• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Kembali Tertindas Oleh Moral dan Norma (Obituari YouTube)

5 April 2008 6 Komentar

Pagi tadi teman saya Angga mengeluh harddisk eksternal yang biasa digunakan untuk menyimpan data penting selama lima tahun belakangan tiba-tiba tak berfungsi dan kehilangan seluruh data yang tersimpan di dalamnya adalah sebuah kenyataan yang harus dihadapinya!
Saya hanya senyum sinis saja kepadanya, lalu saya katakan bahwa kita, meski lewat IIX, pada prinsipnya pun telah kehilangan YouTube beserta seluruh konten-kontennya juga secara tiba-tiba…

Menanggapi tentang pemblokiran situs web YouTube dari jalur koneksi IIX, secara pribadi saya sebenarnya tak terlampau kaget. Ketidakkagetan saya itu bukan karena betapa hebatnya kita mampu mem-blokir situs tersebut, tapi lebih karena saya menyadari betapa YouTube terlalu besar dan terlalu universal untuk sekedar menerima permohonan dari kita untuk melakukan penghapusan satu konten saja. Analoginya, ketika saya meminta sebuah fashion outlet terkenal untuk menanggalkan koleksi celana jeans yang saya tak suka karena modelnya yang buruk tapi sedang nge-trend, sudah barang tentu fashion outlet itu akan menolak dan pilihan ada di saya, tetap di sana atau pergi, dan bukan sebaliknya, bukan ?
Siapa sih saya? Siapakah kita?

Hanya saja dari kasus ini, saya jadi terangsang untuk berpikir yang lebih ekstrim dari yang sudah ada sekarang.
Saya jadi berpikir bahwa kalau pola pemblokiran situs sana dan sini itu sudah sedemikian hebatnya (dan brangasan?!?), saya jadi merasa perlu untuk ancang-ancang membeli buku diary lagi menggantikan blog saya ini atau mencari lahan pekerjaan lain yang tidak ber-platform internet kalau nanti sampai pada waktu dimana mereka berpikir bahwa internet secara keseluruhan harus ditutup karena sudah saking mumetnya membendung dan memilah-milahkan informasi bagi rakyatnya?
Mungkin pemikiran saya terlalu ekstrim, apa ya pemerintah mau dan berani menutup internet secara keseluruhan? Tapi, guys, apa kalian pikir bahwa pemikiran untuk menutup YouTube beserta konco-konconya itu tidak terlalu esktrim juga jika kita kembalikan dalam konteks 1 – 2 tahun yang lampau?

Sebagai bangsa yang baru merdeka, sejak reformasi 1998, ternyata kita tak diberi kesempatan terlampau lama untuk merasakannya.
Setelah 32 tahun tertindas rezim politik yang diwarnai dengan kerasnya peluru dan mesiu, sekarang, sepuluh tahun usai kemerdekaan itu, dimulailah satu jaman penindasan baru yang mengatasnamakan norma dan moral!

Pada kenyataannya kita memang tak pernah dan tak akan pernah bebas merdeka…

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Cetusan

Tentang Donny Verdian

Donny Verdian born in Indonesia, 20 Dec 1977. He moved to Sydney, Australia in 2008. Donny is a songwriter, singer and musician. He's also known as Superblogger Indonesia.

Reader Interactions

Komentar

  1. leksa mengatakan

    6 April 2008 pada 1:55 am

    sejak kapan kita merdeka, Mas?

    kok kayaknya ga ya..

    :)

    Balas
  2. Kristian mengatakan

    6 April 2008 pada 12:13 pm

    Wah kalo buku diary, kebetulan saya barusan beli mas. :)

    Segala macam pemblokiran seperti ini menurut saya hanyalah reaksi berdasarkan emosi belaka, tanpa pertimbangan untung ruginya. Agak ikut-ikutan juga karena ada beberapa negara lain yang pernah memblokir. Boleh dibilang ini adalah sensor pemerintah suatu negara terhadap Internet.

    Balas
  3. Momon mengatakan

    6 April 2008 pada 11:31 pm

    Kok pada ribut2 Youtube di blokir yah? Gue barusan buka masih bisa tuh, padahal pake Speedy & Fastnet. Wahh mestinya Friendster diblok juga, kan banyak ABG pamer susu disitu ahahaha :P

    Btw Don, pertanyaan gak penting: Kira2 kenapa ya ABG kalo foto mesti pose-nya begitu (diambil dari atas, agak mlirik2 dikit) Eheheheh.

    Balas
  4. iman brotoseno mengatakan

    6 April 2008 pada 1:57 pm

    ini memang berita yang mengagetkan.
    Hanya satu kata ; LAWAN

    Balas
  5. Daniel Mahendra mengatakan

    6 April 2008 pada 10:59 pm

    Ini soal budaya kok. Bisa dijawab dalam hati: seperti apa budayanya…

    Balas
  6. Donny Verdian mengatakan

    6 April 2008 pada 11:39 pm

    @Momon: Wah itu dia!
    Kenapa ya.. *mikir2*

    Aha! Mungkin… ini masih mungkin, abg-abg yang kebanyakan cewek itu foto slalu hadap atas karena dengan cara seperti itulah dia minta dilirik cowoknya *loh*… lagipula, kalau dimensi mendatarnya kurang mendukung, bukankah payudara akan selalu tampak indah kalau difoto dari atas, Mon? Hahaha

    Lha kalo ABG cowok difoto dari atas juga… hmm barangkali dia homo!

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT