Nyumbang?

6 Sep 2012 | 150 kata, Agama, Cetusan

Kenapa orang menyumbang??Kebanyakan karena ingin didengar dan diperhatikan, baik oleh manusia maupun Tuhan!

Menyumbang, supaya mendapatkan amal dari Tuhan. Barangkali bagi mereka Tuhan itu layaknya pihak yang butuh dipamerin sesuatu dulu baru kemudian Ia memperhatikan balik.

Menyumbang supaya mendapatkan nama besar dari orang lain.

Tapi, salahkah kalau memang demikian??Tidak! Karena kebenaran pun terkadang juga hanya seperti gugusan awan yang bentuknya berubah-ubah tergantung angin dan cuaca.

Jadi mumpung semuanya serba relatif, biar kuikut sumbang-saran yaitu bahwa menyumbang itu lebih ke hubungan antara kita dengan orang yang kita sumbang.

Ketulusan! Tuluslah!
Bahkan ketika kamu terdampar di padang pasir yang sepi yang bahkan tuhan pun kau ragukan tertarik untuk menjengukmu; tak pula seseorang kecuali ia yang hendak kamu tolong; pamrih adalah unsur yang tak lagi eksis dari usaha kita untuk menolongnya.

Dengan demikian kita mampu memberi makna baru pada menyumbang sekaligus me-redesain gambaran tuhan dengan sesuatu yang baru pula.

Sebarluaskan!

10 Komentar

  1. Nggih, Mas Donny… sangat mencerahkan sekali. Terutama pada kalimat “..Bahkan ketika kamu terdampar di padang pasir yang sepi yang bahkan tuhan pun kau ragukan tertarik untuk menjengukmu..”

    Balas
  2. sumbang jempol yang tulus :)
    nerima sumbangan juga kan don? hehehe…

    Balas
  3. wah ini susah komentar… hehehe berharap balasan dari Tuhan apakah layak atau tidak? sudah dijawab dalam tatanan praktek. kalau teori sih gampang..

    jadi kalau memang bisa memberi lalu melupakan… itu mungkin lebih mudah dicerna..

    Balas
  4. “me-redesain gambaran tuhan” kayaknya pas sekali dengan kondisi “per-tuhan-an” di Indonesia saat ini.

    Balas
  5. Berhubung sumbang menyumbang masih relatif, saya ikut nyumbang komentar aja.. hehehehehehe :D
    Salam dari ranah minang

    Balas
  6. Ini mau komentar pikirnya panjang mas.. ora ngerti ah aku.. hihihi

    Balas
  7. Selalu ada pamrih untuk setiap perbuatan sepertinya.
    Menyumbang demi mendapat ganjaran pahala dari Tuhan, tak salah memang selama dia melakukannya karena kecintaannya pada Tuhan, dan ikhlas melakukannya.

    Balas
  8. *nyemak wae*

    Balas
  9. hmmm sumbang? aku sering lupa kapan, bagaimana, berapa besar dan kepada siapa. Krn menyumbang buatku itu impulsif, saat itu jika aku ada, bisa dan mau, maka aku akan menyumbang….. hehehe

    Balas
  10. aku kiy nyumbang gen rejekine lancar
    tenan, aku ra ngapusi :D

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.