• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Make Love, no Goodbye

9 Mei 2009 31 Komentar

1

Kira-kira sepuluh tahun silam aku pernah punya keinginan unik nan nyentrik; membuat film bokep dengan musik latarnya adalah lagu Making Love Out of Nothing At All!

Gila, bukan?
Entah kenapa bisa terbesit ide segila itu dulu tapi yang jelas cuma ada dua kemungkinan penyebabnya, aku yang kebanyakan menonton bokep, atau aku yang terlalu sering memutar lagu Making Love Out of Nothing at All milik duo Air Supply itu!

Dan kegilaan itu tergali kembali kamis malam lalu!
Konser Air Supply dengan iringan Sydney Symphony di gedung yang menjadi land mark kota Sydney, Sydney Opera House berlangsung fantastis. Di gedung yang setiap pagi dan sore kulewati dan strukturnya mengingatkanku pada Keong Mas, TMII itu, duo Graham Russell dan Russell Hitchcock selama nyaris dua jam sejak pukul 08.10 malam benar-benar memuaskan kerinduan lebih dari 5000 penonton yang hadir termasuk aku, istriku, Irna, Jaya dan Paul temanku.

Usia yang nyaris 60 tahun tak menghalangi duo Australia – Inggris itu untuk tampil memukau.
Graham Russell yang tinggi besar itu ya masih lincah untuk bergoyang mengikuti irama lagu sambil memainkan gitar dan terus bernyanyi sedangkan si Russell yang memproduksi suara-suara melengking dalam setiap lagu Air Supply itu sama sekali tak pernah kedodoran ketika menanjaki tangga nada yang meninggi. Lihat saja pada lagu Power of Love, Making Love ataupun All Out of Love, kalau tak salah hitung lebih dari tiga kali ia melakukan overtune dan suaranya tetap lempeng-lempeng saja!

Tentang jalannya konser itu sendiri, kalau boleh menyebutnya aku lebih memilih pertunjukan semalam sebagai konser cinta.
Tak hanya karena 6 dari total 16 lagu yang dibawakan memuat kata “love” dalam tiap judulnya tapi lebih karena keberhasilan Russell dan Graham menghilangkan sekat antara mereka dengan penonton.

Mereka tak jarang turun ke panggung, melayani permintaan tanda tangan, dipeluk sana-sini serta difoto dengan berpuluh-puluh orang sementara sebelah tangannya tetap menggenggam mike dan terus bernyanyi. Ini adalah pertama kalinya aku melihat ada artis yang rela melakukan hal-hal seperti itu sembari terus menjalankan konser. Atau mungkin juga karena venue acara yg begitu mendukung, Opera House kan memang tak besar-besar amat sehingga memungkinkan Air Supply dapat “merangkul” erat audiense nya dalam senyum, kata-kata serta lagu.

Belum lagi kesan “cinta” yang didapat dari penampilan Sydney Symphony yang mengiringi Air Supply.
Benar-benar tak bisa dipandang enteng!
Mereka bukan pelengkap penderita tapi lebih pada memberi tambahan arti dan greget pada setiap lagu romantis yang dibawakan.
Memang tak semua lagu dipenuhi dengan iringan orchestra (ah jadi ingat Metallica dengan SF Orchestra-nya) tapi kalau boleh kubilang adonan musiknya pada setiap “titik” yang “di-orkestra-i” adalah just right.

Dari keseluruhan lagu, jelas aku mengidolakan Making Love… tapi setelahnya aku menjagokan Power of Love.
Aku cukup terkaget-kaget ketika tanpa intro yang berlebihan tiba-tiba Russell menyanyikan bait pertama lagu yang ngetop awal dekade 90-an itu. Namun sayangnya, meski ini sangat pribadi sekali, tapi bagiku Russell tetap tidak bisa lepas dari bayangan Celine Dion yang membuat tenar lagu itu. Cengkok-cengkoknya, tak terbuang jauh dari perempuan Perancis yang beberapa lagu lawasnya adalah theme song romantika cintaku dulu itu.
Dan satu lagi yang cukup membedakan tentu saja ketika pada bagian reffrein, Russell mengganti lirik bukan lagi “Cause i am your lady and you are my man” tapi “Cause you are my lady, and i am your man..”

Arggghhhh, berasa jadi pengen muda lagi! Hahahahaha….

River, lagu beraroma akustik ballad yang dibawakan Graham sendirian di atas panggung juga menjadi penutup fase pertama konser yang cukup menarik.
Gitaris kidal ini memainkan lagu yang terinspirasi kota Santiago (Peru) ini dengan sangat sunyi.
Sunyi? Ya sunyi! Aku menyebutnya demikian karena ia berhasil membuat penonton tak bergeming, terkatup dan menikmati petikan gitar serta suara serak-seraknya, dua hal yang seakan menyeruak dari kesunyian yang terjalin.

Kalaupun ada kekecewaan tentang konser itu, satu-satunya dariku adalah karena mereka tidak menyanyikan Goodbye, Book of Love serta Always, tiga lagu kugiran yang juga sangat … ahh membuatku menerawang kalau diperdengarkannya barangkali…

Tapi penjelasan istriku sepulang dari acara itu cukup memuaskan keingintahuanku kenapa mereka tidak menyanyikan lagu-lagu yang kusebut itu tadi. “Lagu-lagu yang kamu sebut itu kan ngetopnya di Indo. Kalau di sini yang ngetop ya yang dinyanyiin tadi…”

Dan akupun tersadar kembali, oh iya ya…. aku kan memang tidak di Indonesia lagi.
Ya sutra, Goodbye…

Dan inilah list lagu yang mereka bawakan:

Sweet dreams
Even the nights
Just as I am
Little bit of everything
Here I am
Chances
Faith in love
Power of love
The River
(break 20 minutes)

Without you
Two less lonely people in the world
The one that you love
Lost in love
Every woman
Making Love Out of Nothing At All
(encore)

All out of love

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Australia, Cetusan

Tentang Donny Verdian

DV, Superblogger Indonesia. Ngeblog sejak Februari 2002, bertahan hingga kini. Baca profil selengkapnya di sini

Reader Interactions

Komentar

  1. WongCilik mengatakan

    9 Mei 2009 pada 6:54 am

    saya orang gaptek belum pernah nonton yang kaya gitu

    Balas
  2. annosmile mengatakan

    9 Mei 2009 pada 9:30 am

    nonton di opera house ya
    gag kebayang rasanya
    disana penonton tertib-tertib ya
    konsernya kelihatannya asyik
    kapan air supply manggung di indonesia???

    Balas
  3. GoenRock mengatakan

    9 Mei 2009 pada 5:45 pm

    Waaa! Ngiri ngiri ngriiii! :evil Btw kapan project filmnya yang tertunda bakal dieksekusi? :lol:

    Balas
  4. Yoga mengatakan

    9 Mei 2009 pada 8:08 am

    Puas ya Don… :)
    Kamu orang pertama yang kukenal yang pernah punya cita-cita bikin film bokep.. hueheheh…

    Balas
  5. Myryani mengatakan

    9 Mei 2009 pada 11:12 am

    saya masih aja suka lagu tuh…

    Balas
  6. DM mengatakan

    9 Mei 2009 pada 1:02 pm

    Weh, 07.27 PM waktu Sydney kan kita masih pisuh-pisuhan? Rupanya jadi juga nontonnya…
    Air Supply termasuk salah satu band yang sudah akrab dengan usia kanakku. Ah, sayang sekali Goodbye tak dilantunkan…

    Balas
  7. Ikkyu_san mengatakan

    9 Mei 2009 pada 1:29 pm

    aduuuuh ngiri sekali.
    Salah satu band yang aku mau pergi ke konsernya.
    Seandainya aku bisa ke sana …hiks
    EM

    Balas
  8. Ferdian Adi mengatakan

    10 Mei 2009 pada 2:16 am

    Akhirnya nonton konser itu ya Mas…hmam asyik ya…

    Balas
  9. sawali tuhusetya mengatakan

    10 Mei 2009 pada 1:00 am

    review mas donny ttg dunia musik selalu keren dan menarik. sebuah bukti kalau mas donny memang paham bener tg dunia musik. air supply? hmmm … saya hanya denger namanya dan ndak hafal liriknya selarik pun, haks.

    Balas
  10. joicehelena mengatakan

    10 Mei 2009 pada 9:28 pm

    sekarang masih pengen buat pilem gituan lagi gak mas???
    hahaha….
    ada-ada aja…^_^

    Balas
  11. Lala mengatakan

    10 Mei 2009 pada 9:28 pm

    Eman yo, ga ada Goodbye-nya. Padahal itu kan Air Supply buanget, ya, Don…
    Eh, Don, berhubung kamu suka sama Air Supply, kamu tahu ga sih, lagunya AS yang judulnya Ill Be Thinking of You?
    Uedan.. lagu itu top markotop surotop deh!

    Balas
  12. Eka Situmorang - Sir mengatakan

    10 Mei 2009 pada 9:54 pm

    Sooo…
    ayo cepet di bikin bokepnya
    hahahah

    Balas
  13. mantan kyai mengatakan

    11 Mei 2009 pada 12:00 am

    aku nunggu bokepnya jadi aja deh mas… apapun sontreknya .. jiakakaka
    btw. aku paling seneng making love bla bla bla kuwi lho … angel nyanyine tapi enak dirungokne :D

    Balas
  14. -moRis- mengatakan

    11 Mei 2009 pada 1:26 am

    Filmnya ntar klo jadi dibuat brdasarkan pengalaman pribadi atau fiksi mas?
    h.h.h.
    Salam kenal :D

    Balas
    • DV mengatakan

      11 Mei 2009 pada 1:26 am

      Fiksinya fiksi :)

      Balas
  15. frozzy mengatakan

    11 Mei 2009 pada 6:22 am

    making loooooveee out of nothing at all… *merem melek nyanyinya….*

    Balas
    • DV mengatakan

      11 Mei 2009 pada 6:22 am

      merem terus aja dot com :)

      Balas
  16. silly mengatakan

    11 Mei 2009 pada 11:50 am

    atopilulo…. nakal yahhh :))

    Balas
    • DV mengatakan

      11 Mei 2009 pada 11:50 am

      itu bahasa italy ya Sil :)

      Balas
  17. Muzda mengatakan

    11 Mei 2009 pada 5:04 pm

    Bikin bokep ??
    Eddyan .. ra katoan :D
    Arggghhhh, berasa jadi pengen muda lagi! Hahahahaha….
    Emang udah tua gitu, DV ..??
    Gyahahaah

    Balas
    • DV mengatakan

      11 Mei 2009 pada 5:04 pm

      Hahahaha..:) Saya sudah lebih tua ketimbang kemarin. Bukan begitu, Mbak Muzyawarah Daerah? :)

      Balas
  18. anderson mengatakan

    12 Mei 2009 pada 12:09 am

    Jaman gue kuliah dulu tiap kali begadang ngerjain tugas, lagu yang diputar ya lagu-lagunya Air Supply. Akhirnya kebanyakan melamunnya daripada belajar hehehe… Ditunggu bocoran 3GP nya bos..wakakaka

    Balas
  19. tanti mengatakan

    12 Mei 2009 pada 1:54 am

    Wah.. ingat jaman duluuu, waktu sering nyanyi jadi backing vocal “Making Love Out of Nothing At All” jaman band-2an waktu sekolah.. Lha kok lagu ini mau mbok jadikan musik latar film bokep.. iih.. enggak banget deh Don.. ngerusak memori aja… :D

    Balas
  20. mascayo mengatakan

    12 Mei 2009 pada 4:58 am

    kalo dah meramu liputan konser, sampeyan itu jagonya. bikin pembaca ngiler, mesem-mesem …
    huhuhuhu … jadi berasa kalau dah ngga muda lagi ..

    Balas
  21. Tuti Nonka mengatakan

    12 Mei 2009 pada 8:44 am

    Saya pertama kenalan (meski nggak pake salaman) dengan Air Supply ya lewat lagu Goodbye itu. Berarti saya orang Indonesia banget ya :)

    Balas
  22. kris mengatakan

    12 Mei 2009 pada 11:54 pm

    oalah don… don… kok ngrungokne air supply jd mikir pengen gawe film bokep? jgn2 mergo pengen dadi pemainne yo don? hahaha

    Balas
    • DV mengatakan

      12 Mei 2009 pada 11:54 pm

      Hauahahahahaha, ora, mergo pengen nyekel sing main (sing wedhok tentu saja) Hahaha…

      Balas
  23. edratna mengatakan

    13 Mei 2009 pada 8:12 pm

    Donny memang jago jika mengulas pertunjukan musik, yang membaca berasa ikut melihatnya.
    Nice posting, Don

    Balas
    • DV mengatakan

      13 Mei 2009 pada 8:12 pm

      Makasih, Bu….

      Balas
  24. Nadya mengatakan

    7 Oktober 2009 pada 8:58 pm

    konser di jakarta tadi mlm juga keren abisss…

    Balas
    • DV mengatakan

      7 Oktober 2009 pada 8:58 pm

      Oh ya? Wah asik dong…

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT