Oleh Adjie Silarus*
Judul di atas adalah pertanyaan yang kerap ditanyakan oleh kawan-kawan pada saya, ketika mereka mengetahui saya sering mempraktekkan meditasi dalam kehidupan sehari-hari, serta aktif berbagi pengalaman dan sering mengajak kawan-kawan mempraktekkan meditasi tiap hari.
Bahkan ada kawan yang mengira tujuan untuk bermeditasi adalah supaya sakti atau paling tidak bisa mengambang di udara dalam posisi duduk bersila seperti yang sering digambarkan di film-film.
Jawaban saya atas pertanyaan-pertanyaan serta anggapan tersebut sering disambut dengan tatapan agak kecewa dan tak jarang malah semakin bingung.
Nah, semoga tulisan saya kali ini tentang meditasi bisa lebih mudah dipahami ya?
Sebenarnya meditasi itu ada berbagai macam jenisnya, dari sekian banyak jenis tersebut, meditasi yang selama ini saya tekuni adalah ?Mindfulness Meditation? atau ?Meditasi Mindfulness?.
Memang, sampai sekarang belum ada padanan kata yang tepat untuk ?mindfulness?. Pernah ada yang mencoba mengartikannya dengan ?kesadaran?, tapi kemudian dirasa kurang pas karena maknanya kurang sesuai, karena biasanya yang teringat dalam benak biasanya adalah: kesadaran pangan, kesadaran berlalulintas, kesadaran merek, dan lain sejenisnya.
Secara umum, mindfulness adalah sebuah latihan meditasi yang membimbing pikiran kita, yang tanpa kita sadar selama ini selalu aktif melompat-lompat dari satu tempat ke tempat lain, untuk barang sejenak berada di sini, saat ini, sekarang. Present, Here, Now.
Secara umum, mindfulness adalah sebuah latihan meditasi yang membimbing pikiran kita, yang tanpa kita sadar selama ini selalu aktif melompat-lompat dari satu tempat ke tempat lain, untuk barang sejenak berada di sini, saat ini, sekarang. Present, Here, Now.
Gimana? Malah tambah bingung?
Jadi gini, sering tanpa kita sadari, antara tubuh dan pikiran kita tidak sinkron, tidak berada di tempat yang sama. Misalnya saat kita sedang makan, alih-alih pikiran dan tubuh kita menyatu memusatkan diri pada rasa, warna, aroma, dan tekstur apa yang kita makan serta bagaimana tubuh kita merespon makanan tersebut saat mulai dari awal masuk tubuh kita, sangat sering pikiran kita melayang ke mana-mana, tidak ke kegiatan makan yang sedang kita lakukan itu.
Tak jarang saat sedang makan pikiran kita melayang ke masalah pekerjaan, target yang harus dikejar di masa datang, kenangan akan mantan dan hubungan yang telah bubar, penyesalan karena telah melakukan kesalahan di masa lalu, kapan serial Sherlock season terbaru mulai diputar, bagaimana kelanjutan drama Korea yang akan kita sewa DVD-nya, dan lain sebagainya. Pendeknya, pikiran kita lebih sering ?melompat? meninggalkan tubuh kita yang sedang makan, dan asik dengan kesibukannya sendiri.
Contoh lain, pada saat kita sedang beristirahat, mungkin saat break kantor, atau sedang cuti dan berlibur, tanpa sadar seringnya yang beristirahat adalah hanya tubuh kita, tapi pikiran kita tetap sibuk aktif melompat-lompat ke sana-sini.
Kadang walau tubuh sudah di lokasi obyek wisata seindah Maldives misalnya, tapi pikiran masih pada pekerjaan yang belum selesai atau tugas yang akan dihadapi sepulangnya dari liburan.
Atau saat istirahat makan siang di kantor, walaupun tubuh tidak berada di meja kerja, wajah tak lagi menghadapi layar monitor, tapi pikiran kita masih disibukkan dengan banjir informasi dari berbagai kanal media sosial yang secara sengaja kita akses melalui gadget kita. Tubuh beristirahat, tapi pikiran tidak.
Kondisi seperti ini, jika dibiarkan bisa membuat kita berada dalam kondisi auto-pilot, jadi tubuh berjalan sendiri tanpa disertai pikiran. Iya, mungkin mirip-mirip zombie gitu kali ya?
Parahnya lagi, ternyata tanpa sadar banyak orang yang mengalami hal seperti ini. Misalnya saat pagi-pagi berkendaran menuju kantor, kadang-kadang selama di perjalanan pikiran kita kosong dan melayang memikirkan hal-hal lain, dan sadar-sadar sudah sampai kantor. Ini biasanya terjadi pada mereka yang tiap hari pulang ? pergi ke tempat kerja melalui jalur yang sama dan dengan metode yang sama.
Untuk kondisi-kondisi seperti inilah latihan mindfulness diperlukan.
Latihan mindfulness dilakukan untuk membawa pikiran kita yang sering melompat ke sana ke mari sesukanya itu untuk sejenak hening dan menyatu dengan tubuh kita
Latihan mindfulness dilakukan untuk membawa pikiran kita yang sering melompat ke sana ke mari sesukanya itu untuk sejenak hening dan menyatu dengan tubuh kita. Kita mencoba menenangkan pikiran kita, untuk tidak mengembara ke mana-mana, tidak ke masa lalu, tidak ke masa depan. Tidak ke mantan, tidak ke calon gebetan. Tidak ke Benedict Cumberbatch, tidak pula ke oshimen kita di JKT48. Kita secara sadar mengajak pikiran kita yang lelah berlarian ke sana – ke mari untuk istirahat sejenak, dengan cara ada dan hadir di saat ini, sekarang.
Berlatih mindfulness diawali dengan berlatih pernapasan seimbang untuk relaksasi, dengan menarik napas melalui hidung selama 4 kali hitungan, lalu hembuskan napas melalui hidung selama 4 kali hitungan. Latihan ini sebaiknya dilakukan 8-12 kali putaran. Jika sudah tekun berlatih, dapat ditingkatkan menjadi 6 sampai 8 kali hitungan. Ini bertujuan untuk menenangkan sistem saraf, meningkatkan fokus dan mengelola stres.
Setelah tenang, dilanjutkan latihan ?menyadari napas? (mindfulness of breathing). Posisi tubuh sebaiknya duduk di kursi atau bersila di lantai. Tangan dan bahu dikondisikan senyaman mungkin, punggung tegak tetapi tidak tegang. Kepala menghadap lurus ke depan, tidak terlalu menengadah atau pun menunduk, mata terpejam.
Pada latihan menyadari napas ini, saat menarik napas melalui hidung, kondisi pikiran kita menyadari bahwa kita sedang menarik napas. kemudian saat menghembuskan napas melalui hidung, kondisi pikiran kita menyadari bahwa kita sedang menghembuskan napas. Ini dapat dibantu dengan berkata dalam hati, “tarik”, saat menarik napas, dan “hembuskan”, saat menghembuskan napas. Latihan ini dilakukan 3-5 menit.
Di detik-detik awal, ini akan tampak seperti latihan sederhana. Namun detik-detik berikutnya, kita jadi sadar ternyata pikiran mudah melompat ke mana-mana, bahkan kita sering lupa untuk menyadari berkata ?tarik? dan ?hembuskan? dalam hati sesuai dengan napas kita. Untuk itu, tiap kali pikiran melayang, dengan telaten arahkan kembali pikiran untuk menyadari tarikan dan hembusan napas kita.
Jika baru pertama kali berlatih, sebaiknya kedua latihan ini dilakukan di tempat yang tenang. Tapi jika sudah sering berlatih, maka tak menutup kemungkinan, kita melakukannya di tengah rutinitas harian.
Jika kedua latihan tadi dipraktekkan secara tekun setidaknya dua kali sehari, dalam sebulan biasanya akan terasa manfaatnya.
Selamat mencoba, selamat berlatih, dan selamat mengistirahatkan pikiran sejenak untuk masa depan yang lebih cerah :D
*Adjie Silarus (@adjiesilarus), mindfulness practitioner kelahiran Solo. Pernah lulus dengan gelar cumlaude di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada dan menjadi finalis nasional Wirausaha Muda Mandiri tahun 2010. Memegang lisensi dan sertifikasi yang berkaitan dengan NLP, hypnotism dan sekarang fokus di bidang mindfulness dan meditasi.
Menjadi corporate trainer sejak 2010 sampai sekarang, diantaranya untuk perusahaan-perusahaan, seperti : Adaro Indonesia, BCA, Best Western Hotel, Sucofindo, Jiwasraya, Wijaya Karya, Chevrolet dan masih banyak lagi perusahaan lainnya. Penulis buku berjudul ‘sejenak hening’ ini kini menjadi founder dan CEO dari SukhaCitta academy of mindfulness yang memberikan pelatihan untuk perusahaan maupun publik dan mengelola blog di AdjieSilarus.com
Anda ingin menjadi penulis tamu di situs ini seperti Adjie Silarus? Silakan baca informasi di sini
Saya punya 2 jalur untuk berangkat – pulang kerja. Jalur angkutan umum dan kendaraan pribadi. Pernah suatu ketika, ketika harus menghadiri acara di kantor cabang lain, untuk antisipasi macet aku pakai motor. Di perjalanan, tiba2 disadarkan oleh sapaan “mau kemana mas?”. Aku tengok ke arah asal suara, berasal dari box loket pembayaran tol!
Susah konsentrasi dan gampang banget lupa (naruh barang) apakah disebabkan karena jiwa yang melompat-lompat juga mas? Bisa diminimalisir dengan meditasi juga kah?
Susah konsentrasi dan gampang banget lupa (naruh barang) apakah disebabkan karena jiwa yang melompat-lompat juga mas?
—> iya. lebih tepatnya pikiran yang melompat-lompat.
saat kita melakukan kegiatan yang sering kita lakukan, karenanya kita melakukan tanpa berpikir, atau gerakan yang berulang terus-menerus, repetitive physical activity (menyapu, makan, berkebun, menenun, mengiris sayuran, dan sebagainya) maka pikiran kita cenderung mudah melayang tidak di sini-kini. pikiran tidak berada pada apa yang sedang kita lakukan.
sehingga kegiatan-kegiatan seperti itu dapat digunakan untuk berlatih mindfulness. mindful in motion.
Bisa diminimalisir dengan meditasi juga kah?
—> bisa
Terlihat sederhana, saya jadi ingin mencoba. Apakah ini cukup aman dilakukan sendiri tanpa ada yang membimbing?
tak sesederhana kelihatannya. saat di awal mencoba, biasanya menyadari betapa ramai dan mudah mengembara atau melayang pikiran kita. begitulah sifat alami pikiran manusia …
sebenarnya cukup aman tapi memang alangkah baiknya ada yang membimbing.
aku saiki lalinan. bisa sembuh dengan sering meditasi ra yo?
tapi bagiku meditasi itu lebih ke merenung dan intropeksi. ndak bener? :)
meditasi bisa membantu meningkatkan daya ingat. jadi biar ndak lalinan.
lalinan bisa karena saat mengingat atau merekam sesuatu, pikiran ndak fokus, tapi malah sliweran ke masa lalu dan masa depan. mungkin mikirin mantan, atau gundah gulana karena tagihan listrik dan KPR yang tak kunjung lunas. sehingga pikiran lelah. begitupun saat memanggil kembali ingatan.
meditasi berbeda dengan merenung, introspeksi, visualisasi, kontemplasi. dan jelas berbeda juga dengan koalisi. :-)
wah aku perlu tuh, karena terlalu banyak yang harus dipikirkan dan dikerjakan dalam waktu yang singkat. Apakah istrimu bisa meditasi? Kalau dia bisa, mestinya aku juga bisa ya….
(Tanpa pembantu, tanpa baby sitter di luar negeri + pekerja juga kok rasanya mustahil ya?)
Wah nemu artikel kyak gini juga :D
Tapi bener bro, kamu harus merasakan atau mencoba yang namanya sudharsan Kriya. Tahapan yang bisa dilakukan sebelum meditasi :)