Seperti kutulis di Facebook beberapa hari lalu, “Aku naik pangkat!”
Lalu status itu dibanjiri banyak komentar. Di grup-grup WA, banyak juga yang menyalutiku hal-hal yang sama.
Seorang kawan bahkan berkomentar begini, “Wah, Don! Hebat banget kamu! Baru saja dapat kerjaan sudah langsung dinaikkan pangkatnya? Gaji tambah dong? Makan-makan!”
Yang hebat bukan aku tapi Tuhan. Aku hanya mencoba mengerjakan yang terbaik karena Tuhan selalu memberikan yang terbaik pula bagiku dan keluargaku.
Aku memang masih dalam hitungan baru masuk ke perusahaan ini. Baru lima bulan lalu dan bahkan sekarang pun masih di masa percobaan kerja atau probation yang enam bulan panjangnya. Tapi rupanya pimpinan perusahaan suka melihat hasil kerjaku selama ini dan menilik sejarah kerjaku di perusahaan-perusahaan sebelumnya, iapun memberikan kepercayaan kepadaku untuk menjadi seorang team leader.
Tapi soal gaji, sejatinya aku belum tahu apakah ada tambahan gaji atau tidak.
“Kok bisa? Ngapain kamu mau menerima tawaran itu kalau kamu tak ditambah gajinya, Don?” Demikian tanya kawan kerjaku yang memberiku selamat setelah manajerku memberi pengumuman resmi ke seluruh pegawai tentang kenaikan pangkatku.
Aku tertawa.
Barangkali kalian tak percaya seperti halnya kawanku yang bertanya tadi kuberitahu tentang hal ini.
Ada banyak hal yang bisa dikerjakan di dunia ini yang outputnya tak melulu uang. Blog adalah salah satunya. Sejak pertama kali ngeblog tahun 2002 hingga sekarang ada ratusan orang pernah melayangkan pertanyaan kepadaku, “Donny, kamu nggak dapet duit kenapa ngeblog terus?”
Aku percaya rejeki itu tak’kan habis karena aku percaya pada penyertaan Tuhan dalam hidup dan keluargaku. Sejak kulahir hingga sekarang tak sekalipun Ia pernah meninggalkanku, jadi kenapa aku harus amat perhitungan seolah apa yang kukerjakan dan keluarkan harus dinilai dengan uang?
Lagipula ada yang lebih berharga dari uang dan hal ini jadi tujuan ketika kita mendapatkan uang yaitu kebahagiaan.?Aku bahagia ketika merilis tulisan dan tulisanku dibaca orang. Kalau sudah demikian, alangkah tamaknya kalau aku harus menuntut tambahan uang? Bukankah aku sudah bahagia?
Sama halnya dengan kenaikan pangkatku barusan. Aku digaji lebih dari cukup sekarang lalu manajerku meminta untuk mengerjakan hal yang aku amat senang mengerjakan yaitu jadi seorang team lead. Aku sudah bahagia karena itu, jadi untuk apa aku menuntut tambahan uang?
Kalau pada nantinya manajerku memberi tambahan uang, tentu aku tak menolaknya dan kuyakin itu karena ia tahu aku mengerjakan dengan amat bagus apa yang ditugaskannya.?Kalau ternyata tidak, aku juga tetap senang karena aku mengerjaan hal yang menyenangkan dan bukankah hidup ini sejatinya kita harus demikian? Harus senang?
Aku ingin menutup tulisan ini dengan copy-an percakapan antaraku dengan Joyce, istriku, beberapa saat setelah aku mendapat kabar kenaikan pangkat minggu lalu.
Aku: Hon, aku naik pangkat jadi team leader akhirnya…
Joyce: Oh ya? Praise the Lord!
Aku: Tapi aku gak tahu apakah ada kenaikan gaji atau enggak. Gak papa ya?
Joyce: Gak papa, Hon! Naik gaji Puji Tuhan, gak naik gaji juga Puji Tuhan pokoknya selama kamu senang mengerjakannya, go for it, Hon!
lha aku malah kewalik, ra perduli pangkat + jabatan ora mundak sing penting gajine mundak :D :D :D
Selamat mas, la aku ra naik pangkat, ra naik gaji mau cabut diganduli poramumet :)
Mengerjakan apa yang disenangi dengan hasil bagus, naik pangkat menurut saya itu bonus. Kalau juga dinaikkan juga gajinya itu sudah dobel bonus. Selamat ya Don.
Selamat atas kenaikan pangkatnya…..
Sekecil apapun itu kabar baik harus disyukuri, yang penting hati bahagia. :)