Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul (Lukas 6:12-13)
Yang paling menarik dari Kabar Baik hari ini menurutku adalah, sebelum memilih selusin orang dari para muridNya dan mengangkat mereka jadi rasul, Yesus semalam-malaman berdoa kepada Allah.
Ia menekankan pentingnya berdoa dalam setiap pengambilan keputusan hidup. Untuk itu mari kita bertanya dalam diri sendiri, seberapa penting peran doa dalam kehidupan kita?
Duh, tapi aku nggak punya waktu Don! Ketimbang berdoa mending berusaha toh? Doa ntar aja di Gereja pas hari minggu!
A-ha! Aku pernah mengalami hal yang sama. Waktu 24 jam yang diberikan seolah tak pernah cukup untuk berdoa meski hanya sebentar.
Lalu bagaimana mengatasinya? Aku mengawali dengan komitmen doa satu menit dalam sehari. Kalau sudah berhasil, meningkat ke satu menit dalam setengah hari lalu satu menit setiap enam jam hingga akhirnya satu menit setiap satu jam sekali.
Wah, gampang dong?
Sulit! Berat! Karena tak ada komitmen yang tak ringan. Kadang aku jatuh lalai atau malas. Tapi meski demikian,karena hitungan waktunya amat singkat, satu menit, aku jadi lebih mudah untuk sadar dan membangun kembali kebiasaan doa lebih mudah, “Toh cuman semenit?”
Tentu berdoa semenit sehari bukan jadi akhir dari segalanya. Tujuan utamanya justru dengan kita sering berdoa, relasi yang terjalin dengan Allah makin baik. Dan semakin kita dekat denganNya, semakin kita terhujani rasa malu karena Tuhan begitu baik memberikan segalaNya dan kita hanya berani memberikan satu menit dalam sehari untukNya?
Lalu pada akhirnya bukan menit atau jam atau semalam-malaman lagi yang dihitung. Doa menjadi seperti nafas karena berkat yang mengalir dariNya pun lebih deras dari hembusan nafas kita sendiri, mengalir tanpa henti.
Jadi, masih merasa sulit untuk berdoa karena tak punya waktu? Cobalah dulu semenit-sehari!
Sydney, 28 Oktober 2017
0 Komentar