Apa yang membedakan tanggal 4 Februari 2004 dengan 1 Januari 0000?
Tanggal 4 Februari 2004, Mark Zuckerberg menciptakan Facebook berangkat dari ketiadaan pada hari sebelumnya sementara Tuhan tidak menciptakan dunia pada 1 Januari 0000. Dunia yang sekarang kita diami ini sudah semenjak dahulu kala ada, semenjak kalendar belum tercipta, semenjak angka belum dikenal dan semenjak manusia belum ada sejarahnya.
Jadi kalau demikian, kenapa perayaan tahun baru yang jatuh pada 1 Januari selalu diistimewakan setiap tahunnya?
Apa yang diperingati?
Memperingati apa?
Pada sebuah sore, tak jauh dari kemarin, Joyce berujar padaku,
“Kamu tahu nggak, Hon, kalau pas new year eve itu, wahhh yang namanya Harbour Bridge jadi gemerlap! Kembang apinya buanyak betul dan bagus-bagus nyalanya!”
“Oh ya?”
“Iya! Kamu nggak pengen ke sana?”
Aku hanya tersenyum, mencibir tepatnya.
“Kalau kamu mau ke sana ayoh kita besok berangkat siangan, jam 12 siang buat dapetin tempat yang pas buat nonton.”
“Emang kembang apinya dinyalain sejak kapan? Sore? Atau siang kok berangkatnya sebegitu siangnya?”
“Ih kamu! Ya malam lah, tepat pas pergantian tahun..”
Aku tak menjawab.
“Eh tapi gila juga ya kita mesti nungguin 12 jam buat nonton kembang api yang nyalanya nggak sampai setengah jam gitu?” istriku menukas lagi…
Aku kembali tak menjawab, tersenyum, lebih tepat lagi, mencibir padanya.
Lalu aku jadi berpikir, Harbour Bridge itu tanpa kembang api sebetulnya juga sudah bagus, sangat bagus malah bentuknya. Tanpa harus dilihat hanya pada 31 Desember juga tetaplah bagus tak kurang sesuatu apapun.
Hari-hari pun juga demikian.
Tanpa harus dipatoki angka tahun-tahun yang diganti oleh manusia sendiri seperti malam ini nanti, tetaplah mengesankan. Di dalamnya tetap ada sedu sedan dan sukacita, deraian tawa serta air mata tetap ada juga di sana.
Lha lantas kenapa harus dibuat agak sedikit berbeda pada 31 Desember-nya ?
“Tahun baru kan semangat baru, Don!”
“Iya, Don! Tahun baru kan angka tahunnya bertambah satu!”
“Tahun baru? Pesta lageee kan besoknya libur, Don!”
Akupun manggut-manggut, bukan mengiyakan tapi sekedar manggut-manggut mengguncang-guncangkan otak untuk barangkali ada gelembung pikiran baru yang muncul yang bisa mencerna pendapat itu sebagai sesuatu yang benar dan tidak salah.
Esensi perubahan menurutku bukan pada pergantian angka tahun.
Ia ada pada setiap detik, pada setiap apapun satuan waktu yang paling kecil yang pernah dan akan diciptakan manusia.
Lipatan kulit di bawah dagu di wajah kita tidak akan mendadak menjadi lebih panjang setengah senti ketika pukul 00.00 pada 1 Januari terlewati.
Ia terbentuk sebagai bukti menyerahnya jaringan kulit kita terhadap gravitasi bumi. Kendorannya terkumpul dari lemak maupun kulit yang saat demi saat semakin jatuh, bertahap hingga akhirnya tercapai setengah senti panjangnya.
So, anyway, mau kemana malam ini ?
Selamat berpesta untuk yang hendak berpesta. Selamat merenung bagi yang hendak merenung.
Seperti kata Bono (U2) dalam lagunya “nothing changes on New Years Day” (New Years Day) maka aku akan ada di rumah saja. Menikmati sebotol –barangkali dua– beer sembari bercengkrama dengan istri dan Simba lalu tidur tak terlampau malam karena besok rumput-rumput liar di kebun depan dan belakang telah menanti dipangkas dan digunduli…
wah kulo mboten ten pundhi pundhi mas ten nggunung mawon
emang mas mau nonton kembang api sampe nunggu 12 jam dulu mas hahaha
selamat tahun baru ya mas mugo mugo karahayon lan karejeken
salam taklim saking nggunung mas Dony
Salam kenal dari urang Banjar
Nonton kembang api aja, nonton…liat suasana keramaiannya, ntar taun depan ga usah nonton lg, jadi kalo ntar ada orang nanya or ngobrolin kembang apinya Sydney yg katanya terkenal itu bisalah ikut-ikut komen… ^_^
DV!!!
lagi ngapain !?!?
hehehehehe
Met tahun baru ya pak…salam buat istri :)
Quote:- Esensi perubahan menurutku bukan pada pergantian angka tahun.
Ia ada pada setiap detik, pada setiap apapun satuan waktu yang paling kecil yang pernah dan akan diciptakan manusia.
Yup! Setuju banget itu yang ada dipikiranku Don, nanti malam aku cuma ingin tidur,lebih awal dan tak terganggu suara petasan dan kembang api pas tengah malam. Ngantuk dan capek banget.
Hanya, untuk menandai satu periode kerja dan hidup 365 hari, jadi sedikit merenung juga, barusan.
Auld lang syne, setahun kemarin, banyak teman baru yang kutemui baik di dunia nyata atau di blogsphere, dan menemukan teman lama yang masih berjalan bersama dan berharap 365 hari periode ke depan bisa merasakan kebersamaan yang lebih baik kualitasnya dengan semua teman.
Waa…pesta kembang apinya…. kudu nunggu 12 jam…waduh tuh sangu maemannya kudu banyak….
Moga tahun depan membawa banyak kebaikan dan kemajuan…..
Surabaya di tahun baru…ramee banget DV
selamat tahun baru don. eh ostrali lbih dulu ya tahon barunya? :)
selamat memasuki lembaran kehidupan tahun 2009, mas donny, semoga makin sukses dan mendatangkan banyak berkah dan keberuntungan. sukses selalu buat mas donny dan mbak joyce. salam hangat dari tanah air.
met tahun baru
malam tahun baru kemaren saya asyik masyuk sama bini .. hehehe
:Tahu Kupate Mak Nyuss … :)
Dirayakannya Tahun Baru, awalnya mungkin hanya sebagai penanda, agar esok lebih baik daripada sebelumnya.
Namun kemudian media mengupas habis2an, dan kaum pebisnis melihat peluang…..
Lha dulu, tahun baru di kampung kan tenang-tenang aja…dulu awal kuliah di Bogor, kalau tahun baru kan ke Bandung, dan sepi2 aja..paling-paling nonton TVRI yang acaranya agak lebih meriah dibanding malam2 lainnya.
Malem tahun Baru kali ini….”ngeloni si bungsu”…mumpung masih mau dikeloni (karena pacarnya lagi ada proyek selama 6 bulan di Gresik, jadi dia seneng aja sama ibunya)….dan ternyata asyik aja. Dan keluar kamar, saat suami teriak…ada kembang api di TV..hahaha..dan melihatlah kami pesta kembang api di Sidney yang ditayangkan di TV, juga di kota-kota lain.