #kemudian hening
    ada juga “silet” yg mengalami proses yg sama
    salam,

    Balas
  5. Yang gak ke aku itu honda, kol, remi, liman mas.. klo honda gak pernah denger deh selalu nyebutnya di pontianak motor.. kalau remi iu nyebutnya kartu aja.. nah klo jom dan liman ini baru pernah denger..
    Soal odol dan rinso sepertinya seluuh indonesia deh.. bukan cuma di jawa.. soalnya di pontianak juga.. :)

    Balas
  6. dari semua itu, yg ga tau cuma LIMAN :D
    mungkin karena ga pernah punya akuarium ya
    yang lainnya masih susah mengubahnya, kecuali HONDA
    dari dulu ya taunya motor, engga nyebut honda hehehe

    Balas
  7. dalam bahasa indonesia ada majas metonimia yang amat erat kaitannya dengan persoalan “brand-brand”-an, mas don, hehe …. orang ndak duka njlimet pakai definisi. cukup sebut merk2 yang sdh dikenal masyarakat luas, maka sebutan terhadap benda yang dianggap mirip pun jadilah.

    Balas
  8. Aku baru tahu tentang LIMAN. Tak pikir uang lima rupiahan *ngek
    Jadi di dunia offline, penyebaran ide juga begitu cepat dan luas ya *ngomongsamalantai

    Balas
  9. Aduh! *tepok jidat*
    Saya jadi kangen mobil colt ayah saya… :cry:
    Dulu kami punya mobil colt, yang setia menemani antar-jemput saya selama 6 tahun SD… :cry:

    Balas
  10. Saya sependapat dengan pak Sawali mengenai majas metonimia. Yang sampai sekarang sering saya dengar ya tetap aja sanyo, baygon dan aqua..

    Balas
  11. menurut saya yang paling bergeser makna katanya adalah air minum (bentuk gelas) menjadi aqua…sampai-sampai semua merek air minum gelas, kalau kita pergi ketempat-tempat makan pasti bilangnya aqua..
    seperti beberapa hari yang lalu, saya pergi makan ma cewek saya, dan saya bilangnya..
    “ada aquanya mas…?”
    terus mas nya langsung memberi dan ternyata mereknya bukan aqua..hahaaha..

    Balas
  12. Dengan mengikuti perjalanan sebuah merek, kita bener-bener bisa mengenang kembali masa-masa kecil yang selalu ditemani merek-merek itu.. “Oma mau ke Pasar naik Honda…” – begitu kata nenek yang kalau di-ingat lagi si Oplet itu sama sekali bukan mereknya Honda.

    Balas
  13. Kalau istilah “honda” itu rasanya kok paling sering kudengar di daerah Jogja dan Jawa Tengah ya? Sorry nek kleru. Hehehe.
    Kalau Liman itu, aku biasanya menyebut: “plupuk-plupuk” :)) (seperti bunyi gelembung2 air). Ternyata dirimu menyebut mereknya to? Kok aku nggak kepikiran yah selama ini bahwa bisa menyebut mereknya.

    Balas
  14. promosi ya gan hehehe salam kenal gan, odol dan pasta gigi harus ada setiap saat untuk membersihkan dan mematikan kuman ya

    Balas
  15. Sama seperti Bli Wira dan Mbak Nik, saya juga baru denger liman. Maklum, nggak punya akuarium di rumah. Pernah punya sih, tapi nggak ngeh siapa yang beli, termasuk tetek bengek isinya. *lhoh*

    Balas
  16. kalau saya lebih sering nyebutnya odol

    Balas
  17. Si Sumatera Barat dan Riau, sampai saat ini masih sangat banyak orang menyebut sepeda motor sebagai “honda”. Bahkan, bisa dikatakan sangat jarang orang menyebut sepeda motor..
    Kalau odol, di sumbar dan riau malah kurang dikenal. Yang ada malah “pepsodent” untuk menggantikan kata pasta gigi tersebut.. “beli pepsodent merek close-up, bang”, sesuatu banget gak tuh… :D
    Nah…. yang keren itu di Bukittinggi, orang menyebut angkot sebagai “Mersi”… keren kan…? hahaha…

    Balas
  18. Mau nambahin lagi, SANYO untuk menyebut pompa air. PYLOX untuk menyebut cat semprot. Terus DOP untuk lampu bohlam. LEVI’S untuk celana jeans. GATSBY untuk minyak rambut. Wes ah mumet e le mikir :D.

    Balas
  19. dua lagi, SARIMIE untuk mie instan dan MOLTO untuk pewangi pakaian

    Balas
  20. Satu lagi Kentucky untuk nyebut ayam goreng. Uwis ah ndak tambah mumet :mrgreen:

    Balas
  21. mo tambahin aja …silet …kalo nggak salah dari merek Gillette dibaca lidah indonesia jd silet …trus elp transportasi antar daerah ..dari produksi isuzu yaitu elf …

    Balas
  22. GlaxoSmithKline? Wah dulu pernah melamar kerja di situ tapi enggak diterima..
    *numpang curcol ya, Mbah*

    Balas
  23. Yang paling lucu kalo beli air kemasan, yang diminta Aqua malah dikasi merek lain…..
    Eh, tapi postingan begini kayaknya pernah saya baca, kalo ngga salah di blognya Mbak EM ya?

    Balas
  24. lagi mikir kapan bisa bikin brand awareness kayak aqua gitu lho….kalo ancol gimana bro…? wakkwkkk….bukan numpang promosi lho bro…..

    Balas
  25. Satu lagi mas, INFOCUS. Istilah itu kan merupakan nama salah satu merek kan, cuma sekarang orang umum menggunakan istilah tersebut. Tulisan yang cukup menarik, trims…

    Balas
  26. *ngakak terpingkal-pingkal*
    saia masih ingat saat membeli pasta gigi, “Bu, pepsodent ritadent” (maksudnya beli pasta gigi yang bermerk ritadent)

    Balas
  27. di Papua dulu ada sebutan Johnson untuk speedboat karena merk motor tempelnya, yacob untuk kakatua jambul kuning,
    dan ada lagi softex untuk pembalut :P

    Balas
  28. Hehehe…saya baru tahu kata Liman disini.
    Kalau pompa air, namanya Sanyo….
    Tapi Don, apa orang di Aussie juga begini?

    Balas
  29. ahh…
    aku telat macane ik…
    3 hari lalu barusan ikut orientasi n pokok bahasannya adalah “branding”
    Isi semacam journal ini juga sempet dibahas…

    Balas
  30. Sepertinya yang paling populer Aqua.. :D
    Kalo odol, ada sebagian tadi yang udah jadi pepsoden…
    Honda, banyakan di Sumatera sepertinya…
    Pilox dan Tipe-Ex, juga Stabilo…

    Balas

Trackbacks/Pingbacks

  1. Twilight Express » Blog Archive » Mainan, antara Kreatifitas dan Investasi - [...] padahal mereknya bukan TippEx, atau Yamaha untuk semua sepeda motor. (Bisa baca tulisannya Donny yang ini). Kembali lagi ke…

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.