Move on? Siapa takut?!

16 Jul 2018 | Kabar Baik

Kabar Baik hari ini bicara tentang bagaimana Yesus mengutus para murid.

Salah satu hal yang dipesankanNya adalah seperti ditulis di bawah ini:

“Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu.?? (lih. Markus 6:10).

?Tinggal di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu? adalah ungkapan yang sangat menarik bagiku. Aku membacanya sebagai perintah untuk fokus pada hal yang dikerjakan (tinggal di situ) namun di sisi lain kita juga diberi hak untuk memutuskan kapan harus memutuskan berangkat dari tempat itu alias move on!

Persoalannya sekarang, kapan waktu terbaik untuk move on? Memang benar Tuhan memberi kita kebebasan untuk memutuskan tapi bukankah kalau kita terlalu sering move on bisa-bisa itu adalah pertanda kita nggak bisa fokus?

Tahun ini adalah tahun ke sepuluh aku tinggal di Australia. Dalam kurun waktu itu sudah lima kali aku pindah kerja. Paling lama aku berada di satu perusahaan adalah dua tahun sepuluh bulan. Paling singkat adalah? dua minggu :)

Banyak orang berpikir aku bukan orang yang bisa fokus melihat betapa sering aku pindah seperti itu. Ada juga yang geleng-geleng kepala sambil berpikir ?Apa yang kau cari sebenarnya? Mau gaji sebesar apa yang akhirnya membuatmu bahagia??

Semua boleh berkomentar manasuka tapi keputusanku untuk sering move on kerja adalah keputusan yang kuambil masak-masak.

Yang pasti bukan karena aku tak bisa fokus karena kalau demikian mana ada perusahaan yang menerimaku dan mana mungkin aku justru mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan lebih baik lagi?

Alasanku untuk ?gampang move on? sebenarnya begini?waktu masuk ke Australia, usiaku sudah 31 tahun. Usia itu sudah tak terlalu ideal untuk mengawali karir di sebuah perusahaan kemudian mengharapkan promosi jabatan dan gaji. Usia ideal untuk memulai petualangan seperti itu menurutku adalah 22 tahun, selepas lulus kuliah.

Alhasil, setelah berhitung dan berpikir, satu-satunya cara untuk mendapatkan promosi jabatan cepat adalah dengan berpindah-pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain.

Misalnya, aku bekerja di perusahaan A sebagai seorang developer. JIka aku tetap bertahan di sana, untuk mendapatkan promosi dari developer menjadi development lead, aku memerlukan waktu, misalnya empat tahun. Itu belum termasuk hitungan ada berapa orang yang dikompetisikan untuk layak menjabat. Ya kalau menang? Kalau tidak?

Sementara itu dengan aku memutuskan mencari pekerjaan baru di perusahaan lain untuk posisi yang sama, barangkali aku tak perlu menunggu sampai sebegitu lama!

Lalu apa pentingnya promosi sih, Don? Kenapa tak kerja santai saja dan menikmati hidup?

Sering juga dapat pertanyaan seperti itu. Jawabku sederhana. Kalau aku tak pindah-pindah, barangkali aku bisa santai dan menikmati hidup. Tapi apalah gunanya santai dan adakah hidup bisa dinikmati ketika keluarga tak bisa santai dan tak terlalu bisa menikmati hidup karena gaji yang tak naik-naik sementara kebutuhan hidup semakin mencekik?

Jadi kamu sering move on karena uang?

Bukan juga! Uang hanyalah tujuan ?antara?, tujuan yang lebih baik adalah membahagiakan keluarga dan yang terluhur adalah untuk memuliakan Allah melalui pengembangan talenta, karir dan lagi-lagi keluarga karena keluarga kan anugerah sekaligus titipanNya?

Selamat melanjutkan fokus dan jangan takut untuk mencari dan mencari alasan terbaik untuk move on!

Sydney, 15 Juli 2018

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.