• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Natal Dalam Gambar

28 Desember 2008 5 Komentar

Natal

Well, jadi bagaimana acara Natalmu kemarin?
Bagiku Natal pertama di pernikahan baru dan tanah yang juga baru ini, semuanya berlaku mengesankan.

Sejauh Kiama hingga Pennrose Park, senikmat makanan vegetarian Zen Oasis, carbs di Janes Kitchen hingga lezatnya aroma sausage yang dibakar beramai-ramai di Ashfield Park, serta seindah persahabatan kami lalu … ah yang jelas terutama adalah kehangatan cinta istri, Begitulahh kira-kira kekuatan kata-kata yang bisa kulukis di sini.
Semua tentang Natal, Natal dan Natal!

Dan selebihnya biar foto yang bic…upsss maksudku biar gambar yang melengkapi kabar!

Semula berawal di sini! 25 Desember 2008 pagi hari!
Eh sebenarnya yang lebih awal lagi, kami berencana berpiknik sambil membakar sausage di Bronte Beach tapi apa daya mesin pemanggangnya sedang Out Of Service maka jadilah kami pindah ke Ashfield Park dan melanjutkan pesta di situ.
Well, berikut ini adalah kami yang mengikuti Joyce, Donny, Jaya, Irna, Paul, Rinda, Geri, Ben, Cucu, sepupunya Cucu yang aku lupa namanya, Darrell, Aling, John, Jacob, Merry, kedua anak Jacob dan Merry, Om Eric, Tante Him, Mamanya Irna, dan Anton.

Oh ya, kami semua adalah Indonesian, atau setidaknya beberapa diantara kami adalah western yang beristrikan Indonesian!

Mari Memanggang!
Di Ashfield Park, demikian juga di Bronte serta banyak taman-taman berlibur lainnya, pemerintah menyediakan mesin pemanggang yang biasa dioperasikan dengan memasukkan koin 20 cent untuk sekali waktu pemanggangan.

Dalam liburan Natal ini, kami membawa sausage (sosis) berbahan baku babi, ayam, serta sapi untuk dibakar di atasnya lalu dicurahi minyak olive dan dimakan dengan roti ataupun langsung.

Aku bersama Paul memasak sementara Darrell mengamatinya.
Yummy!

Foto koleksi Wijaya

Ya namanya orang berpiknik, kalau hanya mendengar gosip atau kecap lidah kawan bersantap kedengarannya tak terlalu seru, bukan! Mumpung ada gitar baru hadiah ulang tahun kemarin, akupun mengeluarkan dan memainkannya bersama Paul dan Jaya. Ya, itulah Fender terbaruku!
Cool huh ?

Foto koleksi Wijaya

Keesokan harinya, 26 Desember 2008, Jaya, Irna, Cucu, Ben, Mamanya Irna, saya dan Istri pergi ke kuil Nantien atau lebih dikenal sebagai Nan Tien Temple. Kuil yang konon terbesar yang ada di belahan katulistiwa bagian selatan itu terletak tak terlalu jauh dari Sydney. Satu jam menyetir maka sampailah kami di temple yang pagi itu sangat ramai dikunjungi.

Begitu sampai di Nan Tien Temple, sebelum berkeliling kami mengisi bensin dulu di cafetarianya.
Ya, namanya cafetaria kuil maka masakannya pun semua serba menu khusus vegetarian. Untuk sementara waktu aku berdamai dengan para sapi, ayam, kambing dan…ah babi! See you soon, mates :)

Inilah para pelancong itu :)
Kami berfoto di depan pagoda yang menjulang megah!

Sore pun menjelang! Setelah puas berkeliling di Nan Tien Temple yang megah itu kami beramai-ramai melanjutkan arah ke Kiama. No, belum kiamat, tapi Kiama! Sepanjang perjalanan, pemandangan yang terhampar sungguh indah, seperti yang terlukis dalam foto ini. Dua ruas highway, lalu lintas yang lumayan lengang serta perbukitan yang ditanami tumbuhan laksana permadani hijau nan… *halah*!!!!

Sampai juga kami di Blow Hole, Kiama!
Ini adalah sebuah tempat di tepi pantai karang yang ditengahnya berlubang lalu ketika ombak mendebur ke pantai serta merta dari karang tersebut tersembur air ke udara!

Bukan hal yang baru sebenarnya atau setidaknya apa yang pernah kulihat di pantai sepanjang Wonosari, Jawa, Indonesia sana lebih megah dengan karang-karang putih (tidak hitam seperti ini) dan semburan air yang lebih tinggi dan kencang ketimbang yang ada di sini.

Ini adalah blow hole itu!
Sejam lebih kami menunggu luncuran air yang tinggi tapi yang datang hanya air yang sesekali menjulang tak lebih dari satu meter saja!
Apa mau dikata, meski para pelancong yang datang kesitu berteriak-teriak histeris kegirangan karena air yang meluncur, di dalam hati aku berkata betapa aku berani bertaruh andai mereka datang ke pantai yang ada di Wonosari itu, mungkin mereka akan terpingsan-pingsan karena tak kuat menahan takjubnya!

Dan hari yang melelahkan itu ditutup dengan bersantap pizza (aku dan istri memilih memakan veal) di Kiama.
Look, our little Ben juga menyantapnya!

Hari pun berganti tapi agenda tak luput begitu saja, pesta belum lagi usai!
Kami memang sempat beristirahat pada sabtu, 27 Desember 2008 karena kami begitu penat dengan acara-acara kemarin, tapi pada Minggunya, 28 Desember 2008, kami memulai hari dengan secangkir espresso dan teh panas. Hari ini kami akan melancong lagi!

Pennrose Park adalah tujuannya!
Lagi? Yupe, setelah tiga minggu yang lalu kami ke sana, kemarin pun kami ke sana lagi!
Mumpung Mamanya Irna sedang datang ke Australia, kami ingin menunjukkan padanya tempat-tempat yang bakalan bisa diceritakan nanti ketika ia kembali ke Indonesia.

Ini adalah patung Almarhum Paus Yohanes Paulus II di muka gereja.

Setelah mengikuti perayaan ekaristi mingguan dan berdoa barang sebentar di depan patung Bunda Maria di Pennrose Park, kami melanjutkan makan di Zen-Oasis di Berrima. Yah, vegetarian lagi.. say peace untuk sapi yow!

Akhirul kata, sekali lagi, dari yang jauh di selatan tanah air, saya, Donny Verdian beserta istri mengucapkan Selamat Merayakan Hari Raya Natal!

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Cetusan

Tentang Donny Verdian

Donny Verdian born in Indonesia, 20 Dec 1977. He moved to Sydney, Australia in 2008. Donny is a songwriter, singer and musician. He's also known as Superblogger Indonesia.

Reader Interactions

Komentar

  1. edratna mengatakan

    28 Desember 2008 pada 8:36 pm

    Senang sekali melihat Donny bersenang-senang dan terlihat telah menyatu dengan lingkungannya.
    Itu makanannya dimsum ya, vegetarian?
    Sebetulnya Don, dulu orang Jawa sebagian besar vegetarian…lha dulu, sebelum kenal ayam broiler, kan makan ayam hanya kalau ayamnya sakit atau orangnya sakit….pakai nguber ayak dulu.
    Selain itu, jika merayakan sesuatu, misalnya lulus atau apa, selalu komentarnya adalah..”Hayo, cepet mbeleh pitik.”
    Terus makan daging kalau lagi ada selamatan. Kondisi tadi berubah seiring makin majunya perekonomian di Indonesia (tapi tak merata), jadi kayaknya vegetarian malah jadi barang mewah….karena jadi barang langka

    Balas
  2. Ikkyu_san mengatakan

    29 Desember 2008 pada 4:12 pm

    Hai Don….senang sekali melihat di sana Natal bisa dirayakan dengan pakaian minim hahahha…. seperti di Indonesia ya. Di sini kan musti pakai baju berlapis-lapis untuk keluar rumah. Tapi bukan white Christmas (selama 16 tahun aku di sini baru 1 kali White Christmas)
    Selamat Natal ya Don + Joyce

    Balas
  3. sawali tuhusetya mengatakan

    29 Desember 2008 pada 11:41 pm

    sungguh bahagia bisa merayakan natal bersama istri tercinta, apalagi utk yang pertama kalinya merayakan di negeri orang, mas donny. selamat natal dan tahun baru 2009, semoga makin tambah sehat, lancar rezekinya, dan selalu membawa perubahan yang bagus dan positif.

    Balas
  4. genthokelir mengatakan

    30 Desember 2008 pada 7:33 pm

    wah sugeng natal mas lan sugeng warso enggal fotone jian keren keren
    ceritane marakne pingin ndelok nyatakne mrono hahaha

    Balas
  5. tanti mengatakan

    31 Desember 2008 pada 3:35 am

    Wah.. ini pasti salah satu Natal yang akan selalu terkenang dan tak terlupakan
    Selamat Natal 2008,
    Selamat Tahun Baru 2009
    Tuhan memberkati !!

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT