Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(Lukas 11:9)
Quote paling terkenal dari Kabar Baik hari ini barangkali adalah seperti yang tertulis di atas. Tapi pernah nggak sih kamu merasa meminta satu hal tapi nggak diberi oleh Tuhan?
Untuk menjawab hal seperti ini, beberapa orang biasanya menghibur dengan berkata, ?Tenang saja waktumu kan bukan waktunya Tuhan?? Ada benarnya tentu saja tapi ketika kita bicara tentang waktu, hal itu seolah kita berpikir bahwa Tuhan pasti setuju dengan apa yang kita pinta, perkaranya tinggal waktu saja. Padahal cara kerja Tuhan termasuk untuk memenuhi permintaan kita menurutku adalah bagian tak terpisahkan dari misteri agungNya.
Aku menawarkan cara menjawab yang lain. Ketika ada seseorang bercerita kepadaku ia meminta satu hal, yang kujawab biasanya, ?Mintalah maka kamu akan diberi. Tapi siapkanlah hatimu juga kalau-kalau yang Tuhan kehendaki berbeda dari apa yang kamu pinta. Jangan-jangan itu bukan yang kamu butuhkan tapi hanya kamu inginkan??
Kenapa? Berkaca dari apa yang dijadikan perumpamaan Yesus hari ini, hal yang diminta dalam cerita itu adalah hal yang amat diperlukan.
Sebuah keluarga kedatangan tamu dari jauh. Persediaan roti/makanan habis padahal tamu itu tentulah kelaparan. Keluarga itu kelabakan tapi tak kehabisan akal. Meski tengah malam, ia mengetuk pintu tetangganya untuk meminta kalau-kalau mereka punya roti yang boleh diberikan.
Yang diminta adalah roti, sebuah bahan baku makanan yang amat penting untuk menahan lapar di dinginnya malam. Adakah kita membayangkan kalau yang kita minta adalah lombok atau kerupuk karena kita ketakutan tamu yang datang tak bisa makan kenyang tanpa kerupuk dan tanpa lombok? Adakah kita enggak merasakan ?nggak enak? atau dalam bahasa jawanya ?ewuh-pakewuh? karena tengah malam ngetok pintu, ngebangunin orang tidur hanya demi lombok dan kerupuk?
Aku, melalui pengalaman hidup selama ini dan dari cerita-cerita pengalaman hidup orang lain, Tuhan tidak akan tinggal diam ketika kita meminta hal yang amat kita perlukan. Selalu ada jalan keluar yang kadang justru tak terduga kemunculannya.
Tapi untuk hal yang sebetulnya tidak sangat kita perlukan, marilah lebih sedikit bersabar. Tak perlu tengah malam mengetuk pintu, tunggulah hingga matahari muncul, terang tanah dan kita meminta? Nah sambil menunggu, mari gunakan waktu untuk bertanya dalam hati, akankah benar-benar hal yang kita pinta itu yang kita perlukan atau hal itu tak lebih dari keinginanmu saja?
Jadi? Jangan berhenti, ketuklah pintuNya!
Sydney, 12 Oktober 2017
0 Komentar