Seperti ditulis Lukas (Lukas 6:36 – 38) dalam Kabar Baik hari ini Yesus mengajarkan empat hal:

Jangan menghakimi supaya kita pun tak dihakimi.?Jangan menghukum supaya kita pun tak dihukum.?Ampunilah yang bersalah supaya kesalahan kita pun diampuni.?Berilah supaya kita diberi.

Keempat-empatnya itu, jika disingkat, menjadi begini:?Cintailah sesama karena kitapun telah, sedang dan akan selalu menerima cinta dariNya.

Karena dalam cinta tak ada penghakiman, dalam cinta tak perlu penghukuman, cinta itu penuh pengampunan dan karena cinta kita memberi tanpa mengharap kembali?

Untuk itu pulalah dunia ini selamanya memerlukan cinta meski dendam dan benci senantiasa dihembuskan untuk mengoyak dan memberanguskan cinta itu sendiri.

Pola pemberangusan cinta pun nyata-nyata ada dalam dunia maya dewasa ini!?Bangun pagi, check grup WA ada berita menarik tentang seorang pesohor yang melakukan satu perbuatan tak terpuji. Setelah dicheck sana-sini ternyata berita itu adalah hoax, kabar palsu yang entah kenapa dihembuskan pembuatnya.

Siangan dikit, masih dari grup WA ada tulisan opini dari seorang yang katanya blogger politik. Ia mengecam penuh benci tokoh yang selama ini dikenal sebagai pengacau, pembuat onar.?Awalnya ok-ok saja tapi lama-lama risih juga!

?Apa faedahnya ngirim ginian kemari, Bro?? tanyaku.

?Loh tapi ini kan opini, bukan hoax?!? balas si penyebar.

?Bener? bukan hoax tapi penuh kebencian?? balasku lagi.

?Tapi ini kan tentang kebencian kita terhadap si pembenci? Apa tidak boleh??

Sebagai orang Katolik, kita harus menjawab tidak boleh! Kebencian dan dendam terhadap siapapun harus terhenti dan diakhiri ketika berhadapan dengan kita. Benci dan dendam tak boleh diteruskan untuk dipromosikan kepada dunia karena kalau demikian adanya untuk apa jadi Katolik, untuk apa mengenal cinta?

Jadi, daripada ikutan pencet tombol ?Share? ketika ada berita hoax atau berita yang mempromosikan kebencian terhadap siapapun itu, alangkah lebih baik memencet tombol yang lain; Tombol emoticon ?Love? ataupun ?Smile? dan ketikkan kata ?God Bless You? atau ?Berkah Dalem? semata karena kita harusnya bisa hidup tanpa dendam dan benci tapi tak bisa lepas dari ?blessing? dan ?berkah?.

Sydney, 26 Februari 2018