Kenapa percaya akan adanya hidup sesudah mati?

6 Jun 2018 | Kabar Baik

Orang-orang Saduki mengikuti Nabi Musa tapi menolak ajaran adanya hidup abadi dan kebangkitan roh serta malaikat. Semua yang mereka percaya hanyalah yang harafiah dan nyata saja bukan lainnya.

Hari ini, dalam Kabar Baik yang ditulis Markus, mereka menguji Yesus. Pertanyaannya tidak main-main, tentang siapakah jodoh bagi seorang wanita yang menikah tujuh kali karena para suami pendahulunya telah mati. ?Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.” (Markus 12:23)?Jawaban Yesus begitu mengena. Setelah kematian, kita hidup seperti malaikat, tak kawin dan tak dikawinkan. (lih Markus 12:25)

Bagaimana kepercayaanmu tentang hidup abadi setelah mati?

Aku pernah menyaksikan sebuah acara talk show di televisi yang menghadirkan mereka yang mengaku pernah mengalami mati suri (mati lalu hidup lagi). Ada yang bilang selama ?mati?, ia seperti berjalan ke arah sinar yang kian lama kian terang benderang. Ada juga yang merasa seperti melayang-layang dan bisa melihat tubuhnya sendiri. Pun ada yang merasa selama kematian itu, ia mengetuk pintu besar berulang-ulang tapi tak satupun yang membukakan.

Mana yang benar?
Kenapa masing-masing punya pengalaman yang berbeda?

Masih dari televisi, aku juga pernah menyaksikan bagaimana profesor yang atheis ditanya seseorang, ?Profesor, menurutmu apa yang tejadi setelah mati??

Dengan gaya briliannya, profesor itu menjawab, ?Oh, tergantung! Kalau kamu menyerahkan tubuh untuk donor organ, tentu ada bagian dari organ-organ itu yang bisa digunakan ulang untuk orang lain. Kalau kamu dikubur, jasadmu akan diurai pelan-pelan, kalau dibakar ya tentu menjadi abu??

Para pengunjung pun bertepuk tangan meski aku gagal paham apa yang membuat mereka melakukan itu.

Setiap orang berhak untuk punya bayangan tentang seperti apa pengalaman setelah mati dan kita wajib menghormatinya termasuk mereka yang yakin bahwa setelah mati kita tak hidup lagi. Pada akhirnya pembuktian pasti akan terjadi ya saat kita benar-benar mati.

Tapi, mari renungi apa yang hendak kutulis ini. Tentang betapa aku merasa bersyukur menjadi pengikut Kristus.

Kenapa?
Di dalam Kristus, kehidupan abadi tak hanya berada di ?level? harapan! Kehidupan abadi ada di level kenyataan karena dua alasan. Pertama, Ia telah membuktikan bangkit setelah mati disalib. Kedua, bukankah Ia itu Anak Allah? Apa mungkin Yesus mengatakan sesuatu yang tidak benar tentang hal yang dimiliki oleh BapaNya sendiri: surga?

Sydney, 6 Juni 2018

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.