Australia Day biasa diperingati dengan hal-hal khas sebagai berikut:
Pesta barbeque di tepi pantai atau di taman dengan menu hotdog sosis babi dan sapi serta sate seafood. Berbotol-botol bir dan?limun segar, singlet dan celana pendek bermotifkan bendera Australia, topi penghalau sinar matahari musim panas tak ketinggalan?sendal jepit, dan mendengarkan musik karya anak negeri Australia lewat piranti seadanya!
Tapi karena cuaca senin lalu sangat buruk, orang memilih untuk tinggal di rumah, tidak melakukan pesta barbeque dan tidak pula perlu berpakaian motif bendera Australia tapi tetap mendengarkan musik Australia!
Musik Australia meski tak sebanyak ragam musik-musik dari Inggris maupun Amerika, tetaplah menarik.
Beberapa bahkan menjadi legenda dunia seperti AC/DC, INXS, Air Supply dan Kylie Minogue. Selain ada juga yang tak kalah seru seperti JET, Wolfmother, Indicent Obsession, Jason Donovan, Silverchair, Natalie Imbruglia, hingga Temper Trap, band asal Melbourne yang vokalisnya berdarah Indonesia (Manado) Doughy Mandagi.
Namun senin kemarin aku melewatkan semua itu dan memilih memutar The Wiggles di pemutar DVD player lalu menikmatinya bersama anak-anakku Odilia, Elodia dan istriku Joyce.
The Wiggles adalah grup Australia yang mengusung musik untuk anak-anak. Sebagian anggotanya dulu adalah anggota grup musik Australia, The Cockroaches.
Anggota asli The Wiggles yang dibentuk tahun 1991 adalah Anthony Field, Jeff Fatt, Greg Page dan Muray Cook (serta seorang lagi yang hanya aktif di album pertama tapi aku lupa siapa namanya).
Karena sakit, Greg Page sempat digantikan oleh Sam Moran beberapa tahun di akhir dekade silam. Awal 2013, Greg pulih dan kembali menggantikan Sam namun hanya untuk beberapa saat sebelum akhirnya mereka, Jeff, Murray dan Greg memutuskan untuk pensiun namun tetap menyisakan Anthony yang ditemani tiga wiggles members baru, Simon, Lachy dan Emma.

The Wiggles formasi awal. Greg Page (Yellow Wiggle), Anthony (Blue Wiggle), Murray (Red Wiggle) and Jeff (Purple Wiggle)

The Wiggles formasi terkini. Anthony (Blue Wiggle),
Emma Watkins (Yellow Wiggle), Simon Pryce (Red Wiggle) and Lachlan Gillespie (Purple Wiggle)
Wait.. wait.. wait? kenapa aku jadi ngebahas Wiggles? Ada yang salah dengan telingaku? Kemana U2, Foo Fighters, Queen, Led Zeppellin dan Beatles yang selalu kudengar?
Tidak!
Aku memang menyukai The Wiggles sejak anak-anakku menyukainya. Lagipula aku memang tidak pernah membatasi pada musik apapun selama ia asyik untuk didengar termasuk The Wiggles.
Dari beberapa keping CD/DVD yang kupunya, Senin kemarin aku mendengar (tepatnya melihat karena bentuknya DVD berisi video clip lagu-lagu mereka) You Make Me Feel Like Dancing yang dirilis oleh ABC pada 2013 silam.
Album ini menarik karena banyak me-recycle lagu-lagu lama. Bahkan single pertama album ini yang lalu dijadikan judul album, You Make Me Feel Like Dancing, adalah lagu lawas milik Leo Sayer (1976) yang juga hadir duet bersama Wiggles.
Ada juga lagu Old Dan Tucker yang adalah lagu Amerika abad ke-19. Secara apik, The Wiggles membawakannya bersama penyanyi country ternama Australia, Troy Cassar-Daley.
The Wiggles juga mengintepretasi ulang jazz lawas milik Duke Ellington, The Mooche. Secara mengejutkan, mereka meniru suara kucing, ?miauw miauw? sebagai pengganti melodi lagu yang pada versi aslinya dibawakan oleh trompet. Lagu ini didukung setting yang juga tak kalah menariknya secara visual yang menurutku berbau moon walker-nya Michael Jackson. Apik!
Ada juga lagu reggae lama milik Fatback Band, (Are you ready) Do the bus stop, Day-O (The Bannana Boat Song) nya Harry Belafonte yang dikreasi tahun 1956, La Bamba-nya Los Lobos & Gipsy Kings, English Country Garden nya Jimmie Rodgers (1957) dan ditutup dengan Swedish Rhapsody milik Chet Atkins.
https://www.youtube.com/watch?v=6mmc8PE14oU
Sudah semua? Belum!
Diluar lagu-lagu lawas milik artis-artis ternama beberapa dekade silam, ada juga lagu yang lebih ?silam? lagi yang tergolong dalam nursery rhymes seperti A Sailor Went To Sea/Hornpipe, Two Little Dickie Birds, The Turkey In The Straw, dan The Fairy Dance!
Ada pula lagu-lagu milik Wiggles sendiri seperti Dr Knickerbocker, I Drive The Big Red Car dan perhatian paling besar kuberikan pada lagu favoritku di album ini, The Shimmie Shake!
Lagu bergenre 60-70an ini dibawakan dalam versi cameo seolah-olah Jeff, Murray, Sam dan Anthony layaknya anggota Beatles lengkap dengan model baju yang ala Beatles era Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band yang warna-warni. Mereka juga menyandang gitar, bass serta menabuh drum yang secara bentuk sangat mirip dengan apa yang dipakai oleh John/George, Paul serta Ringo dulu.
Satu lagi yang tak ketinggalan dari sesi cameo itu adalah cara mereka menggeleng-gelengkan kepala(shaking) ala Beatles. Jawara sekali!
https://www.youtube.com/watch?v=XPnRxjrU8G0
By the way sebelum kelupaan? ini adalah sebuah pengakuan tentang kecintaanku pada The Wiggles.
Sejauh aku enam tahun tinggal di Australia, aku telah nonton konser U2 dua kali, Coldplay dua kali dan beberapa grup lain yang kutonton sekali… tapi The Wiggles adalah grup musik yang telah kudatangi konsernya sebanyak tiga kali dan Maret ini bakalan sekali lagi!

Aku dan Odilia berfoto dengan Jeff Fatt (ex-Purple Wiggle) saat konser The Wiggles, desember 2014 silam.
Meski tak lagi aktif di atas panggung, Jeff masih aktif di belakang panggung
Musik memang lintas batas. Ketika mendengarkan lagu-lagu lawas, aku bisa masuk ke era apa yang dulu disukai alm. Papaku. Mendengarkan dan menyaksikan The Wiggles, aku masuk ke era yang disukai Odilia, Elodia dan hampir sebagian besar anak-anak Australia yang tumbuh dan besar sejak dua dekade silam lamanya!
Shimmie, shimmie, shimmie, shimmie, shimmie, shimmie.
Hear the drumbeat, hear the guitar.
When you dance this way, you do the Shimmie Shake.
0 Komentar