Waktu membuka acara pelatihan web pertama di depan para guru dan pengurus alumni Maria Assumpta Klaten, 11 Juni 2016 silam, aku berkelakar, ?Maria Assumpta ini sekolah hebat. Meski saya hanya bersekolah setahun di sini, itupun tk nol Kecil, saya sekarang udah bisa bikin website untuk sekolah ini!?
Yang hadir tentu saja tertawa?
Tapi kenyataannya Maria Assumpta memang hebat. Situs web yang kurilis untuknya per 27 Januari 2016 lalu ditanggapi sangat positif oleh tim guru dan kawan-kawan alumni dengan mengupdate kontennya secara sporadis!
Oleh karenanya aku tak keberatan bahkan amat senang ketika mereka menghubungiku untuk minta waktu saat aku datang ke Indonesia, 10 – 17 Juni 2016 silam.
Tak tanggung-tanggung, aku menyediakan diri hingga dua kali bertemu mereka!
Pertemuan pertama adalah sehari sesudah aku datang, 11 Juni 2016.
Jadwal acara yang seharusnya mulai pukul 11:00 WIB molor jadi 11:30 WIB karena kesalahanku.
Aku bangun kesiangan karena efek jetlag dan efek bangun kepagian karena tak tahan suara orang berteriak ?Sahurr? sahurrr??
Setelah bangun, pas mau mandi, ehhh Ibuk sudah mau mandi.
?Aku mung limang menit. Ora suwe? katanya. Ia mandi hanya lima menit, nggak lama?
Tapi setengah jam ia baru keluar padahal waktu sudah menunjuk 10:30 WIB.
Bersicepat aku mandi lalu lompat ke becak yang sudah dipesankan Mbak Tini, sampai di gerbang Maria Assumpta, pukul 11:22 WIB.
Di sana sudah ada para guru, Suster Istati, Mas Markus dan Mas Primus dari paguyuban alumni dan? AA Kunto A, kawan dekat yang juga rekan bisnis di Dokudoku.Id.
Kunto, dalam hal ini memang sangat berperan. Dialah yang mengenalkan Suster Istati kepadaku; hal yang lantas membuat Suster mengirimkan email kepadaku untuk minta tolong dibuatkan situs web tahun lalu.
Acara pelatihan berlangsung meriah. Arahnya bukan ke soal teknis tapi pada hal-hal prinsipil seperti misalnya, ?Seberapa penting peran situs web dalam pengembangan institusi pendidikan?? dan ?Bagaimana mengelola situs web serta kenapa konten yang ter-update di dalam web adalah kunci pengelolaan??
Dialog menjadi diskusi yang panjang tapi tak melelahkan karena masing-masing dari yang hadir mampu memetik hal-hal positif untuk dijadikan bekal semangat dalam mengawal keberadaan situs web Maria Assumpta.
Apalagi selama pertemuan, kudapan tak berhenti mengalir, mbanyu mili?
Teh hangat manis, tela rebus, criping tela, carang gesing, tahu goreng plus lombok, dan putu ayu.
Untuk soal kudapan ini memang ada catatan tersendiri yang aku mau ceritakan kepada kalian.
Jadi awalnya ketika ide pertemuan ini bergulir di grup percakapan WA, teman-teman di Maria Assumpta bertanya aku mau disuguhi apa.
Tawaran mulai dari cake, Roti Muntjul yang kesohor hingga kudapan lain kutolak.
?Saya nggak perlu makanan modern nan mahal? di sini banyak. Saya disuguhi penganan ndeso aja suka!?
Acara ditutup pada sekitar pukul 13:30 WIB.?Setelah ngobrol di selasar bersama Mas Markus, Mas Primus dan Suster Istati kami mohon diri?
Acara pelatihan kedua diadakan pada Kamis, 16 Juni 2016, sehari sebelum aku pulang kembali ke Sydney.
Berbeda dengan pelatihan pertama, dalam acara kali itu, sesuai yang kuminta, lebih ke teknis dan para peserta harus bawa laptop karena aku menghendaki praktek langsung mengelola situs web.
Setidaknya ada empat siswa dan lima orang guru yang hadir di situ.
Aku melatih bagaimana cara menulis dan mempublikasikan tulisan ke situs web dan yang terpenting adalah bagaimana memotivasi mereka, terutama siswa, untuk rajin menulis.
?Teman-teman, kalian bayangkan… kalau situs Maria Assumpta ini jadi situs sekolah yang bagus dan besar, yang untung ya kalian sendiri karena begitu kalian lulus, pengalaman ikut mengelola dan berkontribusi di situs ini bisa jadi pengalaman untuk bekal akademis yang ngga kecil untuk masa depan kalian!?
Ada juga suntikan lain yang kuberikan dengan cara berbeda.
?Adik-adik, siapa yang suka main Facebook?? tanyaku. Tak ada yang tak tunjuk jari.
?Kalian tahu berapa batasan umur untuk main Facebook??
Mereka sempat bengong hingga ada yang menyeletuk, ?13 tahun, Pak?
?Umurmu berapa??
Mereka tersenyum, ?Hehehe? baru 12, Pak!?
?Nah, daripada main Facebook yang belum diperbolehkan, mending meng-update situs ini lalu minta ke Pak Guru untuk di-share di Facebook! Lebih berguna dan sesuai umur!?
Berbeda dengan pelatihan pertama, pelatihan kedua berlangsung hingga 3.5 jam!
Itupun terpaksa berhenti karena aku harus mengejar kereta api ke Jogja jam 14:30 WIB karena ada janjian beberapa meeting hingga larut malam.
Setelah acara, dua berita terkait pelatihan itu diunggah ke situs Maria Assumpta.
Mereka begitu bersyukur karena aku mau memberikan pelatihan.
Tapi sejatinya, yang bersyukur tak hanya mereka. Aku tak kalah bersyukur dan berterima kasih.
Kenapa?
Pertama, dipercaya orang lalu diapresiasi atas kemampuan dan hasil kerja kita itu tak mudah dan mereka memberikannya kepadaku.
Kedua, berkomitmen untuk tidak mau dibayar itu namanya pelayanan yang terkait dengan ?upah besar di surga?. Jadi siapa yang membuat aku mendapatkan upah kelak di surga? Ya mereka.. Jadi terimakasihku kepada mereka!
Simak tulisan yang ditayangkan di Situs Maria Assumpta terkait dua pelatihan yang kuadakan di sana.
Pelatihannya kayaknya menarik niih… ada *.ppt-nya ga Bos? :D
Nggak ada :)