Kolonialisme

22 Sep 2011 | 150 kata, Cetusan

Sadarkah kita bahwa tanpa sejarah kolonialisme, dunia belum tentu mengenal sistem pendidikan seperti sekarang ini yang konon adalah bawaan dari Eropa.
Padahal tanpa pendidikan sistemik, siapa yang mampu berjalan dalam gulita karena bukankah sejatinya pendidikan adalah pelita yang terus berpijar pengusik gelap?
Sebut saja segala peningkat harkat hidup termasuk teknologi, tak ada satupun yang tak dijalarkan melalui pendidikan.
Walau untuk itu semua, atas nama kolonialisme, berapa juta jiwa melayang dan berapa milyar lainnya tertindas hak-hak dasarnya?
Dunia, dalam banyak hal lebam karena kolonialisme meski di lebih banyak hal lain harus diakui terbangun juga karenanya.
Maaf, ku-rephrase, maksudku, dunia dibangun bukan oleh kolonialisme tapi oleh Tuhan yang tetap setia mengubah hidup manusia menjadi lebih baik meski manusia menawarkan cara buruk untuk itu.
Orang agama lantas membahasakannya sebagai ?Tuhan bekerja dengan caraNya sendiri!?

Sebarluaskan!

16 Komentar

  1. Ya walaupun buruk banyak yg kita dapat dari kolonialisme itu yak mas..

    Balas
  2. Dan ada yang bilang bahwa Tuhan itu tak adil, sudah merdeka tapi kolonialisme belum beranjak dari tanah air :(

    Balas
  3. Masa lalu adalah proses agar kita bisa memandang masa depan lebih baik lagi..

    Balas
  4. Orang agama lantas membahasakannya sebagai ?Tuhan bekerja dengan caraNya sendiri!?

    Selanjutnya para orang tua membahasakannya sebagai “Ada banyak makna dibalik kejadian yang ada..! Tinggal bagaimana kita mengambil makna itu..!” (positifkah, negatifkah, atau netral..?)

    Balas
  5. Dan kita ndak akan pernah ngerti apa maksud Tuhan. Kalau memang Tuhan maha mampu dan maha kuasa, mengapa Dia menciptakan manusia jahat, mengapa Dia menciptakan penyakit dan hal-hal buruk lainnya. Ok katakanlah yang jahat itu bukan ciptaan Tuhan, tapi mengapa Tuhan membiarkan itu ada/terjadi.
    Ya, Tuhan memang misterius :-)

    Balas
  6. Banyak hal yang tak bisa dijangkau oleh alam pikir manusia. Saat itulah kita tahu bahwa ini adalah kehendak dan cara dari Tuhan.

    Balas
  7. seperti dua sisi uang logam

    Balas
  8. Kehidupan akan menemukan jalannya sendiri. Jurrasic Park

    Balas
  9. Dan atas nama membebaskan asia dari kolonialisme, Jepang melancarkan perang Pasifik. :mrgreen:

    Balas
  10. Segala akibat tentu ada sebabnya…bahkan pengalaman terburukpun membawa berkahnya sendiri.
    (ini bukan sekedar quote, namun saya sendiri mengalaminya…ada hal yang terpaksa memicu pikiran kreatif kita saat keadaan mendesak..hidup atau sengsara…)

    Balas
  11. tak ada masa kini tanpa masa lalu

    Balas
  12. Setahuku yang ada sekarang adalah kolorialisme. Sekian.

    Balas
  13. jadi teringat dengan kata-kata ini, “semua hal pasti ada hikmahnya” :)

    Balas
  14. setiap naik sepur lewat tegalrejo, aku selalu ingat perang diponegoro
    jalan sepur yg ada itu salah satu peninggalan masa kolonialisme
    Dan setelah merdeka kayaknya blm ada lg deh jalur KA yg dibangun.. paling cuma nambah jalurnya saja
    salam,

    Balas
  15. gak ada sisi positif yang sengaja diberi oleh para penjajah di negeri yang dijajah. Indonesia misalnya, walaupun kemudian Belanda memberikan pengajaran terutama bagi para pekerja pabrik gula, itu bukan karena kebutuhan bangsa Indonesia melainkan mereka butuh gundik untuk mengerjakan urusan administratif….haaaaa…sedih…apalagi kalau baca buku tetralogi pulau buru pramoedya ananta toer. dan Indonesia menyemai kolonialisme dengan feodalisme di darahnya :( *tsaaaaaah*

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.