Membangun situs berbasis WordPress. Sebuah To-Do List

12 Jan 2016 | Digital

Membangun situs berbasis wordpress itu mudah. Tapi kalau mau dibikin sulit juga mudah.

Mau dibikin lima menit kelar juga bisa tinggal baca manualnya di sini. Tapi mau terus dikembangkan hingga berbulan-bulan juga saja, tergantung mau sampai mana pengembangannya.

Tapi apa dan bagaimanapun situsmu, sehebat apapun dia, hal terpenting yang ingin kukatakan sejak awal adalah kesinambungan pengisian konten karena bukankah itu alasan kenapa kita membuat situs web?

Aku ingin membuat semacam panduan singkat berdasarkan pengalamanku yang mungkin belum seberapa ini tentang apa saja yang perlu dipersiapkan dan hal-hal apa yang perlu dijadikan perhatian untuk dilaksanakan dalam pembangunan situs berbasis wordpress.

1. Theme

membangun situs wordpress - theme

Semua bermula dari tatapan pertama, konon begitulah cinta.?Sama halnya dengan website, ketertarikan seorang pengunjung berasal dari tatapan pertamanya pada design web.

Theme bertanggung jawab untuk mengelola design supaya tampak baik sesuai kemauan pemilik.

Apa yang perlu disimak dari memilih theme?

a. SEO ready

Secara standard, WordPress sebenarnya sudah cukup SEO (search engine optimization) friendly. Code dan struktur codenya semantik dan up-to-date, mengikuti kaidah terbaru. Tapi beberapa developer theme terkadang malah membuatnya jadi over-complicated dengan mengimbuhkan/mengubah code di sana-sini sehingga hal itu mempengaruhi SEO readiness theme tersebut.

b. Efisiensi Code

Hindari memilih theme yang menggunakan code tak efisien/bloated code. Penggunaan code yang tak efisien mengakibatkan kecepatan akses melambat dan berimbas ke penilaian search engine terhadap situs kita (SEO). Selain itu, code yang tak efisien menyebabkan pengembangan ke depannya bisa lebih sulit dilakukan.

c. Design

Seperti kuulas di atas, salah satu hal terpenting dari theme adalah karena ia menyangkut design, look and feel. Jadi, jangan pilih theme yang tak memiliki design yang baik!

Lalu design yang baik itu yang seperti apa? Ini agak susah tapi bagiku design web yang baik adalah yang mengutamakan kenyamanan pengguna dalam mengakses informasi, tidak memboroskan bandwidth server dan packet data dari gawai pengunjung. Untuk itu design tak melulu berujung pada penggunaan gambar yang besar-besar, ia bisa melibatkan kombinasi warna yang apik, penggunaan font yang tepat dan komposisi halaman yang pas.

Dengan tiga pertimbangan di atas, tak mudah memang untuk menemukan theme yang memenuhi standard terlebih pada poin ketiga, design, karena baik-buruk tentu tergantung pendapat personal masing-masing orang.

Meski demikian, aku menganggap theme-theme keluaran StudioPress (Genesis framework), ElegantThemes, dan DIYThemes(Thesis framework) memenuhi kriteria tersebut meski untuk Thesis, sisi design adalah hal yang masih perlu di-improve dari sisi kita, pembeli.

2. Plugin

membangun situs wordpress - plugin

Pernah aku berpikir, mungkinkah wordpress dibangun tanpa melibatkan satu pun plugin?
Tentu mungkin tapi akan sangat terbatas fitur dan kemampuannya.

Untuk menambah fitur dan kemampuan, selain plugin juga bisa dilakukan dengan cara menulis code secara langsung di atas framework wordpress tapi sayang tak semua web developer dewasa ini memiliki kemampuan untuk itu atau setidaknya tak banyak yang mau melakukan dirty work seperti ini.

Ada ribuan (mungkin ratusan ribu) plugin ditawarkan baik yang cuma-cuma maupun berbayar tapi kalau disuruh memilih tiga jenis plugin yang penting, pilihanku adalah:

a. Cache Plugin

WordPress secara standard sangatlah lambat diakses dan hal ini tentu tidak menguntungkan. Untuk itu, situs perlu dioptimalkan dengan menginstall cache system.

Ada dua pilihan cache system, pertama adalah front end cache dan backend cache.

Aku tak mau masuk terlalu dalam ke soal teknis supaya tinjauan terhadap sub topik lain di tulisan ini sama rata.

Ada banyak pilihan cache plugin, tapi kalau diminta memilih tiga, pilihanku jatuh pada: Super Cache, W3 Total Cache dan WP Rocket. Yang terakhir adalah plugin berbayar.

b. Backup Plugin

Tidak ada yang secure di dunia ini termasuk perasaan secure itu sendiri.

Oleh karena itu, daripada sakit hati kehilangan konten yang rusak atau terhapus atau tercuri, lebih baik menyiapkan sistem backup yang baik!

Plugin backup yang baik menurutku adalah yang bisa mengadakan auto-backup per periode yang kita tentukan, memiliki kemampuan untuk menyimpan hasil backup di server lain sehingga kalau ada apa-apa dengan server utama, kita tetap punya cadangan yang utuh di tempat lain. Yang terakhir adalah kemudahan untuk merestore hasil backup tersebut.

Ada banyak pilihan backup tapi aku menyarankan Backup Buddy dan VaultPress untuk yang premium, sedangkan yang gratisan aku memilih Updraft Plus.

c. Security Plugin

Kayaknya lagi rame ngomongin bug ya? Aku nggak mau ikut-ikut karena aku bukan developer yang sudah merasa mampu ikut-ikutan bicara soal gituan hahaha..

Tapi meski demikian, security issue adalah concern untuk setiap pengembangan aplikasi tak terkecuali wordpress yang open source nan rawan diretas.

Meski secara berkala wordpress selalu meng-update versi, tapi sejatinya kita tak tahu berapa jarak antara lahirnya security issue hingga munculnya rilis wordpress terbaru sebagai tambalan/patch atas issue tersebut.

Untuk itulah kita perlu plugin security.
Plugin security tidak akan menjamin situs kalian aman, tapi setidaknya ia membantu kita untuk agak sedikit memperpanjang waktu hingga akhirnya situs benar-benar diretas.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan saat memilih plugin security adalah, dual authentication system (sistem otentikasi ganda tak hanya lewat username dan password tapi sistem juga akan meminta konfirmasi lewat gawai saat login). Kedua adalah kemampuan untuk melakukan scan terhadap kemungkinan yang mencurigakan dan yang ketiga adalah redirect/masking alamat untuk login ke admin area. Yang ketiga ini akan mengganti standard wp-admin sebagai login URL ke sesuatu yang lain.

Plugin security banyak sekali, tapi aku menyarankan menggunakan Wordfence dan Sucuri, keduanya premium plugin ataupun All WP?Security yang bebas biaya.

3. Web Hosting

membangun situs wordpress - hosting

Web hosting menempati faktor yang nan tak kalah pentingnya dalam pengembangan dan pemeliharaan situs web.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan web hosting untuk situs web berbasis wordpress adalah sebagai berikut:

a. Backup ready

Benar kita memang telah menginstall backup plugin tapi tetap kita memerlukan backup di level web hosting. Kenapa? Kucing aja konon backup nyawanya banyak masak blog kalian cuma satu? :)

Backup plugin hanya akan mem-backup file-file terkait wordpress files (file-file yang berada dalam lingkup wordpress framework) sedangkan backup hosting akan membackup keseluruhan isi space web hosting. Jadi misal kalian menambahkan beberapa file html di luar folder yang digunakan untuk menyimpan wordpress, saat kejadian buruk terjadi, kalian tetap bisa menyelamatkan copy file dari html tersebut.

b. Technical support

Terutama untuk kalian yang tidak terlalu tech savvy, kehandalan technical support dalam memberi petunjuk setup dan penyelamatan sangatlah penting.

Oleh karena itu, carilah web hosting yang memiliki technical support yang tak hanya cepat tanggap tapi juga memberikan solusi-solusi yang mujarab!

c. Space dan bandwidth capacity yang lapang

Terutama untuk kalian yang hobi mengunggah foto-foto dan file-file multimedia lainnya, pilihlah web hosting yang berukuran longgar sehingga bisa ditempati file-file berukuran jumbo tersebut.

Pilihlah juga web hosting yang memiliki bandwidth capacity yang memadai. Jangan sampai kalian punya konten jagoan dan sudah mem-viral, sedang hot-hotnya dibuka jutaan orang tiba-tiba situs mati mengeluarkan pesan ?bandwidth limit exceeded?. MEMALUKAN!

Aku menyarankan menggunakan jasa web hosting Webfaction dan Siteground untuk pilihan shared hosting dan untuk VM/dedicated server, meski mahal tapi WPEngine tetap seng ada lawan!

4. Hal-hal lain

Diluar theme, plugin dan web hosting, ada beberapa imbuhan lain yang patut kalian perhatikan dan jadikan bahan pertimbangan saat membangun dan memelihara situs web berbasis wordpress.

a. CDN

Content Delivery Network menjadi sesuatu yang penting mengingat cakupan dan jangkauan pengakses situs yang bisa berasal dari seluruh penjuru dunia.

Prinsip CDN barangkali mirip seperti prinsip kalian saat memesan delivery fast food. Kalau kalian tinggal di daerah Kelapa Gading dan memesan layanan hantar makanan fast food, perusahaan fast food akan menyuruh pegawai yang ada di restaurant terdekat untuk mengantarkan makanan dan bukannya menyuruh restaurant di Pondok Indah Mall untuk mengantar karena terlalu jauh!

Sama dengan CDN. Ketika ada seorang pengakses dari Amerika dan web hosting kita ada di Singapura, alih-alih mengantarkan semua file dari Singapore ke Amerika, CDN memungkinkan situs yang dibuka di Amerika adalah hasil hantaran dari server terdekat.

Beberapa layanan CDN yang kusarankan adalah MaxCDN dan Cloudflare serta Photon. MaxCDN berbayar, Cloudflare ada yang berbayar ada juga yang free.

b. Viral, Social Media

Punya konten tak diviralkan itu sama dengan punya wajah ganteng tapi nggak pernah keluar rumah hahaha!

Daftarkanlah diri kalian dan aktiflah di social media supaya orang tahu kamu tak hanya dari website-nya saja tapi juga sedikit dari sisi personalmu.

Tak hanya itu, keaktifan kita di social media juga memungkinkan untuk menyebarluaskan konten situs yang telah susah payah kita bangun ke seluruh penjuru dunia. Tapi kusarankan sebelum kalian mem-viral, bacalah aturan viral-memviral di sini supaya tidak menyakiti nalar orang lain.

Sebarluaskan!

2 Komentar

  1. Untuk shared hosting, webfaction keren banget. Apalagi sekarang udah full SSD semua:)

    Untuk managed wordpress hosting, aku pakai Kinsta.com, super keren:)

    Balas
    • Yup. Aku pake webfaction sejak 2008 ga pernah ada issue, Gus.

      Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.