Kenapa kita tak mudah percaya?

20 Agu 2018 | Kabar Baik

Hari ini Gereja Katolik memperingati Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga.

Berdasarkan Tradisi Suci, Gereja Katolik mempercayai bahwa Bunda Maria, Ibu Kristus, setelah selesai melakukan peziarahan hidup di dunia, jasadnya diangkat ke Surga.

Hal ini disepakati sebagai dogma seperti tertulis begini,

??. dengan otoritas dari Tuhan kita Yesus Kristus, dari Rasul Petrus dan Paulus yang Terberkati, dan oleh otoritas kami sendiri, kami mengumumkan, menyatakan dan mendefinisikannya sebagai sebuah dogma yang diwahyukan Allah: bahwa Bunda Tuhan yang tak bernoda, Perawan Maria yang tetap perawan, setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi.? (MD 44)

Paus Pius XII sebagai Paus yang mengeluarkan dogma tersebut tidak ?main-main.? Dogma itu punya kekuatan tertinggi atau dalam istilah Gereja adalah ?ex cathedra? dimana Paus bertindak atas nama Kristus untuk mengajar kita semua.

Artinya?
Sebagai orang Katolik yang beriman, mau-tak-mau kita harus percaya!

Tapi percaya itupun tidak mudah. Baru mau belajar percaya sudah mendapat bisikan dari umat-umat gereja lain yang menentang dogma itu dengan alasan klasik, ?Mana dasar dan landasan kitab sucinya??

Aku tak hendak membahas tentang hal ini. Biar penasaran di akhir renungan ini ada link ke sebuah tulisan menarik dari Katolisitas yang mengupas tuntas.

Aku hanya ingin mengajak kalian merenung hari ini tentang satu hal, kenapa kita terkadang sulit percaya untuk hal-hal yang kesannya ada di luar nalar kita?

Bagiku, Maria naik ke surga itu ya masuk dinalar. Kenapa tidak? Ia Bunda Allah, Ia mendapat posisi amat tinggi dalam karya penyelamatanNya bagi manusia jadi dimana sulitnya bagi Tuhan untuk mengangkat jasad Maria ke surga?

Justru terkadang yang enggak masuk akal itu adalah ketika kita yang ngakunya orang Katolik tapi doyan korupsi, punya affair seks yang tak diketahui pasangan, menilep pajak tapi kok masih diberi hidup? Tapi kok masih diberi indera dan tubuh secara cuma-cuma? Masih diselamatkan dari kecelakaan yang secara nalar membuat kita harusnya celaka? Masih diberi rejeki bahkan meski kadang lupa meminta?

Di satu sisi kita tak mudah percaya pada dogma tersebut tapi di sisi lain kita menutup mata dan telinga atas fakta-fakta barusan di atas? Lalu dimana adilnya?

Eh tapi konon ada penemuan kuburan Maria lho, Don?
Ya enggak papa, enggak masalah. Kita tak harus percaya pada semua penemuan-penemuan meski hal itu membawa bukti paling otentik sekalipun.

Diamkan saja. Tak ada urusannya sama sekali dengan iman kita yang teguh pada Kristus melalui GerejaNya.

Pembuktiannya kan bukan sekarang kenapa ribut-ributnya sekarang?

Sydney, 20 Agustus 2018

Kaitan artikel Katolisitas.

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.