Mainan

9 Jul 2015 | Cetusan

blog_mainan_0

Kenapa anak-anak perlu banyak bermain dengan beraneka ragam mainan adalah supaya kelak besar nanti, mereka tak kaget ketika harus memainkan peran dalam kehidupan, termasuk ketika ada orang lain yang ingin menjadikannya mainan?

Ah, stop dululah bicara yang berat-berat! Kali ini tanpa pretensi aku ingin bicara tentang mainan, benar-benar mainan?

Waktu kecil dulu aku sangat suka dengan mainan.
Hampir tiap minggu, alm. Papa membelikan mainan baru. Kesukaanku adalah mobil-mobilan, anak sekarang menyebutnya die cast toy. Mulai dari Porsche, Ferarri hingga truck model BJ (B.J and the Bear, serial yang diputar di TVRI dulu) kukoleksi.

Kalau rayuanku berhasil, Papa bisa membelikan lebih dari satu mainan; bisa tank-tank-an, tentara-tentara-an atau pesawat dan ini yang paling kusuka; senapan!

Tapi setelah Chitra, adikku, lahir tujuh tahun sesudahku, intensitas membeli mainan tentu saja berkurang padahal saat itu aku sedang getol-getolnya mainan yang lebih ?advanced? dari sekadar die cast yaitu mobil-mobilan yang dikendalikan remote control.

Ada sih satu-dua mainan ber-remote control dibelikan Papa, tapi yang jelas sudah tidak tiap malam minggu lagi.

Menginjak SMP, aku bergabung dalam arus besar bernama demam tamiya!

Merakit mobil balap sesuai selera lalu adu kecepatan (dan keseimbangan) di track yang beraneka ragam modelnya adalah sesuatu yang menyenangkan. Belum lagi soal ngulik dinamo supaya mobil berlalu cepat, menambah aksesoris ini dan itu, bertandang ke kota lain untuk mengadu mobil dengan jagoan kota dan segala macamnya adalah hal yang sangat tak mudah untuk dilupakan. Termasuk di dalamnya, ngendon di depan tv tiap minggu pagi demi nonton serial Dash! Yonkuro, film anime Jepang tentang tamiya karena memang film ini benar-benar dibiayai produksinya oleh Tamiya.

Tamiya menjadi mainan terakhirku. Selepas SMP, sebagai pemuda akil balik yang normal, tentu banyak ?mainan-mainan? baru yang lebih menarik? you name it! LoL!

* * *

Tahun 2008 silam, ketika aku memutuskan untuk pindah ke Australia dan karena kutahu kepindahanku adalah permanen, aku berniat membeli barang-barang yang nantinya bisa kupakai untuk mengenang masa-masa indah di Indonesia dan salah satunya adalah mainan.

Pergilah aku ke Sekaten di Alun-alun Utara Yogyakarta, membeli mainan kapal-kapalan yang sangat kugemari waktu kecil dulu.

Penampakannya seperti di bawah ini.

blog_mainan_7 blog_mainan_8 blog_mainan_9

Kapal ini bisa benar-benar dijalankan sebagai kapal dengan menyalakan api pada sumbu yang diberi minyak kepala, dimasukkan ke badan kapal dan dijalankan di atas air hingga menghasilkan suara ?othok-othok? maka kusebutlah itu sebagai kapal othok-othok.

Aku belum pernah memainkan fungsi yang barusan kutulis di atas terhadap kapal ini. Malah tahun lalu, ia sempat jatuh dan kap bagian atasnya terbuka meski akhirnya kubetulkan lagi letaknya.

Mainan kedua yang kubeli adalah Tamiya Super Astute.
Sebenarnya aku dulu nggak pernah pake Super Astute karena lebih ke Mantaray 2001 atau Black Mantaray 2001 meski sama-sama menggunakan chassis model zero.

Tapi karena mendapatkan Mantaray 2001 tidaklah mudah, aku akhirnya membeli Super Astute, itupun dari seorang dealer yang menjual dengan harga bombastis mengingat waktu tahun 1990an dulu, satu set Tamiya harganya tak lebih dari 15 ribu tapi akhir 2008 aku membeli Super Astute seharga 200 ribu rupiah!

blog_mainan_3 blog_mainan_2 blog_mainan_1

Sampai di Australia, aku tentu tak berpikir untuk membeli mainan lagi. Tapi setelah punya anak dan sering mengajaknya bermain ke toko mainan, aku menemukan replika binatang, gajah-gajahan.

Gajah, bagiku (dan Joyce, istriku) memiliki arti sendiri yang menandai hubungan pacaran kami dulu. Tentu aku tak ingin mengurai seperti apa karena tak semuanya harus diungkapkan di sini, kan?

blog_mainan_4 blog_mainan_5 blog_mainan_6

Mainan yang terakhir kubeli adalah fake butterfly. Iseng kubeli beberapa minggu lalu di K-Mart.

Permainan ini unik. Sebuah kupu-kupu buatan (makanya kusebut fake butterfly) ditempatkan di dalam toples plastik. Ada kawat tipis yang menghubungkan kupu-kupu itu dengan sebuah panel elektronik yang ada pada tutup toples.

Tiap kita men-tap tutup atau melakukan gerakan di dekat toples tersebut, si kupu-kupu akan bergerak layaknya kupu-kupu beneran, terbang ke sana terbang kemari, mengepakkan sayap. Ia tak hanya bergerak sekali, tapi beberapa saat lamanya lalu terdiam.

Aku sering ?menggodanya? ketika sedang dirundung suntuk di kantor.

Oh ya, keempat mainan itu, kapal-kapalan, tamiya, gajah dan kupu-kupu kupajang di meja kerja kantorku dan kedepannya semoga ada mainan lain yang bisa kubeli termasuk action figure Superman karena aku memang sangat menggilainya.

Eh, tapi kalau ada mainan yang paling ingin kubeli, Gaban (Gavan) action figure adalah jawabnya! Bagi kalian yang menikmati masa kecil di era 80an, Gaban (lalu dilanjutkan oleh Sharivan (Shariban) dan Schneider adalah tiga pahlawan polisi luar angkasa yang gagahnya mungkin melebihi Trio Libel?s!

blog_mainan_10

Sayang, di Ebay, harganya tak masuk akal, $337!!
Eh tapi barangkali ada yang mau membelikanku? Ini linknya!

Sebarluaskan!

5 Komentar

  1. Kupu2 dalam botol itu lucu juga ya, hehe…

    Balas
  2. Jaman SMP saya dapat lungsuran Avante, tapi gak punya duit untuk ngoprek atau main-main di sirkuit hahahaha..

    Akhirnya jaman SMA, Avante tersebut saya jual seharga 35 ribu untuk bekal naik Gunung Lawu :D

    Balas
  3. Gajah yang berkesan apakah gajahnya sinchan?

    Balas
  4. Tulisan apik pak bro Don,
    sejak tau blog ini beberapa bulan lalu, hampir setiap senin pagi saya mngunjungi blog ini.
    Mengangkat hal sederhana menjadi sebuah tulisan beserta tek tek bengek idenya yg masuk ketulisan.

    jadi penasaran apa pak bro Donny di kehidupan nyata orang yg cerewet?

    Salam dari jkt

    Balas
    • Makasih, Mas. Blog ini update tak hanya hari Senin tapi juga Kamis dan minggu :)
      Saya dalam kehidupan sehari-hari memang cerewet, Mas hehehe

      Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.