Memandang Tritunggal Maha Kudus dari sebuah fidget spinner ala Paus Fransiskus

11 Jun 2017 | Kabar Baik

Kabar Baik Hari Ini 11 Juni 2017

Yohanes 3:16 – 18
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

Renungan

Ketika kecil, satu hal yang sering dijadikan bahan ejekan nan melecehkan dari kawan-kawan yang kebetulan tak seiman adalah ketika mereka bilang, “Tuhanmu kok tiga? Bukankah menurut Pancasila kita hanya mengakui satu Tuhan, Tuhan Yang Maha Esa?”

Tuhan kita satu, tapi punya tiga pribadi. Jauh sebelum Pancasila dicetuskan pada 1 Juni 1945, para pemikir dan ahli gereja berkumpul dalam sebuah konsili di Konstantinopel (sekarang menjadi kota Istanbul, Turki) pada tahun 381 Masehi melahirkan sebuah kesepakatan bahwa Tritunggal adalah satu. Kita tidak mengakui tiga Allah, tetapi satu Allah dalam tiga Pribadi: “Tritunggal yang sehakikat”.

Berbagai cara digunakan manusia untuk menjelaskan kepada manusia yang lainnya tentang konsep agung tersebut tapi kita percaya Tritunggal Maha Kudus adalah sebuah misteri agung. Menurut Katekismus Gereja Katolik 261, hanya Allah yang dapat memberitahukan misteri itu kepada kita.

Namun beberapa hari lalu, dalam sebuah misa mingguan, Bapa Suci kita Paus Fransiskus menggunakan cara unik untuk menjelaskan apa itu Allah Tritunggal Maha Kudus.

Ia mengeluarkan fidget spinner kaki tiga, mainan yang sedang populer di seluruh penjuru dunia lalu berkata, “I can use my aluminum Tri Fidget Spinner to reveal the mysteries of our God as Father, Son, and Holy Spirit. As the spinner spins faster, the three arms seem to become a single disc, yet they maintain their individuality. It is one, yet three…? (seperti dikutip dari sini)

Sumber foto: http://www.catholicconspiracy.com/

Terjemahannya kira-kira,
“Aku bisa menggunakan fidget spinner aluminium ini untuk mengungkap misteri Tuhan kita, Bapa, Putra dan Roh Kudus. Saat spinner berputar kencang, ketiga kaki/lengan tampak menjadi satu piringan padahal mereka sejatinya ya tetap kaki-kaki yang berbeda satu dengan yang lainnya. Satu tapi tiga…”

Hal ini menarik dan kita percaya sebagai cara Tuhan untuk bekerja memanfaatkan hal-hal yang mungkin menurut kita mainan untuk menjelaskan hal yang sangat serius.

Jadi, kalau kamu ditanya dan diejek seperti yang kualami dan kutulis di paragraf pertama dalam renungan ini, nggak usah dibalas, nggak usah dijawab, cukup keluarkan fidget spinner dan ajak mereka bermain lagi. Kecuali kalau memang mereka bertanya serius tanpa berniat melecehkan, barulah coba kita jelaskan seperti Paus Fransiskus menjelaskan.

Menarik, bukan?

Selamat merayakan Hari Raya Tri Tunggal Maha Kudus!

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.