Kenapa ajakan ?doa berantai? itu nyebelin?

9 Jan 2019 | Cetusan

Dari beberapa grup WA yang kuikuti, setiap ada kiriman ajakan doa berantai, sebagian besar akan mengutuk dan meminta untuk menghentikan ajakan tersebut, sementara yang lain diam-diam mem-forward ajakan itu entah ke grup WA yang lain atau ke jendela private!

Tapi apakah ajakan doa berantai itu nyebelin semuanya? Mari kita kupas secara dewasa :)

Menurutku, tak semua doa berantai itu buruk seperti halnya tak semua intensi doa itu baik! Semua harus diolah menggunakan akal dan budi karena untuk hal-hal seperti inilah Tuhan memberikan kita keduanya.

Doa berantai yang baik, mula-mulanya, adalah doa yang intensinya baik. Contoh doa berantai yang baik menurutku adalah yang akhir-akhir ini sedang marak kutemui dalam beberapa grup WA.

Intensinya baik, bukan? Mendoakan bangsa dan negara supaya dalam Pemilu April nanti menghasilkan pemimpin-pemimpin dan wakil rakyat yang baik dan memenuhi kriteria-kriteria di atas.

Tapi doa berantai itu akan jadi tak baik jika intensinya buruk atau jika niatnya baik tapi membawa ancaman-ancaman dan iming-iming nggak jelas.

Misalnya, ?Sebarkan doa ini kepada lima orang di sekitarmu! Kalau tidak kamu akan mendapatkan penderitaan!?

Atau, ?Sebarkan doa ini kepada sepuluh orang di sekitarmu dan lima hari sesudahnya kamu akan mendapatkan rahmat mukjizat bla bla bla?

Doa adalah cara berkomunikasi dengan Tuhan dan kita percaya Tuhan yang kita imani dan kita ajak berkomunikasi itu bukan Tuhan yang seperti itu; mengancam jika rantai doa tak dilanjutkan, memberikan mukjizat jika dan hanya jika rantai doa dilanjutkan.

Jadi kalau menerima pesan doa berantai jangan langsung ditolak tapi juga jangan latah untuk langsung percaya dan menuruti permintaan untuk menyebarluaskan.

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.