• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Maaf

7 Juni 2012 12 Komentar

Beberapa waktu lalu, dalam perjalanan pulang kantor, di dalam kereta aku menemukan lembaran koran terbengkalai di kursi.

Iseng kubaca sambil membunuh waktu lalu kutemukan tips cantik berikut ini.

Aturan meminta maaf

Lakukan:

  • Katakan dengan singkat, ringkas dan sebagai penyelesaian atas sebuah persoalan.
  • Buatlah setulus mungkin dan rendahkan diri sebagai penyebab kesalahpahaman.
  • Pilih kata yang menandakan perubahan.?Contoh: Aku minta maaf aku datang telat. Ini semua salahku dan aku janji gak akan terjadi lagi!
  • Ungkapkan kalimat pernyataan maaf dengan intensi yang tepat.?Bukan “Aku minta maaf kalau aku menyinggungmu!? Tidak ada kata “Kalau? dalam meminta maaf.
  • Minta maaf secara langsung ke orang tanpa media perantara.
  • Ulangi permintaan maafmu kalau kamu pikir hal itu tidak terdengar saat pertama kali diucapkan.
  • Jaga konteks pembicaraan dalam permohonan maafmu sehingga tidak melenceng.

Hindari:

  • Justifikasi permohonan maaf.?Contoh, “Aku minta maaf tadi kasar padamu! Aku tadi kasar karena capek sekali??Tak ada pengecualian dan pengkondisian dalam permintaan maaf.Jangan meminta maaf dengan penyampaian alasan yang salah.
  • Jangan meminta maaf secara kasar dan berteriak
  • Jangan minta maaf lewat sms ataupun social media kecuali kalau memang hal itu tak terhindarkan lagi.

Menarik bukan?
Tapi semenarik-menariknya, tips di atas tak kan berarti kalau kita tak memiliki kerendahan hati dan penyadaran bahwa kita adalah manusia yang bahkan secara tak sadar pun bisa melakukan kesalahan.

Kenyataan bahwa kita manusia, tempatnya salah dan lupa,
Cintailah Cinta, Dewa19

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Cetusan Ditag dengan:maaf

Tentang Donny Verdian

DV, Superblogger Indonesia. Ngeblog sejak Februari 2002, bertahan hingga kini. Baca profil selengkapnya di sini

Reader Interactions

Komentar

  1. imadewira mengatakan

    7 Juni 2012 pada 12:22 pm

    Meminta maaflah dengan penuh kesadaran bahwa kita benar salah.

    Balas
  2. applausr mengatakan

    8 Juni 2012 pada 4:33 am

    minta maaf itu penting banget.. dan saya tidak malu melakukannya… Don, tulisan kali ini banyak spellingnya yang salah nih.. hehehe:)

    Balas
    • DV mengatakan

      8 Juni 2012 pada 12:22 pm

      Jeli juga, Plaus..
      Thanks though :)

      Balas
  3. vizon mengatakan

    8 Juni 2012 pada 12:01 pm

    Donny, maafkan atas segala kesalahanku selama ini, baik yang disengaja ataupun tidak, ya…

    Udah itu aja… ;)

    Balas
  4. Riris E mengatakan

    8 Juni 2012 pada 12:29 pm

    Maaf sudah lama tidak berkunjung :)

    Balas
  5. Dhafian mengatakan

    8 Juni 2012 pada 4:34 pm

    Pelajaran yang bagus juga untuk pengembangan diri nih.

    Balas
  6. niee mengatakan

    10 Juni 2012 pada 1:06 pm

    iya baru ngeh kata ‘kalau’ itu membuat permintaan maaf jadi kurang berarti.. hmmm..

    Balas
  7. pety puri mengatakan

    11 Juni 2012 pada 6:36 pm

    Maaf, gambar yang Anda tempelkan di atas malah seperti terbaca “MOOF” :)

    Balas
  8. isnuansa mengatakan

    12 Juni 2012 pada 1:03 pm

    Bener, Om. Kata “kalau” jika masih dipakai, berarti masih belom menyadari dan menerima sepenuhnya telah melakukan kesalahan.

    :D

    Balas
  9. @zizydmk mengatakan

    15 Juni 2012 pada 1:50 pm

    Hmm…
    Aku sering juga tuh Don. Minta maaf setelah lepas kendali karena emosi :D. Trus pakai excuse, alasannya tadi capek dll hehehe…

    Balas
  10. Imelda mengatakan

    18 Juni 2012 pada 12:30 pm

    Rendah hati juga berarti tidak pandang usia, pangkat, jenis kelamin orang yang seharusnya kita mintakan maaf. Aku selalu membiasakan diri dari kecil untuk meminta maaf kepada pembantu rt dan anak-anak.

    Balas
  11. Helda mengatakan

    18 Juni 2012 pada 5:07 pm

    Gampang minta maaf harus gampang juga memaafkan. Ya kan, Om?

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT