Semalam, menjelang tidur, tiba-tiba ingatanku terlempar ke masa lalu.
Waktu itu, kira-kira awal tahun 80-an, Mama marah kepadaku karena aku tak mengembalikan mainan yang kupinjam dari sepupu padahal ia sudah memintanya kembali. Aku ingat betul waktu itu aku lantas menerima hukuman karena kebebalan tersebut. Merah telingaku disentilnya, sejadi-jadinya tangis kutumpahkan kepadanya.
Namun meski menyakitkan, toh sejak saat itu aku lantas belajar tentang bagaimana merelakan dan mengikhlaskan segala sesuatu yang sejatinya bukan milik kita terlebih jika kita tahu bahwa ketika barang/hal itu kita kembalikan/berikan ke orang lain akan mendatangkan banyak kegunaan baginya ketimbang ketika masih menjadi milik sendiri.
Berdasarkan hal itu, aku harus berlaku sebagai orang hebat sebagai tanda bahwa aku pernah mendapat didikan yang hebat dari seorang Mama terbaik, tentunya. Dalam konteks persoalan yang terjadi hari-hari ini, aku pada akhirnya mengikhlaskan dan merelakan akun “indonesia” di situs jejaring sosial Multiply yang kemarin sempat kupostingkan di sini dan ku-kicau-kan melalui linimasa-ku di Twitter.
Sebenarnya, sejak awal mula ketika aku mendaftarkan akun itu pertengahan dekade silam, aku toh menyadari bahwa akun itu sejatinya tak kan pernah jadi milikku. Secara fisik, akun itu menghuni sebuah server milik Multiply Corp yang kuakses secara gratis. Jadi, ketika Multiply hendak memakainya kembali dan berakibat pada hilangnya hak akses dariku, ya sah-sah saja, harus diikhlaskan, direlakan.
“Percayalah, pada akhirnya tiada senjata yang lebih ampuh dalam menghadapi kehidupan ini selain dengan senjata ikhlas dan rela!”
Percayalah, pada akhirnya tiada senjata yang lebih ampuh dalam menghadapi kehidupan ini selain dengan senjata ikhlas dan rela! Terlebih untuk hal ini, karena sebenarnya kurang bahagia apa aku ini yang bahkan tanpa memangku akun “indonesia.multiply.com” pun sudah bisa aktif beropini dan bersosial di blog ini, DonnyVerdian.Net, juga di Facebook dan Twitter.
Selain itu bukankah akun indonesia.multiply.com sekarang menjadi ladang kerja bagi banyak jiwa yang menanggung keluarga yang membutuhkan rejeki untuk dihidupi? Aku sendiri barangkali akan kebakaran jenggot kalau lahan nafkahku diganggu atau digugat orang lain, kan :)
Aku hanya ingin meluruskan yang mungkin masih sedikit simpang siur, bahwa sejak awal aku menulis postingan dan banyak kicauan kemarin itu bukan dalam rangka untuk menuntut kembalinya akun Indonesia-ku yang hilang. Aku hanya mengekspresikan kekagetanku saja “Lho, kok tiba-tiba ngga ada ya?” itu saja dan kupikir pengekspresian perasaan adalah bebas meski tetap harus sopan dan terkendali.
Tak ada niat untuk memperpanjang masalah untuk misalnya bikin class action atau apalah, come on, aku bukan social climber yang perlu melakukan hal seperti itu supaya ngetop di ranah social media, kan? :) Tak ada pula niat untuk menjadi ngetop dengan menempatkan diri sebagai korban dalam kasus ini, karena hidup terlalu berharga untuk sekadar dikorbankan dalam hal-hal seperti ini :)
Sebagai manusia yang berbudi luhur, aku hendak berterima kasih secara personal pada Mbak Nirmala R. Hapsari, yang ternyata beliau adalah Communication Officer Multiply Indonesia. Di tengah segala kesibukannya yang pasti bejibun, beliau toh masih menyempatkan diri mengirim kicauan dan me-mention akunku (@dv77) untuk memberitahu bahwa Multiply Corp telah mengirim email pemberitahuan pada emailku per awal April.
Jawabanku ya sebenarnya sudah bisa diduga, aku tak merasa menerima email itu. Kalau aku menerima ya pasti kubaca karena email yang kupakai sebagai login email di akun tersebut adalah email utamaku hingga sekarang.
Tapi sekali lagi sudahlah, urusan aku yang merasa tidak menerima email dari mereka, secara logika bukan berarti otomatis bahwa mereka belum mengirim email kepadaku. Bisa jadi mereka mengirim tapi aku tak menerima dan kesalahan ada di antah-berantah sistem di antaranya. So… blame it on the rain, kata Milli Vanilli dulu.
Jadi, seperti judul di atas… mar-ki-sud.. mari kita sudahi saja urusan ini.
Aku tak mau memperpanjang tulisan ini dan tak mau menoreh hal-hal seperti ini terlalu panjang di blog ini. Sudah banyak draft tulisan yang mengantri dan terpaksa re-schedule gara-gara masalah ini.
Para pembaca setia DonnyVerdian.Net, maaf atas kebisingan ini dan besok senin anda sudah bisa menikmati tulisan-tulisan normal seperti biasanya pada setiap periode yang sama pula, setiap Senin – Kamis pukul 4 – 5 sore, waktu Indonesia bagian barat!
Selamat berakhir pekan!
Update:
Jam 14:25 WIB, @nrhapsari mengirim DM yang menyatakan bahwa email penjelasan telah dikirim ke email pribadiku: indonesia@gmail.com
Jam 14: 53 WIB, aku nge-check inbox dan email PERTAMA kudapat dari Multiply Indonesia ?(5 jam 23 menit setelah tulisan ini kupublikasikan). Dalam email tersebut, disertakan juga screencaptured ?(copy dari layar) yang menggambarkan notifikasi yang diklaim telah dikirimkan melalui internal message.
Sekitar jam 19.00 WIB: Aku (@dv77) mengirimkan kicauan di Twitter, sebagai berikut:
Postingan trkiniku di blog donnyverdian.net bertajuk mar-ki-sud (tulisan ini -red)?juga BUKAN kutujukan untk melukiskan bhw aku TELAH berkomunikasi dgn mreka.
Tulisan mar-ki-sud (tulisan ini -red) kutujukan untk menyudahi urusan ini BUKAN krn ada komunikasi dgn pihak manapun. Keputusan menyudahi urusan brsal dariku.
hahahaha … ok mar-ki-sud
setuju sayaaa hihihiih
mau diapain lagi nasi sudah jadi bubur :D
bikin episode baru lagi aja mas :D
senin-kamis, kaya poso wae doooon…! hahaha. but, i like it, deh! hihihi
Markijal, mari kita jalan-jalan di akhir pekan.. :)
Sebagai manusia yang berbudi luhur (ini aku meminjam dari kata-katamu lho ya :D ), relakan sajalah. Waktu kali pertama membaca tulisanmu itu, mudah ditebak kok: kamu bukan hendak mempersoalkan agar multiply-mu kembali. Tetapi lebih pada kekagetan, kok bisa hilang.
So, ya sudahlah. dv.net-mu toh lebih yahud. Huhuhu!
Mar-ki-nyan! Mari kita nyanyi: blame it on the rain…
Saya tdk mengenal anda scr personal, tapi saya bisa merasakan posisi anda. Sy hny mecoba fair.
Saya bisa melihat kekecewaan sampeyan dan Angkat topi saya untuk sikap kebesaran hati anda, You’ve got a Great Attitude! Krn saya tahu Belum tentu user lain bisa berbesar hati seperti anda. Sepertinya anda mencoba nerimo dng kenyataan ini dan akan membuat anda menjadi semakin bijaksana dan bijaksana lagi dari semua pengalaman anda.
Good on you! and Best of luck to you & family! Mar-ki-sud! :D salam
Memang sayang kalau tiba2 hilang, tapi sudahlah ya itung2 bisa fokus ke blog ini.
setelah melihat ada akun indonesia.multiply.com Rusa sih mikir, koq itu akun jadi akun resmi MP ID ya, pasti sebelumnya itu akun priadi orang, kan gak mungkin domain begitu masih belum kepake.
eh ternyata milik sampeyan ya? baru tahu :D
Gara-gara baca tulisanmu ini, akupun melongok akunku di MP. Ternyata aku pernah punya dan sudah sangat amat lama sekali tak dikunjungi… Cuma untungnya, tidak diambilalih oleh sang penguasa… :D
Menurutku, mengapa mereka tertarik dengan akunmu itu, lantaran namanya; indonesia.mp.com
Coba kalau yang punyaku, gak bakal mau mereka pakai, lha wong pakai namaku sendiri jhe… apa untungnya mereka pakai, hahaha…
Ok, mar-ki-kan…. mari kita makan… SGPC yuk… :D
salut! anda berjiwa besar :)
Terima kasih Mas Donny :)
Ikut kaget, mas… Nasib gratisan memang begitu ya…
Semoga tetep nulis ya. Cemangaaatttt!!!
meski aku salut dengan “keikhlasan” hatimu.. tapi well.. mmmh.. mmmh.. if I were you… i will ask them to proof their prior notification.. :P
Salut n acung jempol ke Mas Donny Bathuk buat sikap “nrimo” nya (dalam tanda kutip)
Sikap yang barangkali tidak/belum bisa saya miliki…
Matur sembah nuwun ngelmunipun dinten menika Dabb….
Kedah ngangsu saking panjenengan…
Petikan yg ini menarik :))
“bukankah akun indonesia.multiply.com sekarang menjadi ladang kerja bagi banyak jiwa yang menanggung keluarga yang membutuhkan rejeki untuk dihidupi? Aku sendiri barangkali akan kebakaran jenggot kalau lahan nafkahku diganggu atau digugat orang lain, kan “
Mari sama-sama kita lupakan apa yang pernah ada di multiply…
dan suatu ketika mungkin juga isi blog, atau FB atau apapun…
Bukankah kita hanya memanggul badan sendiri, bahkan jika meninggal juga tak bawa apapun?
?bukankah akun indonesia.multiply.com sekarang menjadi ladang kerja bagi banyak jiwa yang menanggung keluarga yang membutuhkan rejeki untuk dihidupi? Aku sendiri barangkali akan kebakaran jenggot kalau lahan nafkahku diganggu atau digugat orang lain, kan ?
tamparan telak buat mp indonesia nih
mari kita merelakan kesewenang-wenangan
bukankah kita sudah biasa diperlakukan seperti itu ??
Weleh..saya kira mar-ki-sud paan :lol:
Iya mas, sudahi saja hubungan gelap ini, wkwkwkkw… :D
Tapi salut lho, jarang ada yang “legowo” kayak mas apalagi yang berhubungan dengan Blog :D
hhiiihihihi… cukup sampai di sini saja wis… besok sambung :D
Blame it on the rain, don. blame it!
*ngeloyor pergi*
“aku bukan social climber”
Untuk yang satu ini saya saksinya.
thx atas kehadiranmu nangomahku selama ini,
meski sing duwe omah emood-emood-tan.
mar-ki-yo,
mari kita kunjungi blognya ma… hehehe *mengambil keuntungan didalam keramaian :)
ya sudah lah..markima..mari kita makan.. :)
Hai Don.
Memang kalau bukan milik kita, tak bisa kita protes seprotes2nya.
I believe, you’re not a social climber. Why? Because a real blogger ga butuh nama besar semu yg ditimbulkan oleh kicauan ini itu, tapi dia memang harus tetap menulis.
Well Don, siap2lah nanti siapa tahu emailmu ditekel juga.
hehehe, iya… biarin aja. yang rugi itu multiply, bukan oom DV :)
Thanks for sharing the story! :D
Semoga artikel tentang hal ini bisa jadi masukan buat social network sites lain dan users lain juga.
Multiply Indonesia Takes Influential Blogger?s URL : http://t.co/YJE7iX1
hilang satu tumbuh seribu.. :D
ohhh ya sudah kalo begitu :D
Hihihi ternyata postingan sebelumnya masuk daily social toh.. sempet rame.. aku ketinggalan berita ternyata :D heheehe tapi ya ndak papa mas don.. masih banyak orang yang menggunakan Acc itu dengan lebih bijak ketimbang kita kan.. hehehe pengalaman hebat ini :D
mampir mas donn,,, menunggu potigan-postingan selanjutnya,,,
Mar-ki-sud …menemukan satu kata baru. saya suka dengan kata – kata ini “Percayalah, pada akhirnya tiada senjata yang lebih ampuh dalam menghadapi kehidupan ini selain dengan senjata ikhlas dan rela! (untuk sesuatu yang telah hilang).
salam ^_^
saya malah baru ngerti judul “mar-ki-sud” diatas :D *dasar katrok
Yuk, markisuuud.. Hebat euy mas donny ilmu ikhlasnya.. ;)
Iya byk orang bilang saya hebat hahahaha
Weeeh dadine legowo ngono?
Well.. menanti update esok hari
makasih atas infonya mas….