Pertanyaan yang sering kita dengar terkait kehidupan Yesus adalah dimanakah Ia saat masuk usia remaja?
Tak ada satupun dari empat kitab Injil yang menceritakan rentang waktu tersebut. Seperti yang ada dalam Kabar Baik hari ini, Lukas hanya mencatat rentang waktu masa kanak-kanak Yesus hingga Ia berusia dua belas tahun. Pada bab selanjutnya, catatannya meloncat langsung pada perkenalan sosok Yohanes Pembaptis.
Pada ayat terakhir Kabar Baik hari ini, Lukas mencatat demikian,
Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia (Lukas 2:52)
Ada beberapa ?teori? yang berkembang dan biasa dijadikan jawaban terkait pertanyaan di bagian paling atas tulisan ini. Yang paling sering kudengar adalah teori yang menyatakan Yesus pergi ke India untuk belajar. Ada pula yang mengatakan Ia pergi ke Inggris (Britain) meski sesekali dulu pernah kudengar Yesus pergi ke Jawa! Wow!
Mana yang benar tentu aku tak bisa menjawab. Lebih baik kita tanyakan langsung pada Yang Bersangkutan saat bertemu di Surga nanti.
Nah, karena tak ada satupun yang mencatat dan kalaupun ada catatannnya tak bisa dibuktikan kebenarannya, sejatinya kita tak salah kalau bilang bahwa bisa saja Yesus saat itu memang pergi ke satu tempat, entah India, Inggris, Jawa atau manapun. Sesuai yang dilukiskan Lukas, Yesus memiliki hikmat jadi bisa saja kalau menurut hikmatNya Ia perlu pergi ke tempat itu, pergilah Ia.
Lagipula kecuali dalam hal dosa, Yesus toh sama seperti kita manusia. Kalau kita bisa memutuskan pergi dari kota asal untuk kuliah ya bisa jadi Yesus pun minta ijin pergi kepada Maria dan Yosef (jika waktu itu Yosef masih hidup) untuk melakukan apapun terkait dengan tugas pelayananNya di dunia.
Jadi?
Berpikirlah sederhana. Janganlah kita memiliki hati yang mudah terusik tentang apa yang dikatakan orang terhadapNya. Yang penting adalah kepenuhan hikmat dan kasih karunia Allah ada padaNya, Yesus yang kita percaya.
Jadi kalau ditanya kemana Yesus pergi saat Ia remaja?
Bilang saja tak tahu karena kita memang benar-benar tak tahu. Tapi katakan juga kepada si penanya bahwa Yesus memang pergi? Ia pergi ke dalam hati setiap orang. Yesus mengetuk pintu hati meminta ijin untuk singgah dan bersemayam syukur-syukur kalau kita memberinya ruang kendali sehingga Ia sendiri yang mengendalikan hidup kita untuk selama-lamanya.
Sydney, 30 Desember 2017
0 Komentar