Merdeka? Merdeka!

26 Jan 2015 | Australia, Cetusan

blog_straya

Tadi pagi Tunggonono yang sudah bermukim di Australia menelponku.

“Pagi, Bos! Merdeka!”
“Loh kok merdeka? Belum Agustusan kok!”

“Lah sekarang kan Australia Day! Tapi karena saya ini masih orang Indonesia jadi ya saya sapa dengan ungkapan ‘Merdeka’ soalnya kalau pake “Freedom” kok rasanya lidahku belum cocok heheheh”

“Loh, apa menurutmu Australia ini sudah merdeka tho Nggon?”

“Lha belum tho?”
“Mbok kamu itu mbaca buku atau ngecheck di Google apa itu Australia Day sebelum nyangkem!”

“Wohh, si bos ini kok jebul masih ngamukan meski sudah nggak ketemu saya enam tahun…”
“…dan sudah bukan baturku lagi ya, Nggon? Hahahahha…”

Lalu kami tertawa bersama…
Berbincang dengan eks tukang jaga malam di kantor lamaku di Jogja dulu itu memang menyenangkan sekaligus mengingatkanku pada sisi kewarasan yang harus tetap dijaga di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang kadang tak menyenangkan. (Simak tulisan-tulisanku yang banyak bercerita tentang dia, di sini)

Setelah berbasa-basi lima menitan akupun bermaksud untuk menyudahinya,

“Eh Nggon, aku mau ngurusi anak-anakku dulu ya… Nanti sambung lagi wes!”

“Ah si bos ini bohong? Waktu itu aja cuma ketemu satu jam padahal kangennya enam tahun!”

“Hahahaha janji Nggon.. janji! Apalagi blog ini perlu banyak bumbu untuk berjalan di tahun yang baru! Jadi aku pasti butuh kamu!”

Tunggonono lalu menyudahi telepon dan aku melanjutkan nongkrong di atas closet. Aku memang bohong kepadanya tapi aku tak bisa melewatkan waktu permenunganku setiap hari di atas kloset.

Tapi uniknya setelah Tunggonono menelpon, aku lupa pada hal apa yang kurenungkan sebelumnya. Aku jadi termangu dan teringat pada kata-kata Tunggonono tentang Merdeka tadi?

Tanggal 26 Januari yang diperingati setiap tahun di sini sebagai Australia Day justru sebenarnya adalah peringatan ditancapkannya untuk pertama kali bendera Inggris di Port Jackson, Australia oleh Arthur Phillip. Sesuatu yang justru sebenarnya ‘memulai’ penjajahan yang hingga kalau memang kalian setuju dengan terminologi ‘penjajahan’ itu, maka hal itu berlangsung hingga kini, 226 tahun sesudahnya.

Australia belum merdeka secara negara, sedangkan negara asalku yang sangat kucinta, Indonesia, telah merdeka dan berdaulat sejak 1945. Tapi ada yang menyempil dalam benak yang ingin kutanyakan, pentingkah sebenarnya sebuah negara untuk merdeka?

Kemerdekaan negara seharusnya mengacu pada proses lanjutan yaitu memerdekakan anak-anak bangsa untuk menentukan nasib mereka sendiri-sendiri, orang-per-orangnya.

Tapi hal ini berlaku secara anomali di Australia sini. Ketika negaranya katakanlah belum merdeka dari Inggris, ada begitu banyak orang-orang Australia yang merasa bersyukur dan bangga dengan pola hidup yang begitu merdeka, lepas dan bebas dari penindasan orang lain dan rasa takut, lepas dan bebas untuk menjalankan keyakinan entah itu agama ataupun tatanan moral tanpa embel-embel paksanan dan ancaman bahkan lepas dan bebas untuk membuat sebuah keyakinan yang baru selama hal itu tunduk pada aturan hukum nasional yang mengikat dan harus ditaati bersama.

Sementara di negara kita, Indonesia, sudahkah kita merdeka dan tak takut pada belenggu adat, moral dan agama? Sudahkah kita berani berpikir hal-hal yang berbeda dari pakem yang sebenarnya justru menunjukkan kemuliaan ras manusia kita dan kebesaran Tuhan yang menciptakan keberagaman di antara kita? Atau justru kita ketakutan karena ditodong parang dan senapan, diancam dibunuh di darat, ditenggelamkan di laut maupun diracun di udara?

Kalau sudah begitu, pentingkah sebenarnya untuk negara kita bisa merdeka kalau kita sendiri tak pernah bisa benar-benar merdeka?

Selamat merayakan ‘Australia Day’ kawan-kawanku di Australia. Terimalah salam dari seorang warga Indonesia yang ikut bersyukur karena tinggal dan hidup di negara yang kaya, makmur dan sentosa dengan warga yang merdeka!

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.