Hari ini, Gereja Katolik di seluruh dunia memperingati hari dimana Bunda Maria mengunjungi Elizabeth, saudaranya. (lih. Lukas 1:40-56)
Peringatan hari ini adalah tentang makna sebuah pertemuan. Hal monumental yang dikenal dalam pertemuan itu barangkali adalah saat Yohanes yang dalam kandungan melonjak ketika Maria memberi salam. kepada Elizabeth lalu Maria menyampaikan madah pujian bagi Allah yang begitu cantik dan dikenal sebagai Magnificat.
Tapi dibalik semua itu, hal yang paling fundamental adalah bagaimana Roh Kudus berperan penting hingga terjadi hal-hal yang monumental tersebut!
Yang menarik untuk disimak adalah Roh Kudus yang menaungi Maria adalah roh yang sama yang juga menaungi kita yang diberikan sejak kita dibaptis. Nah, persoalannya sekarang, kalau Elizabeth dan Yohanes terpenuhi kuasaNya dengan kehadiran Maria, bagaimana dengan orang-orang yang bertemu dengan kita? Adakah mereka juga merasa terpenuhi kuasaNya? Mensyukuri dan mendapatkan buah-buah positif dari pertemuan itu?
Hari-hari ini, kalau diajak bertemu dengan orang lain, aku harus pikir-pikir dulu. Bukannya sombong dan main pilih, tapi aku tak mau bertemu dengan orang yang tak membawa buah positif kepadaku!
Misalnya, janjian dengan seseorang, kupikir mau bicara tentang hal-hal menarik yang seru, eh ujung-ujungnya cuma bicara soal gosip tentang kawan lain dan? apalagi kalau bukan gosip-gosip politik tak penting itu?! Dimana menariknya? Dimana letak yang menguntungkan dari pertemuan itu untuk hidup kita?
Beda dengan hal yang hendak kuceritakan di bawah ini. Baru-baru ini, salah satu kawanku, Gregorius Rudyanto atau yang akrab dipanggil Rudy ?Banoli? mengalami musibah. Tempat usahanya nyaris ludes dilalap api, untung ia dan anggota keluarganya selamat.? Kerugian pun hadir tak terperi dan melihat serta mengamati bagaimana hal itu terjadi saja sudah membuat nyeri, apalagi kalau ada di posisinya ya?
Tapi tak sampai sehari, sebuah kunjungan dari kawan-kawan seangkatannya di SMA datang dan mereka berfoto lalu foto itu diviralkan ke social media. Ada semangat yang luar biasa tampak dalam foto itu. Wajah Rudy tak menampakkan kesedihan sama sekali. Dengan senyum terkembang serta tangan mengepal, aku bisa melihat bagaimana ia bersemangat untuk kembali bangkit dari keterpurukan.
Dan benar saja!
Tak sampai dua puluh empat jam sesudah kunjungan itu, Rudy membuka lagi tokonya dengan apa-adanya, pokoknya buka, pokoknya bangkit!
Waktu kutanya kenapa cepat sekali buka, salah satu yang memicu niatnya itu adalah karena semangat yang ditularkan kawan-kawannya saat berkunjung itu!
Inilah apa yang kusebut sebagai bukti nyata hadirnya Roh Kudus dalam pertemuan orang-orang beriman seperti Rudy dan kawan-kawannya yang tak lain adalah adik-adik kelasku di SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
Pertemuan yang saling menguatkan, pertemuan yang menawarkan sikap belarasa bahwa penderitaan itu bisa dibagi bebannya, bahwa kesukacitaan dan semangat itu juga layak di-share dan di-viralkan, nggak cuma share tentang hoax artis dan politik yang makin lama makin memuakkan itu!
Bagaimana kalian mengelola pertemuan? Adakah yang kalian bagi? Adakah yang kalian dapatkan?
Sydney, 31 Mei 2018
Simak juga tulisan wawancaraku dengan Rudy ?Banoli? di sini.
0 Komentar