Migunani tumraping liyan, alias berguna bagi sesama adalah cita-cita sekaligus alasan kenapa blog ini terus kuadakan sejak 2002 hingga sekarang.?
Dua tahun silam, tepatnya 5 Mei 2017, aku menulis artikel bertajuk ?Pernikahan Beda Agama? Menikahlah di Australia!? Hingga sekarang, artikel itu adalah salah satu dari yang paling banyak dibaca orang. Beberapa dari pembaca menghubungi secara langsung untuk bertanya apakah benar menikah (sipil) beda agama itu mudah di sini juga tentang detil-detil yang mesti dipersiapkan.
Salah satu dari mereka yang membaca dan lantas menghubungiku adalah Fransiska Wuri Nugrahani atau yang akrab disapa Siska. 2017 silam Siska menghubungiku melalui email dan Instagram dan bertanya tentang tata-cara menikah beda agama di sini.
Tak dinyana, dua tahun kemudian, Siska menikah dengan I Made Dwicahyana Putra pada 21 Februari 2019 silam di Melbourne, Australia!
Siska yang berasal dari Ambarawa, Jawa Tengah adalah seorang Katolik sementara suaminya, Made, mudah ditebak, ia berasal dari Bali dan pemeluk Hindu.
Aku menghubungi Siska melalui WA beberapa waktu lalu. Aku ingin bertanya tentang bagaimana sukar-mudahnya mengurus pernikahan beda agama di negara ini. Bukan untuk membuktikan bahwa kekuatan sebuah tulisan blog itu begitu digdaya untuk memotivasi orang lain tapi justru untuk meng-update tentang apa yang kutulis dua tahun lalu itu.
Caranya cukup mudah
Tentang bagaimana proses persiapan pernikahan, Siska menyebut bahwa caranya cukup mudah. Ia mengisi formulir online dari situs Births Deaths Marriages (BDM) milik Pemerintah Australia pada bulan Januari 2019. (link)
Selanjutnya ia mencari kawan yang mau untuk dijadikan saksi pernikahan. Siska dan Made lantas pergi ke Marriage Registry (semacam kantor urusan pernikahan) untuk melakukan wawancara dan bayar syarat-syarat administrasi. Karena mereka menikah pada hari kerja (Kamis), ongkos pernikahan adalah $320. Sedikit lebih murah ketimbang kalau kamu mau menikah di akhir pekan, $370. Mereka juga diminta menunjukkan paspor lalu memilih tanggal pernikahan.
Lalu pertanyaan apa aja yang ditanyakan di Marriage Registry?
?Soal usia apakah sudah lebih dari delapan belas tahun atau belum, sudah pernah menikah atau belum? Siapa yang akan jadi saksi?? jawab Siska
Agama nggak ditanyain?
?Enggak lah. Jangankan agama, jenis kelamin aja enggak (ditanya)!?
Jadi kawan-kawan, kalau pacarmu beda agama, jangan buru-buru diputusin dulu. Jangan pula buru-buru pindah agama demi pasangan. Menikahlah secara sipil di Australia, kamu tak perlu seagama!
??agama tuh ga seharusnya jadi penghalang seseorang buat nikah.? (Fransiska Wuri Nugrahani)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan