Nyoblos Bibit Waluyo dan Rustriningsih

22 Jun 2008 | Aku

pilkada
Kalau pada akhirnya kemarin minggu (22/06) aku ikut mencoblos dalam Pilkada Gubernur Jateng, sungguh itu bukan satu cerminan sikap bahwa aku ini warga negara yang baik yang menggunakan hak
pilihnya demi masa depan yang lebih baik. Aku nyoblos kemarin karena semata-mata prinsip menghargai hasil kerja keras orang lain saja, tak lebih.
Seperti yang pernah kutulis (di sini) beberapa waktu yang lalu, mencoblos adalah untuk menghargai kerja keras para calon gubernur beserta wakilnya dalam berkampanye.
Aku membayangkan, mereka pasti capek tenaga, pikiran dan biaya untuk menjalani kampanye yang telah berlalu itu.

Berbeda dengan nenekku, ia punya segudang harapan dengan pasangan yang ia coblos. Harapan yang terkadang ia sendiripun tahu telah menggantungkannya terlampau tinggi di langit yang tiada
berpenyangga itu. Simak saja predatonya yang melengking-lengking dari ruang tengah rumah pagi tadi.

“Tadinya aku ini mau golput, tapi setelah kupikir-pikir aku nyoblos aja. Aku nyoblos yang mau mbantu kita sebagai orang minoritas, sebagai orang Katolik ini. Jadi Cit, kamu dan Mas mu itu
nanti harus nyoblos nomer empat, Bibit dan Rustri… Mama Papamu juga disuruh ya. Mereka itu… wes tho pokoknya mbela kita yang minoritas ini.”

Pada akhirnya, aku memang memilih Bibit dan Rustri. Tapi bukan karena pertimbangan bahwa mereka yang tampaknya akan mampu membawa kemajuan bagi Jawa Tengah dan tetap membela kaum minoritas
seperti aku dan keluargaku yang menganut Katolik. Bukan pula pada janji-janji mereka yang hmmm.. aku terus terang tak terlalu menyimak apa saja yang mereka janjikan.
Betul-betul semata-mata aku nyoblos mereka karena alasan yang kukemukakan di atas tadi itu.

Kalaupun ada alasan tambahan yang signifikan paling menyoal kedaerahan saja. Aku orang Klaten, Bibit Waluyo juga orang Klaten meski lama melanglang buana di Batavia,
Sepuluh tahun (1983 – 1993) aku tinggal di Kebumen dan Rustriningsih juga adalah Bupati Kebumen.
Ya sudah tho, kebetulan mereka juga satu pasangan, tiada ragu lagi, nomer empat, Bibit – Rustri kupilih!

Sebarluaskan!

8 Komentar

  1. Kalau soal kerja keras, semua calon juga merasa kerja keras. Mereka punya hak yang sama untuk kamu pilih.
    Tapi kalo soal Klaten dan Kebumen, aduh, semoga hanya kamu yang berpikir memilih berdasarkan pertimbangan seperti itu. Hihihi!
    BTW, kok tiba-tiba pagi ini perutku mendadak mules ya, demi melihat foto baru di samping kanan itu. Huaaaaaaaa……….!!!!!!!!! =))

    Balas
  2. @DM: Apapun alasanku untuk mencoblos, yang terpenting adalah aku telah MENCOBLOS :)
    Foto samping kanan? Mana? Mana ? :)

    Balas
  3. heh keoong…. gara2 foto baru lu tuh gw dibangunin si dm pagi2 dgn sms sialnnya…. ga sopan !!

    Balas
  4. @ Windy:
    Mangkanya, Cumiiii… tidur itu jangan bangun ciaaanggg…
    Ayam kate udeh pade bekeliaran cari makan. Elu masih kekepan aja! :p

    Balas
  5. @Windy: Ya itulah si DM sukanya emang ndak sopan :)

    Balas
  6. assalamualaikum.

    Balas
  7. Kemarin saya nyoblos calon yang dipilih oleh Ibu saya. Itung-itung membantu orang tua :D
    Salam kenal mas :)

    Balas
  8. @Brendo: Walaikumsalam…
    @Sandalian: Oh Anda dari Jawa Tengah juga tho Mas ? Salam kenal juga :)

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.