Kompetisi Kehidupan

5 Okt 2009 | Cetusan

Berapa kali kita boleh kalah untuk menjadi pemenang dalam kehidupan?

Entahlah!
Tapi yang pasti Manchester United pun tak harus menang pada seluruh laga supaya bisa menjuarai Liga Inggris tahun lalu.
Ia kalah melawan Arsenal, Fulham, dan dua kali melawan Liverpool dan berbagi skor sama kuat melawan Arsenal, Newcastle United, Aston Villa, Chelsea, Everton, Tottenham Hotspur.
Namun meski demikian, setelah ditotal jendral, Manchester United tetap menjadi yang terbaik ketimbang tim lain sehingga ia layak menyandang gelar juara.

Sama halnya dengan itu, barangkali kunci pertarungan kehidupan hanyalah “hadapi!”
Kita tak harus menang setiap saat karena pada akhirnya bukankah hidup ini hanya sekedar menunda kekalahan?
Dan, yakinlah bahwa selemah-lemahnya kita dan sebodoh-bodohnya diri ini, tak ada sejarah orang yang terlahir sebagai pecundang seumur hidupnya.
Jadi, sekali lagi, HADAPI, HADAPI dan HADAPI!

Hadapi dan teruslah bergulat hingga hari kematian.
Sebab di ujung sana…. di titik yang kau lihat sebagai cahaya itu, para malaikat sudah bersiap dengan kertas hasil pertandingan seumur hidup kita dan yakinlah… kau yang menjadi juaranya.


Terus berjuang saudara-saudaraku di Padang dan sekitarnya!
Jangan pernah mau menyerah pada takdir dan ganasnya alam!
Kita hanya mampu dikalahkan oleh Tuhan! Camkan itu!

Sebarluaskan!

29 Komentar

  1. Hai Don,
    benar sekali. kita harus segera bangkit dari keterpurukan, tdk baik berlama2 meratapi nasib.
    buat kita yang tidak dapat kesana, mari kita doakan semoga yang tertimpa bencana diberi kekuatan dan ketabahan ya… amin.

    Balas
    • Betul… mari kita berdoa!

      Balas
  2. Benar Don, gak ada pilihan lain selain menghadapi hidup dan permasalahannya.
    Suka dengan kalimat ini “Kita cuma mampu dikalahkan oleh Tuhan”..rasanya seperti diingatkan bahwa kita bisa jadi pemenang atas kehendak dan perkenan-NYA.

    Balas
    • Sip! Makasih sudah memilih kalimat…

      Balas
  3. Menghadapi sesuatu yang kita gak suka itu gak gampang. Namun lari tidak menyelesaikan masalah. Justru biasanya diperlukan effort lebih untuk terus brlari. Namun ketika mampu menghadapi sesuatu maka ada perdamaian dengan diri sendiri.

    Balas
    • Jadi kata kuncinya di effort ya? Hmm menarik juga, Eka :)

      Balas
  4. Siap, gan!.. pertandingan ini memang tidak pernah selesai sampai sang Wasit meniup pluitnya.
    Tetap semangat..!

    Balas
    • Siap! Yak.. tul!

      Balas
  5. salam kenal…
    ya, kalo yg dihadapi yg enak2 doank, kapan bagusnya??

    Balas
    • Iya ya.. hihihi…
      Salam kenal juga!

      Balas
  6. Sejak awal kita terbentuk di dalam rahim ibu kita, kita sudah menjadi pejuang dan pemenang setelah mengalahkan ribuan bahkan jutaan “saudara” kita. Konon, persaingannya pun sangat ketat bukan?
    Kadang orang nggak sadar bahwa udah dari sononya dia ditakdirkan untuk menjadi pejuang. Masalah menang atau kalah itu tetap saja hasil dari perjuangan…Menang artinya kita lebih baik dari orang lain, kalah artinya masih ada orang lain yang lebih baik dari kita

    Balas
    • Betul sekali. Kita memang lahir sebagai pemenang :)

      Balas
  7. sepakat…bukan soal kalahnya tapi soal gimana kita menyikapi kekalahan… :D

    Balas
    • Betul! Mari menang!

      Balas
  8. bukan soal kalah ataupun menang namun yang dinilai itu adalah perjuangannya untuk meraih gelar sang juara.

    Balas
    • Sip! Maju terus!

      Balas
  9. Semoga tuhan melindungan mereka semua disana ya mas…
    dan aku melihat langsung kondisinya duh! menyayat hati…huhuhuhuhu….

    Balas
    • Amin!

      Balas
  10. Arti menang dan kalah dalam kehidupan itu bagaimana, Don? Kapan kita disebut sebagai pemenang, dan kapan kita jadi pecundang?
    Bunuh diri karena putus asa adalah bentuk kekalahan menghadapi kehidupan, mungkin begitukah? Sabar, ikhlas, dan selalu menyukuri apa yang ada, itu bentuk kemenangan?
    Atau, masuk surga itu bentuk kemenangan, sedangkan masuk neraka itu bentuk kekalahan?

    Balas
    • Hehehehe, saya selalu tertarik menanggapi komentarmu, Bu Tutik…
      Menang dan kalah itu cuma sekadar state of mind di dalam setiap orang saja. Jadi itu sesuatu yang sangat subyektif, tapi yang pasti kita akan menang ketika kita merasa menang, dan merasa kalah itu adalah satu kekalahan :)
      Surga dan neraka? Halah, itu kan masih perjuangan di level selanjutnya hihihi :)

      Balas
  11. Telat baca posting-an mu kali ini.
    Aku senang dengan tulisan yang ini.
    Simple, gak muter-muter dan berisi :)
    Memang hidup adalah perjuangan. Kalau harus degradasi, ya harus terus berkompetisi sampai dipromosikan lagi, siapa tahu malah bisa ikutan Champion :)

    Balas
    • Thanks :)

      Balas
  12. motivasi yang luar biasa, mas don. memang kita sesungguhnya tak pernah dilahirkan sbg pecundang, kok. ayo, hadapi!

    Balas
    • Betul, Pak Sawali!

      Balas
  13. Thanks Don, ngenak banget ke aku. Semangaaaaaaaat kita hadapi semua. God bless us :)

    Balas
    • Sip!

      Balas
  14. betul tuh ka don….emang semua harus kita hadapi tanpa ada kata menyerah.terus semangat dan hadapi dengan senyuman………GBU

    Balas
    • Wah, kamu pasti penggemar Dewa kok pake “Hadapi dengan senyuman”, kayak judul lagunya hehehehe :)

      Balas
  15. cuma ingat satu lagu
    Kristus Pemenang Jaya ;)
    EM

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.