• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

LunMay

19 Desember 2009 67 Komentar

skrinsyut @lunmay

Kupikir, jika benar gagal aksesnya halaman twitter @LunMay adalah karena dihapus oleh pemiliknya, Luna Maya, maka hal ini adalah tindakan yang paling tepat yang bisa dilakukan di saat-saat ini.
Meski barangkali hal itu tak bisa mengurungkan niat PWI Jaya seksi infotaintment untuk membawa kasus ‘komentar pedas’ tentang infotaintment dari akun twitter tersebut ke ranah hukum, namun setidaknya hal itu membuktikan bahwa Luna Maya punya niat untuk meminta maaf terhadap apa yang telah ia katakan dan semoga memang demikian.
Akan tetapi, terlepas dari itu semua, secara pribadi aku berkomentar bahwa tindakan untuk mem-posting tulisan:

“Infotemnt derajatnya lebh HINA dr pd PELACUR, PEMBUNUH!!!! may ur soul burn in hell!!…”

pada Selasa (15/12/2009) di Twitter/LunMay adalah sesuatu yang tak bisa dibenarkan sama sekali.
Adalah benar bahwa Luna Maya, kamu, aku dan kita adalah manusia biasa yang boleh jengkel terhadap infotaintment atau terhadap apa saja yang memang dirasa menjengkelkan. Tapi mengutarakannya dalam kata-kata yang tak sepantasnya diucapkan terlebih di ranah publik, meski bisa menyelesaikan kejengkelan tapi di satu sisi justru akan membuka peluang masalah baru yang bisa dimunculkan oleh pihak lain yang terkait.
Kasus ini, dan demikian juga halnya dengan banyak kasus yang mempersengketakan statement seseorang/kelompok di dunia maya semoga bisa menjadi guru terbaik bagi kita untuk menyadari bahwa bagaimanapun juga, meski kita memiliki kebebasan untuk berekspresi dan berpendapat, namun lebih daripada itu, kenyataan bahwa kebebasan tersebut berkelindan dengan kebebasan berekspresi dan berpendapat orang lain, adalah sesuatu yang harus dihadapi.
Bebas yang bertanggung jawab lantas menjadi kunci bagi setiap orang untuk tetap eksis di dunia 2.0 ini. Tiada lain!
Selamat berakhir pekan!

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Cetusan, Digital Ditag dengan:infotaintment, luna maya

Tentang Donny Verdian

Donny Verdian born in Indonesia, 20 Dec 1977. He moved to Sydney, Australia in 2008. Donny is a songwriter, singer and musician. He's also known as Superblogger Indonesia.

Reader Interactions

Komentar

  1. fekhi mengatakan

    19 Desember 2009 pada 4:10 am

    Ah… buat aku kejadian ini jadi rame kan karena seorang Luna.
    Padahal orang-orang yang bukan Luna maki2nya bukannya lebih dahsyat? :D
    Sedikit tidak adil bagi orang yang sudah dikenal tidak dapat mengekspresikan emosinya di akun pribadinya sendiri. Kalau memang konsumsi umum, ya toh yang lain juga pernah berlaku seperti Luna. Tetapi kenapa harus Luna yang kena? Sama seperti kenapa harus Prita yang kena?
    Infotainment menempuh jalur hukum? Rasanya juga sikap kekanak-kanakan. Di luar negeri kasus begini ya gak pernah sampe dimasukin ke hati, papparazi cuek aja. Memang mereka tahu kok pekerjaan mereka itu nyaris sama dengan pembunuh hehehe… Jadi apa yang harus dituntut ?????

    Balas
    • fekhi mengatakan

      19 Desember 2009 pada 4:26 am

      Oh ya bukan bela2in siapa2 komentarnya.
      Tetapi bagiku, media dan pesohor itu sudah sejatinya berperang sejenak berdamai kemudian. Ada kisah begini juga infotainment seneng.
      Soal bebas yang bertanggung jawab itu akan menjadi sulit bila kita sudah tidak puas terhadap kinerja seseorang. Yang seharusnya hanya umpatan biasa (pelacur dan pembunuh itu umpatan biasa kan, sejajar dng a*u, t*i, dll Itu kata orang yang suka mengumpat loh hehehe) malah jadi dibesar-besarkan. Jangankan infotainment, presiden pun banyak dimaki di forum bebas, tapi gak pernah menempuh jalur hukum :) Makanya aku tadi bilang kalau infotainment sampai ke hukum dan mengambil dasar UU ITE segala, lucuuuu banget ^_^

      Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      19 Desember 2009 pada 9:30 am

      Paragraf pertamamu itu rada ambigu menurutku…
      Terlepas dari artis atau bukan ya tetep melawan bukan dengan misuh keras banget begitu… (aku bukannya sok alim, tapi so far aku meski misuh tapi tetep mikir mana yg berpotensi bermasalah mana yang nggak). Oh ya, letak ambigunya adalah kamu memperbandingkan Prita dan Luna padahal di kalimat awal kamu bilang Luna itu ‘karena seorang Luna’. Lantas pertanyaanku, ‘karena seorang Prita’ juga dong? :))
      Kalo aku jadi infotaintment, aku memang tak akan menempuh jalur hukum, tapi aku akan ngomong ke Luna bahwa sebenernya masalah ini bisa ditempuhkan ke jalur hukum karena ada perangkat (UU ITE) yg melandasinya terlepas kontroversial UU ITE itu sendiri lho ya :)
      Presiden sepertinya tak pernah dimaki dalam umpatan2 begitu ya.. kalo ada mungkin juga dia bakalan nuntut. Mau coba? :))

      Balas
      • fekhi mengatakan

        19 Desember 2009 pada 11:48 am

        Kurang menjelaskan sehingga terasa mencampuradukkan hehehe…
        Maksudnya, dari sekian ratus juta orang yang memaki dari cara halus sampai kasar, hanya segelintir yang sial hehehe…
        Presiden banyak dimaki juga kok, terlepas dari kasar atau tidaknya, tetap mencemarkan nama baik. Tetapi presiden kita untung tidak lebay seperti wartawan yang mengaku2 mengangkat kebebasan jurnalisme hehehe…

        Balas
        • felix mengatakan

          19 Desember 2009 pada 5:06 pm

          kebebasan jurnalis tetep mesti di atur ulang tuh.
          kayanya terlalu bebas :D

          Balas
  2. Ale mengatakan

    19 Desember 2009 pada 7:07 am

    Berhubung aku gak pernah ngikutin berita, ya aku baru ngerti kasus ini Don. Terus, tak baca deh beritane. Setelah tak timbang timbang, aku pendukung Luna Maya nya.
    Kalau seorang artis selalu diharuskan untuk bebas bertanggung jawab, kenapa kebebasan press sendiri jadi sepenak udelnya sendiri? Termasuk gosip gosip gak jelas.
    Aku juga bukan penggemar wartawan / journalis walau gak bisa disangkal karena jasa mereka kita bisa tau kejadian disekitar kita; tapi tetap saja, seringkali mereka jadi semena mena, kayak anak emas seorang raja. :)
    Adalah kepuasanku kalau aku ngeliat gimana seorang artis / rockstar meninju seorang wartawan wakakaka, walau aku mungkin gak punya nyali segede itu, tapi LunMay ngelabrak para pengganggu privacy kehidupan mereka, aku acungi jempol hehehe.

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:44 pm

      Aku mending meninju ketimbang ngata2in di twitter, Ale :)

      Balas
      • Ale mengatakan

        22 Desember 2009 pada 10:19 am

        Woh, benarkah? Jangan lupa kalo kamu sendiri adalah seorang wartawan lho pak, wakakaka.

        Balas
  3. Ifa / eefa mengatakan

    19 Desember 2009 pada 10:11 am

    Sebegitukah kebanggaran jenggot ya para wartawan infotainment.. padahal kalo di pikir2 berita infotainment itu banyak yg ndak penting lebih banyak ghibahnya. Kalau di agama saya ghibah/ngomongin orang itu dosa. Padahal wartawan sendiri bisa lho , dituntut dengan Pasal 27 ayat 3 UU ITE, karena telah menggangu privacynya sama aja melakukan perbuatan yg tidak menyenangkan :D
    IMHO

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:43 pm

      Mudahnya begini, kalau memang artis yang dibikin beritanya ‘miring’ di infotaintment itu nggak suka, harusnya mereka langsung menuntut straightly…
      Nah, kalau mereka nggak nuntut brarti kan ada pembiaran dan barangkali hal ini disengaja untuk menaikkan pamor si artis itu sendiri?

      Balas
  4. Ayu mengatakan

    19 Desember 2009 pada 10:13 am

    Aku gak ngikutin berita indo lagi (marai emosi biasane soale) ada apa toh? luna maya misuh2 di twitter?kapan? baru aja? tiru2 Chris Brown yah? (ini aku ngikutin malahan hahaha) misuh2i walmart?
    Luna maya mau dituntut sama infotainment..yg mana? semua bersatu?
    walmart aja adem ayem kok :P
    resiko jadi public figure ya gitu lah harus selalu jaga tingkah laku dan omongan, wajarlah itu sudah satu paket dengan ketenaran. jadi kalo seleb berbuat sesuatu terus heboh ya wajar. paparazzi hidup dari seleb..seleb juga jaman sekarang kalo gak diberitain oleh para paparazzi daya jualnya berkurang..ya sama2 dapet keuntungan sih kalo menurutku. makanya udah tau gitu para celeb lah yg harusnya bisa jaga omongan dan tingkah laku kalo gak mau diberitain macem2..ya gak?
    don, ngomong2 kamu tau gak ttg libel law di england… skrg sedang di exploit habis2an oleh para law firm untuk sue magazines or newspapers, jadi sebentar lagi bakal hilang tuh kebebasan pers di uk…aneh yah…uk surga utk sue mereka…sampai berlomba2 dari luar uk pun pergi ke pengadilan di london. baca deh, menarik.
    sori kalo formulasi ngaco…udah ngantuk…midnight nih…tp masih diajak chatting ma sodaraku :)

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:41 pm

      Hehehe eropa kayaknya memang semakin aneh dalam bertata negara ya, Ayu :)
      Mending kamu balik Indo deh, bergelut dengan isu2 ringan nan menyenangkan :)

      Balas
  5. Chandra mengatakan

    19 Desember 2009 pada 10:34 am

    Infotainment dan Luna Maya ya?
    Hidup Luna Maya! :))

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:40 pm

      Hidup Ariell! *loh*

      Balas
  6. alfred mengatakan

    19 Desember 2009 pada 12:34 pm

    sebuah komentar dari seorang mantan artis (baca bassist) nya CrossBottom, hehehehehehehehehe

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:38 pm

      Hahahahahaha… hasuu :)

      Balas
      • Tuti Nonka mengatakan

        29 Desember 2009 pada 5:47 pm

        ‘hasuu’ ki opo to Don? :mrgreen:

        Balas
  7. Albert mengatakan

    19 Desember 2009 pada 12:44 pm

    Gara2 kasus ini saya jadi penasaran dan kemudian nyari Kode Etik Jurnalistik. Ada yang pernah baca? Mungkin akan menarik bila Luna juga baca :)

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:37 pm

      Wah menarik ini!

      Balas
  8. Albert mengatakan

    19 Desember 2009 pada 12:47 pm

    Oh ya, sekedar nitip link Kode Etik Jurnalistik.
    Menarik untuk dibaca, terutama pasal 2 dan 9 :)

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:38 pm

      Wah, makasih!!!

      Balas
  9. boyin mengatakan

    19 Desember 2009 pada 2:04 pm

    wah gaya ngomongnya udah kayak gitu kira2 saya bisa prediksikan kalo terjadi perkawinan dengan siapapun..pasti gak akan bertahan lama..terlalu kasar buat ukuran wanita.

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:36 pm

      Hehehehehhe, tapi luna sbenernya halus… kulitnya :)

      Balas
  10. pushandaka mengatakan

    19 Desember 2009 pada 3:04 pm

    Saya juga menyayangkan cara yang ditempuh Luna untuk menyampaikan kejengkelannya. Tapi, wartawan pun seharusnya introspeksi diri. Ndak cuma 1 orang yang pernah bermasalah dengan mereka.
    Dan yang lebih disayangkan lagi, mereka melaporkan Luna dengan memakai UU ITE sebagai dasar hukum. Dulu, mereka termasuk pihak yang mengaku anti dengan keberadaan UU ini. Tapi sekarang, mereka malah memanfaatkannya. Ndak konsisten.
    Kedua belah pihak harus introspeksi. Mereka saling membutuhkan. Walaupun saya ndak terlalu peduli tentang kasus selebritis. Hehe!

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:35 pm

      Ya, saya setuju.. makanya, itu smua perlu diselesaikan dalam porsi yang tepat

      Balas
  11. annas mengatakan

    19 Desember 2009 pada 6:26 pm

    belum terpikir sebelumnya, kalau wujud sli lunmay begenong

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:34 pm

      ?? Maksudnya, Sob?

      Balas
  12. geblek mengatakan

    19 Desember 2009 pada 6:29 pm

    untung saya bukan orang terkenal, jd maki makipun ndak ada yg tau hax hax hax

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:33 pm

      Hehehehe… eh tapi jangan salah, siapa tahu Anda justru akan ngetop kalau memaki-maki? :))

      Balas
  13. Cara Membuat Blog mengatakan

    19 Desember 2009 pada 9:15 pm

    Artis dan infotainment berseteru bukanlah hal yang aneh di dunia hiburan. Masing-masing pihak mempunyai kepentingan yang berbeda. Namun apabila ditelusuri lebih jauh, mereka adalah dua pihak yang saling membutuhkan.
    Ketika hal seperti ini terjadi, alangkah bijaknya apabila masing-masing pihak berpikir jernih dan mengutamakan perdamaian. Demi mencari solusi yang akan sama-sama menguntungkan. Namun hal ini juga bisa jadi peringatan untuk lebih bijak dalam bertutur di dunia maya.
    Cara Membuat Blog

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:33 pm

      Kupikir sejauh ini, komentarmu yang paling bagus, Bro!

      Balas
  14. oglek mengatakan

    19 Desember 2009 pada 10:30 pm

    kadang-kadang orang lepas kontrol, termasuk artis. Hanya saja mestinya Luna tahu kalo dia itu seleb dan diikuti banyak orang

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:32 pm

      Ya, aku sepakat denganmu….

      Balas
  15. riFFrizz mengatakan

    20 Desember 2009 pada 12:51 pm

    baru tahu kalau lunmay punya twitter

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:32 pm

      Hehehehehe sudah nggak punya lagi sekarang :)

      Balas
  16. zee mengatakan

    20 Desember 2009 pada 1:49 pm

    Yah udah stress kali dia ya.
    Bebas bertanggung jawab harusnya, tapi dengan menghapus akun nya sebenarnya dia melarikan diri.

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:31 pm

      Hehehee aku juga pengen ngomong demikian tapi itikad baikku masih berpikir bahwa barangkali ia ingin minta maaf tapi kepencet tombol “Delete Account” :))

      Balas
  17. samsul arifin mengatakan

    21 Desember 2009 pada 9:22 am

    negeri indonesia kita ini memang keren banget. sedikit-sedikit main hukum, bukannya mengurusi masalah korupsi yang tiada akhir, eh malah ngurusi hukuman orang yang nge-tweet, atau mengurusi hukuman orang yang curhat via email.
    indonesia, indonesia, kapan kau akan menjadi lebih baik!

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:31 pm

      Indonesia akan lebih baik kalau masalah Luna Maya ini diselesaikan dalam porsi yang tepat.
      Itu pikiranku :)

      Balas
  18. vizon mengatakan

    21 Desember 2009 pada 11:45 am

    nasib luna maya tak ubahnya desy ratnasari di jaman dulu; menjadi pemuncak selebriti, dikejar-kejar wartawan demi menguak kehidupan pribadinya, arogan kepada wartawan. kalau desy dulu terkenal dengan ungkapan “no comment”, sekarang luna terkenal dengan status twitter yang menyulut emosi para wartawan itu.
    pada dasarnya aku setuju dengan komentar kebanyakan kawan di sini, yaitu para wartawan infotainment sudah berlebihan memasuki ranah kehidupan pribadi seorang artis. paradigma yang mereka bangun bahwa seseorang yang sudah menjadi public figure tidak lagi punya kehidupan pribadi adalah absurd. teori mana yang bisa membenarkan paradigma itu, selain teori yang dibuat para pencari berita itu sendiri?
    aku memang tidak dapat membenarkan kalimatnya luna di twitter, tapi aku juga tidak suka dengan “kreatifitas” jurnalis infotainment yang berlebihan dalam mengungkap kehidupan pribadi seorang artis.

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:28 pm

      Persoalannya sekarang, apakah para artis yang ‘dimasuki’ kawasan pribadinya itu tidak menarik keuntungan juga?
      Seperti sudah menjadi rahasia umum bahwa infotaintment mau tak mau ikut mendongkrak popularitas si artis apapun berita yang ditayangkan di sana.
      Itu pemikiranku, Uda…

      Balas
      • Tuti Nonka mengatakan

        29 Desember 2009 pada 5:54 pm

        Eh … aku melu nimbrung yo?
        Kayaknya memang ada sebagian artis yang ngetop lebih karena persoalan pribadinya dan bukan prestasinya (seperti gadis-gadis molek keluarga A***ri), dan mereka sengaja menggunakan infotainmen untuk mendongkrak popularitas mereka. Tapi ada juga yang tidak mau kehidupan pribadinya muncul di media massa. Nah, wartawan infotainmen harusnya tahu, mana ‘artis gosip’, mana ‘artis prestasi’, dan menghormati domain yang dipilih masing-masing artis …

        Balas
  19. elia|bintang mengatakan

    21 Desember 2009 pada 11:29 am

    memang luna maya salah tapi “wartawan” infotainment itu juga salah. dua2nya sama-sama bebas yang ga bertanggung jawab.
    jadi kalo harus memilih siapa benar siapa salah, saya lebih memihak ke luna maya. karena tindakan dia itu adalah akibat. sebabnya adalah perilaku “wartawan” infotainment yang ngebuat dia dan byk artis lainnya ngerasa terteror..
    selain itu, luna maya cantik sih :mrgreen:

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 12:30 pm

      Terlepas cantiknya Luna Maya (hehehe), aku berpikir bahwa siapa yang menjadi sebab dan siapa yang menjadi akibat, sejauh keduanya melanggar hukum ya harus diproses secara terpisah.
      Ke depannya, diatur supaya tak muncul lagi penyebab, atau setidaknya ketika ‘sebab’ sudah tampak, ya harus ditindak sebelum ada akibat…
      Bukan begitu?

      Balas
  20. imadewira mengatakan

    21 Desember 2009 pada 2:06 pm

    yup, semua kebebasan ada batasnya, yaitu kebebasan yang tidak menyinggung orang/pihak lain, ini berlaku untuk semuanya

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 5:05 pm

      Sip! Setubuh.. eh setuju, Bli!

      Balas
  21. edratna mengatakan

    21 Desember 2009 pada 2:20 pm

    Saya melihat dari sisi hukumnya, penerapan UUITE.
    Seperti dikatakan Kompas hari ini, justru UUITE masih ada beberapa pasal yang harus dibenahi (memberikan penjelasan lebih lanjut agar tak terjadi perbedaan persepsi), dan diantara yang ingin mendiskusikan adalah dari insan pers. Jadi, kalau sekarang, infotainment (dan PWI) menggunakan UUITE sebagai dasar untuk melaporkan tindakan Luna, menjadi hal yang inkosistensi.
    Sebagai orang yang sadar hukum, hendaknya kita berhati-hati dalam segala hal, baik dari ucapan ataupun tindakan kita. Semoga kasus Luna juga dapat segera diselesaikan tanpa berlarut-larut…dengan jalan yang sebaik-baiknya untuk para pihak yang berperkara.
    Mudah2an k

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      21 Desember 2009 pada 5:05 pm

      Sip! Setuju, Bu!
      Tapi mau pincang seperti apapun UU ITE, itu sudah jadi UU, Bu..
      Perangkat resmi…

      Balas
  22. iskandaria mengatakan

    21 Desember 2009 pada 6:46 pm

    Setuju banget bro. Bebas bukan berarti harus mempermalukan diri sendiri akhirnya (lewat kata-kata yang sangat tidak pantas). Itu sama saja dengan menggeneralisir sesuatu secara membabi buta.

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      22 Desember 2009 pada 8:48 am

      Betul.. semua harus diatur dan diorganisir termasuk emosi :)

      Balas
  23. Riris E mengatakan

    21 Desember 2009 pada 7:20 pm

    mo komen apa ya? hehehe
    tekanan sudah membuat Luna Maya menampakkan karakter aslinya di saat emosi.
    demikian saja komentar saya saudara Donny.

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      22 Desember 2009 pada 8:49 am

      Hahahaha, komentarmu meski singkat tapi bagus at least kamu melihat bahwa sisi Luna juga ada salahnya :)

      Balas
  24. anderson mengatakan

    21 Desember 2009 pada 7:39 pm

    Pada tahap tertentu, perselisihan semacam itu bisa saling menguntungkan buat kedua belah pihak. Satu pihak menjadi sorotan publik lagi (jadi recharge untuk popularitasnya) dan pihak lain memiliki komoditas yang tak habis-habisnya untuk digali…
    Tanyakan pada Sarah Azhari, Ipul Jamil atau Dewi Persik bagaimana cara mengelola konflik dengan infotainment untuk bertahan di dunia showbizz.. mereka terlihat sangat menikmatinya..
    Begitulah…

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      22 Desember 2009 pada 8:50 am

      Justru itu, karena saling menguntungkan maka tak banyak artis yang berani konfrontasi dengan infotaintment….
      Makanya kan lucu kalau selama ini mereka selalu merasa ‘diunggulkan’ karena pemberitaan (whatsoever jenisnya) infotaintment tiba-tiba… nyela! :)

      Balas
  25. sawali tuhusetya mengatakan

    22 Desember 2009 pada 7:09 am

    luna maya mungkin gagal utk mengendalikan emosinya, mas don, karena ndak tahan dg ulah pekerja infotainment yang jujur saja cenderung memburu sensasi. terlepas dari itu, saya jadi bertanya2 kalau yang digunakan utk menjerat lunmay adalah UU ITE yang masih bermasalah itu.

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      22 Desember 2009 pada 8:51 am

      Saya justru tak mempertanyakan kenapa UU ITE dijadikan landasan, Pak Sawali. Kenapa? Karena UU ITE sudah resmi, legal meski kontroversial.
      Ini domainnya MK untuk melakukan revisi, dan kita ya mau nggak mau harus menelan kenyataan bahwa UU ITE adalah perangkat aturan resmi…

      Balas
  26. bukan facebook mengatakan

    22 Desember 2009 pada 7:20 pm

    infotainment dan luna sama-sama ndak bener… :D

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      23 Desember 2009 pada 8:46 am

      Betul, tapi di antara sama2 nggak bener pasti ada yang lebih bener… Tuhan *gubrak*

      Balas
  27. Eka Situmorang-Sir mengatakan

    22 Desember 2009 pada 11:54 pm

    Kejadian ini kembali mengingatkan tentang tanggung jawab dalam beropini. Setuju sama uda vizon siy.. kata2 Lunmay gak bisa dibenarkan namun upaya mengorek kehidupan pribadi terlalu dalam dr para awak juga bikin gerah. Kadang ngeliatnya kasian lhoo.. kadang gue juga mikir pas liat (kadang2) liat di tipi.. Wadooow do I need this kind of info from a celeb? :)

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      23 Desember 2009 pada 8:47 am

      Kasian? Yang bener.. bukannya mereka malah bersyukur dan beruntung karena dipopulerkan? Long time no see, Jeng :)

      Balas
  28. tukangpoto mengatakan

    23 Desember 2009 pada 1:52 am

    Just another day with another issue, can we proceed, please?

    Balas
    • Donny Verdian mengatakan

      23 Desember 2009 pada 8:48 am

      Hehehehehe… negara kita emang full of issues, Bang :)

      Balas
  29. dobleh yang malang mengatakan

    23 Desember 2009 pada 2:04 am

    lunmay lunmay……………..
    salam hangat selalu
    p cabar

    Balas
  30. ALRIS mengatakan

    23 Desember 2009 pada 3:11 am

    Lha, kalo gak begitu kan gak rame. Hayo, statment maning…

    Balas
  31. anto WD mengatakan

    23 Desember 2009 pada 4:34 pm

    Ah menurutku coment Luna maya biasa aja, infotainment juga yang ke bablasan kalo nyari berita yang wajar aja g sah pake maksa….cuma buat sensasi biar acara gosipnya Laku…!!!

    Balas
  32. Bro Neo mengatakan

    30 Desember 2009 pada 7:52 pm

    Sorry OOT:
    Don, kalo di Ngostrali sono, apa infotainment juga laku keras kayak di sini?
    Apakah laku tidak nya infotainment ada korelasi positif dengan budaya setempat? Misalnya, apakah di negeri kita yang sifat sosialnya tinggi, infotainment lebih laku dibandingkan di barat yang lebih individual?

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT