Menjadi ?Panasbung? dalam beriman

6 Mei 2019 | Kabar Baik

Banyak orang yang menjadi ‘panasbung’ mencari Yesus hingga menyebrang ke Kapernaum. Mereka datang berperahu-perahu. Setelah akhirnya bertemu, mereka bertanya, “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” (lih. Yoh. 6:25)

Alih-alih menjawab, Yesus malah berkata,? “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.? (lih. Yohanes 6:26).?

Panasbung, karena dikenyangkan

Dalam bahasa tutur sehari-hari masa kini, apa yang dikatakan Yesus barangkali sepadan dengan, ?Jangan mencari Aku cuma karena kamu kenyang. Carilah Aku kenapa kamu dibikin kenyang!?

Orang-orang tadi mencari Yesus karena mereka mendapat makanan gratis dan kenyang ketika Yesus mengadakan mukjizat dengan cara memberi makan kepada banyak orang bermodal lima roti dan dua potong ikan.

Pada konteks hidup sekarang, orang-orang yang mencari Yesus itu barangkali bisa disamakan dengan panasbung alias pasukan nasi bungkus. Pada kebanyakan demonstrasi politik yang terjadi beberapa tahun belakangan di Tanah Air, selain ada massa yang memang antusias untuk mengikuti demonstrasi karena pesan yang hendak dibawakan, ada segelintir orang yang datang dengan motivasi berbeda.

Mereka tak peduli apa misi politik dari demonstrasi yang diadakan selama mereka dapat nasi bungkus untuk mengisi perut lapar dan syukur-syukur dibagi uang.

Jalan mengikuti Tuhan

Memutuskan untuk mengikuti Tuhan lebih dekat pada mulanya memang bisa dengan berbagai macam cara yang ?mengenyangkan? dilihat dari sisi duniawi.

Ada yang mengikuti Yesus karena disembuhkan dari sakit keras. Ada yang memutuskan karena merasa perlu bersyukur atas berkat rejeki dan jabatan yang luar biasa besar dan bagusnya.

Tak bisa dipungkiri dan tak sebenarnya tak bisa disalahkan. Aku sendiri mengakui titik awal aku mengikutiNya adalah setelah aku mensyukuri betapa aku dulu diberi kesempatan untuk memimpin sebuah perusahaan di Jogja bersama kawan-kawan dulu.

Tapi kita tak boleh berhenti di situ. Yesus menghendaki kita ?naik kelas? nggak cuma jadi ?panasbung? tapi juga jadi insan yang mengerti kenapa kita dikenyangkan, disembuhkan dan diberikan jabatan yang bagus dalam pekerjaan.

Untuk itulah Ia menganjurkan orang-orang itu untuk mencariNya bukan karena makanan yang mengenyangkan tapi karena ia melihat tanda. Bukan mencari makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal.? (lih. Yohanes 6:27)

Percaya kepadaNya

Apakah itu?
Kita diajak untuk mempercayaiNya, Yesus yang diutus Allah ke dunia.

Percaya kepada Yesus adalah percaya bahwa Allah mengasihi kita. Dan karena kasihNya itulah maka sesuai kehendakNya kita diberi kesehatan, kita diberi jabatan, kita diberi hal-hal yang menyenangkan.

Percaya kepada Yesus juga adalah percaya bahwa suatu ketika saat jabatan, hal-hal yang menyenangkan dan juga kesehatan yang baik berlalu dari hidup ini, kita tetap dikasihiNya.

Jangan puas jadi panasbung dalam beriman!  Ada yang jauh lebih esensial ketimbang mengejar hidup hanya supaya nyaman, sehat dan tak berkekurangan!

Sydney, 6 Mei 2019

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.