Kabar Baik hari ini adalah tentang bagaimana Simon dan Andreas menjadi pengikut Yesus yang mula-mula.
Hal yang menarik dari kisah ini salah satunya menurutku adalah karena Yesus meminta Simon dan Andreas yang pagi itu gak dapat ikan sama sekali untuk kembali melaut, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” (lih. Lukas 5:4).
Sebelum hari ini, ketika mendengar firman itu aku selalu berpikir, ?Wah mudah betul Simon dan Andreas karena pada akhirnya diberi ikan banyak oleh Yesus?? karena pada akhirnya mereka memang mendapatkan sejumlah besar ikan. Bahkan saking banyaknya, jala pun koyak! (lih. Lukas 5:6)
Tapi, apakah sesungguhnya memang benar-benar mudah? Mari kita kupas pelan-pelan.
Angin laut-angin darat
Tahukah kamu kenapa nelayan tradisional kebanyakan pergi melaut pada malam hari dan pulang di pagi hari? Karena pada malam hari, angin berhembus dari darat ke laut. Hembusan itu dimanfaatkan untuk menggerakkan perahu ke tengah laut. Sementara pagi hari, angin bergerak dari laut ke darat, hembusan ini dimanfaatkan untuk kembali ke daratan.
Jadi bisa dibayangkan ketika Yesus menyuruh mereka untuk kembali berlayar bahkan ke tempat yang lebih dalam, Simon dan Andreas tentu awalnya tak mudah menerimanya karena hal itu berlawanan dengan akal sehat dan kebiasaan kerja mereka.
Butuh perjuangan dalam batin mereka untuk menerima dan percaya pada saran Yesus itu. Lalu kenapa mereka akhirnya mau?
Memberi kesempatan untuk percaya
Menurutku, jawabannya karena Simon dan Andreas memberi kesempatan pada diri mereka sendiri untuk percaya kepada Yesus, ?Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” (lih. Lukas 5:5)
Mereka melihat Yesus dikerumuni orang banyak di tepi danau Genesaret saat mereka berdua sedang kembali dari bekerja. Pada saat itu, orang yang dipercaya untuk didengar adalah kaum Farisi dan ahli Taurat serta Yohanes Pembaptis. Kalau tiba-tiba ada orang lain yang didengar banyak orang, jangan-jangan Dia orang hebat?
Mereka juga melihat bahwa Yesus tak sekadar memberi saran dan menyuruh Simon dan Andreas melakukan apa yang Ia perintahkan. Yesus sendiri naik ke perahu yang artinya mau menemani untuk kembali berlayar dan mencari ikan. (lih. Lukas 5:3)
Hal ini semoga menjadi permenungan.
Kadang kita merasa tak semua jalan yang ditunjukkanNya itu masuk akal, tak sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan yang kita anut selama ini. Tapi sebenarnya pegangan kita adalah bagaimana kita mengimaniNya.
Mengimani adalah dengan memandang kuasaNya yang tak terbatas, melebihi segala hal yang menurut kita paling masuk akal sekalipun. Mengimani juga berarti memberikan ruang kepadaNya dalam hidup kita sama seperti ketika Simon mempersilakan Yesus naik ke perahu sebelum akhirnya mereka berlayar dan panen ikan besar-besaran.
Sydney, 10 Februari 2019
0 Komentar