Kenapa orang Katolik makan tubuh dan minum darah Tuhannya?

20 Apr 2018 | Kabar Baik

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. (Yohanes 6:54 – 55)

Salah satu hal yang paling sering ditanyakan bahkan kadang dibuat sebagai bahan cibiran dan olok-olok terhadap Katolik menurutku adalah tentang apa yang dikatakan Yesus hari ini seperti kukutip di atas.

Tuhanmu bisa dimakan?
Tuhanmu roti?
Tuhanmu anggur?
Begitu biasanya.

Saranku, kalau ybs benar-benar ingin tahu, arahkan saja untuk datang ke Gereja Katolik terdekat, menemui Pastor/Romo. Kalau ybs hanya iseng, balaslah dengan keisengan yang lainnya, ?Mau tau aja atau mau tau banget??

Sampai situ, masalah harusnya sudah selesai?

Tapi itu kan dengan orang lain, bagaimana dengan diri sendiri? Adakah kamu pernah terusik mempertanyakan benarkah yang kamu terima dan makan saat perayaan ekaristi itu adalah Tuhan sendiri?

Seorang kawan di grup WA Kabar Baik pernah bertanya, ?Loh, bukankah yang kita makan setiap misa itu adalah lambang tubuh dan bukan tubuh sendiri??

Waktu itu aku jawabku singkat saja, ?Kalau yang kita makan adalah LAMBANG tubuh Kristus maka ketika kita maju ke depan saat komuni, yang diucapkan Imam seharusnya adalah ?LAMBANG tubuh Kristus? bukannya ?Tubuh Kristus?..?

Toh kawanku tadi tetap tak sepaham denganku. Tak mengapa, bagiku untuk percaya itu tak perlu paham lebih dulu apalagi ketika kepercayaan itu menyangkut tentang diri Allah.

Kenapa?
Allah itu maha besar, jadi amat mustahil bagi kita untuk bisa tahu dan mengerti tentang diriNya seutuhNya! Santo Agustinus pernah berkata, ?Kalau engkau memahamiNya, Ia bukan lagi Allah!?

Jadi, janganlah menghabiskan waktu untuk terlampau lama berpikir dan menelaah kenapa begini dan kenapa begitu. Masih ada hal yang tak kalah pentingnya yang harus kita perhatikan.

Simak kutipan dari Kabar Baik hari ini.? Yesus berkata, ?Barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.? (Yohanes? 6:57).?Artinya, tanda seorang yang telah memakanNya, orang itu akan hidup olehNya. Hidup olehNya berarti hidup yang seturut dengan kehendakNya, menuruti perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.

Nah pertanyaannya sekarang, kamu sudah mengarah ke hal-hal seperti itu atau belum?

Kalau belum, lekas-lekaslah berubah karena kita tak tahu kapan akhir jaman akan tiba. Takutnya ketika nanti kita berhadap-hadapan denganNya, Dia malah nggak percaya bahwa ketika kamu hidup kamu pernah menyantapNya.

Apa pasal?
Karena sejarah hidupmu yang tak pernah menerimaNya, tak mau digerakkan olehNya meski kamu tak pernah absen makan tubuhNya dan minum darahNya setiap perayaan ekaristi mingguan maupun harian?

Gitu?

Sydney, 20 April 2018

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.