Mau Tampak Pintar? Ber-laptop-lah di CoffeeShop!

13 Mei 2008 | Digital

Laptop
Salah satu hal yang menunjukkan ciri sebagai bangsa yang gemar menanggapi pesatnya arus teknologi secara berlebihan, pernahkah kamu merasa bahwa akhir-akhir ini semangkin
banyak orang ber-laptop di sekeliling kita?

Di kampus-kampus mahasiswa asyik ber-friendster ria menggunakan laptop memenuhi kuota bandwidth WIFI yang disediakan. Di toko-toko penjaja minuman kopi (coffeeshop),
para ABG sibuk bertukar informasi akun Facebook dengan sesamanya melalui laptop yang disandingkan dengan gelas-gelas gemuk kopinya. Di gedung-gedung pemerintahan,
para pejabat juga sibuk berlaptop, entah ngapain?! Ah tak enaklah aku berburuk sangka terhadap mereka!

Anyway, pokoknya ber-laptop!

Jangan salahkan Tukul Arwana meski ia lah pengusung jargon “Kembali ke Laptop” dan konon kekuatan sihirnya mampu memasyarakatkan laptop dan melaptopkan masyarakat, tapi
percayalah ini semua karena latahnya kita. Latah karena tampaknya harga laptop semangkin murah dan mudah untuk diperhutangkan. Tinggal datang ke toko komputer, bawa
fotokopi KTP dan Kartu Keluarga serta surat keterangan gaji bulanan, maka engkoh-engkoh penjual pasti akan membantu Anda untuk menghubungkan jasa leasing demi pasiennya
yang adalah Anda sendiri untuk berhutang demi mendapatkan laptop.

Jangan pula salahkan toko-toko penjaja minuman kopi (coffee shop) yang berlomba memberikan layanan bandwidth gratis bagi setiap pengunjung loyalnya. Ya, namanya juga dunia
usaha, selalu ada persaingan untuk menarik kita, yang latah-latah ini, untuk mampir dan membeli banyak produknya sambil leyeh-leyeh ber-internet di sana. Tapi salahkanlah
lagi latah kita yang terkadang selalu beranggapan bahwa kita akan tampak keren ketika kita bisa mendatangi tempat-tempat gaul seperti itu dengan tampang sok serius
dan pintar lalu memesan kopi yang nama jenisnya pun susah untuk disebutkan dengan harga per gelas yang kurang lebih seperlima dari gaji buruh angkut dengan dua anak
per bulan kemudian duduk bersila di sofa empuk harga jutaan tak lupa membuka lipatan laptop dan memandang penuh takzim dan ketawa-ketiwi sendiri pada foto-foto dan
komentar teman di friendster serta facebook.

Atau jangan pula cari mati dengan menyalahkan friendster, facebook dan beberapa situs jejaring sosial yang banyak dijadikan tujuan surfing ketika kita ber laptop.
Kenapa? Ya sekali lagi, salahkanlah pada kelatahan kita dan selebihnya adalah benar.
Termasuk pada saat kita harus mengakui kebenaran bahwa pencapaian kita untuk memanfaatkan teknologi terbaru yang semangkin murah seperti laptop itu memang baru
sekadar untuk friendstering, facebooking, atau paling banter chatting!

Pokoknya… ya pokoknya berlaptop!
Hidup laptop!


(ide tulisan ini kudapatkan hari sabtu yang lalu ketika hendak masuk ke kelas, aku melihat seorang mahasiswi dengan tampang serius ber-laptop. Aku dan temanku pun
bertaruh apa yang sedang dibukanya. Kawanku bilang “Oh mungkin ia sedang mengerjakan tugas yang hendak dikumpulkan siang harinya!” Tapi aku mencibirnya dan
berkata “Sepertinya kamu salah sobat! Ia tampak sedang membaca testimoni dari kawan-kawan jauhnya di Friendster!” Dan setelah menguntit di belakangnya, teman saya
tadi berjanji untuk mengongkosi saya makan mie ayam kesukaan kami di dekat kampus. Yeah!)

Sebarluaskan!

14 Komentar

  1. piye? meh melu chatting berjamaah ra? :p

    Balas
  2. Ini kejadian berulang:
    itu foto mau mamerkan penulis blog ini yang berlaptop atau hendak memamerkan logo apple-nya? Hihihi…
    (kalo sekadar foto kan ndak mesti mengikutkan logo apple! Ahuhuhuuu…)
    Masih rajin chatting berjamaah ning coffee shop tho? Hehe!

    Balas
  3. @DM:
    Heh! Kenapa berulang, karena aku ndak menemukan foto terbaik di seantero internet yang melukiskan perpaduan sempurna antara laptop terbaik (baca: apple) dengan orang yang (ter) baik juga selain foto ini :))
    Bukankah Donny Verdian dan Apple adalah perpaduan yang sangat apik, Kawan?

    Balas
  4. iiihh sumpaah…ga ada keren2nya amatt !!

    Balas
  5. Tuh kan .. bener kata mas donny .. laptop itu bagus untuk kesehatan anda
    Jadi silahkan mampir ke toko saya dan beli laptop ya
    biar makin gampang kalo mo testimon di blog mas donny
    (* nunut iklan don .. wes ta undang mas-mas an lho kowe hahahahaha *)

    Balas
  6. Di mall, beli es teh Tong Tji 2000 perak, internetan sepuasnya nggak peduli Wi-Fi nya lebih lambat daripada siput
    Btw, masih inget aku kan ?

    Balas
  7. unTung aku ga puNya lap tOp…
    jaDi ga dikaTain “PINTAR”….
    toh aku meMang pinTar…
    haKwkwkwkwkw….
    IPku naEk laGi maS….. ;p

    Balas
  8. Mbok ya Adhine dibelik-na Laptop, hlawong komentare Chitra itu bisa juga dibaca “@Mas-ku sing gantheng dhewe, IP ku naek lho, dan daku blum punya Laptop!”
    ah..Bung, Anda kurang peka.
    mirip pemerintah..

    Balas
  9. @Citra: O really? IPmu naik lagi! Wow.. keren Cit!
    Ya nanti makan-makannya di rumah Klaten aja sekalian balik weekend.
    Slamat juga deh kamu dah dapet cowok baru lagi, semoga lebih langgeng kali ini :)

    Balas
  10. @Angga:
    Justru! Justru karena saya ndak mbelik-ne adik saya laptop maka dia njuk jadi pintar.
    Karena laptop itu terkadang BBM = Benar-benar Membodohkan ;)

    Balas
  11. Beliin… Mbok dibeliin…

    Balas
  12. Klo laptop BBM, buang laptopmu…. Pake ipad aja, skrg zamannya ipad… Hidup ipad!!!!!!!!!!!

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.