Menabrak binatang liar di Australia. Hukumnya apa?

4 Apr 2016 | Australia

Kalau kalian pernah nitip oleh-oleh (come on.. Ini hobi kalian, kan?) dari Australia dan banyak mendapati entah itu kaos berdesain, gantungan kunci, hiasan kaca ataupun sticky magnet di kulkas berbentuk rambu-rambuan bergambar Kangguru di bawah ini, ketahuilah bahwa di sini, rambu seperti itu benar-benar ada.

kangaroo sign

Rambu itu mengingatkan pengguna jalan untuk berhati-hati pada kemungkinan adanya kangguru maupun kawanan kangguru menyeberang jalan. Pada tempat-tempat tertentu juga tak hanya kangguru yang lewat, tapi juga ada wombat, wallabies, koala bahkan unta!

Rambu-rambu seperti itu biasanya kita temui di kawasan-kawasan rural area (pelosok) luar kota dimana populasi manusia tidak begitu banyak sehingga menyisakan banyak lahan kosong yang dihuni oleh hewan-hewan asli Australia tersebut.

Tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan dengan binatang-binatang itu memang sebuah kenyataan meski aku tak mampu mencari referensi angka tetapnya.

Sangat jamak kita temui ada jasad kangguru di tepi jalan terkapar. Ada yang sudah membusuk bahkan tinggal tulang belulang.

Lain waktu kita menemui jasad wombat terkapar dengan tubuh busuk membengkak.

Tapi tak jarang jasad mereka terkapar di tengah jalan, terburai tak keruan karena dilindas ratusan hingga ribuan kendaraan.

Aku belum pernah, amit-amit sih jangan sampai, mengalami kejadian menabrak binatang-binatang tersebut.

Tempo hari waktu kami berwisata ke Snowy Mountains, ada satu saat kami melihat kangguru menyeberang tapi jaraknya agak jauh dari mobil.

kecelakaan binatang

Kira-kira begini posisi jasad mereka… kepala kukaburkan.

Pernah juga dulu waktu berlibur ke Kangaroo Valley, tiba-tiba lalu lintas di depan macet total. Kami harus bergantian menggunakan satu jalur hanya karena seekor wombat yang sedang duduk-duduk di jalan.

Sebagai negara yang sangat menghargai flora dan fauna, pemerintah Australia menerbitkan aturan tentang anjuran cara berlalu lintas dalam kaitannya interaksi dengan binatang-binatang tersebut.

Dari situs ini, berikut adalah anjurannya.

Beberapa langkah untuk menghindari terjadinya tabrakan dengan binatang di jalan adalah:

  1. Perhatikan tanda peringatan (seperti rambu Kangguru di atas). Segera kurangi kecepatan dan amati setiap ada gerakan mendadak dari ujung jalanan.
  2. Pada saat senja dan dinihari, bersikaplah lebih berhati-hati (ekstra hati-hati)
  3. Kurangi kecepatan ketika melihat ada binatang di jalan. Perilaku binatang kadang tak bisa diprediksi terutama saat mereka panik karena penampakan maupun suara kendaraan.
  4. Ingat bahwa binatang kadang berkumpul dan bergerak dalam grup. Jika kamu melihat satu binatang di jalan, kurangi kecepatan dan waspada karena siapa tahu ada binatang lain di dekatnya.
  5. Jika kendaraan di depanmu tiba-tiba mengurangi kecepatan ataupun berhenti, supirnya bisa jadi sedang menunggu binatang yang sedang menyeberang. Hati-hati dan bersiaplah berhenti.

Lalu bagaimana jika secara tak disengaja kita menabrak binatang di jalan?

  1. Jika kamu menabrak binatang, berhenti dan berikan bantuan pada binatang tersebut. Jika yang terluka adalah kangguru, walabi atau wombat, perhatikan pada kantongnya untuk mengecheck jika ada anakan yang dibawanya.
  2. Hubungi komunitas penyelamat binatang (misalnya WIRES, Nativei Animal Rescue, Wildcare Australia) untuk meminta bantuan.
  3. Jika kamu melihat ada binatang yang terluka sangat parah yang perlu diberikan eutanasia yang manusiawi, hubungi polisi.

Nah, unik kan?
Anjuran itu tentu berguna. Dilihat dari banyaknya jasad yang kutemukan berada di pinggir jalan, setidaknya dari situ aku membayangkan, ada begitu banyak orang peduli untuk berhenti dan meminggirkan jasad binatang tersebut. Meski ada juga beberapa yang tak bertanggung jawab, menabrak lalu membiarkan jasadnya berada di tengah jalan.

Secara ekosistem, meminggirkan jasad binatang menguntungkan karena bisa jadi makanan bagi binatang pengurai maupun burung yang sekadar mampir untuk mencari makanan. Dari pandangan kepantasan, melihat tubuh mereka koyak di tengah jalan selain memberikan pemandangan horor juga kadang membuat konsentrasi sopir harus beralih dari jalanan ke obyek yang terkapar di depannya. Di sisi ini tentu jadi membahayakan.

Bagaimana di Indonesia?

Oh ya, di bawah ini kalian bisa melihat contoh kejadian nyata bagaimana orang-orang Australia begitu peduli pada flora dan fauna.

Ada seekor koala yang tiba-tiba menyeberang, kontan mobil-mobil yang berada di jalur tersebut berhenti. Seorang polisi kemudian membimbing koala itu untuk tak hanya menepi tapi menemukan pohon yang cukup aman untuk dijadikan tempat singgahnya.

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.