Kapan terakhir beli kalendar baru?

3 Jan 2017 | Cetusan

Tahun baru, dulu identik dengan kalendar (cetak) yang juga baru. Tapi itu dulu! Kini, 2017 masihkah kalian membeli lantas memasang kalendar baru?

Kira-kira tiga hari sebelum pergantian tahun, aku pergi ke pusat perbelanjaan dekat rumah dan kutemukan masih ada toko yang menjual kalender seperti tampak di bawah ini.

kalendar

Aku sendiri sejak dulu tak pernah dan tak ingin membeli kalendar. Alasannya karena aku tak butuh dan ketika butuh ada yang memberi. Jadi untuk apa membeli?

Dulu (dan mungkin kini) kalendar digantung (diletakkan untuk kalendar meja) dimana-mana. Dipaku di ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur bahkan kamar pembantu serta dapur. Sebenarnya kenapa perlu banyak kalendar padahal tanggal pun sehari hanya berganti sekali?

Mungkin untuk hiasan dinding!
Padahal, bagusnya dimana kalendar itu? Atau katakanlah bagus, bukankah ada yang lebih bagus daripada itu? Lukisan, poster atau hasil karya kristik misalnya? Syukur-syukur yang berbau religius supaya kalau ada yang bertamu mereka tahu kita ini orang baik-baik.

Untuk menghitung weton/hari baik! Jadi misalnya ada pria ngelamar, kan rombongannya diterima di ruang tamu lalu kedua pihak mempelai sepakat hendak menikahkan anaknya. Karena mereka masih memegang adat tradisi yang kuat, alih-alih hanya menentukan tanggal saja, keduanya mengambil kalendar lalu menghitung weton/hari baik dari berbagai sudut tradisi. Nah ini lebih masuk akal kenapa kita perlu kalendar!

Tapi kalendar di kamar? Untuk apa?!

Tergantung kamar siapa dulu!
Kalendar di kamar pembantu itu penting untuknya memikirkan berapa sisa uang yang masih bisa dikirimkan menggunakan wesel untuk anak-anaknya di kampung dan berapa hari lagi baru akan menerima gaji lagi dari sang majikan?

Kalau kalendar di kamar pasutri mungkin penting juga untuk menghitung kapan ‘tanggal aman’ dan ‘tanggal nggak aman’ bukankah lebih baik demikian ketimbang pakai KB buatan yang tidak alami?

Kalendar di dapur? Hmmmm, mungkin untuk menghitung kapan expiry date bumbu-bumbu jadi yang dibeli tiga bulan silam!

Kalendar di rumah makan? Nah ini yang nggak masuk nalar!

Kenapa kebanyakan rumah makan memasang kalendar di dindingnya? Apakah mereka itu sebenarnya mengundang orang datang untuk beradu hitung tanggalan atau untuk makan? “Oh, jangan salah! Orang-orang marketing itu biasanya berebut tempat menjelang tahun baru! Mendekati pemilik restaurant lalu bersicepat menawarkan kalendar supaya dipajang di posisi yang strategis!”

Beruntung sekarang jamannya digital. Hampir di semua gadget ada kalendarnya. Malah fungsinya tak hanya menunjuk sekarang tanggal berapa tapi juga ada fungsi-fungsi tambahan untuk menulis pesan terkait tanggal, agenda, pengingat, bahkan aplikasi penghitung tanggal aman dan tanggal tak aman pun sudah ada, basisnya ya hitung-hitungan tanggal.

‘Beruntung’ pula sekarang jamannya orang peduli pada lingkungan atau setidaknya materi pemberitaan dan promo tentang pentingnya untuk peduli pada lingkungan muncul dimana-mana. Jadi sambil membayangkan wajah orangutan lugu nan penuh keperluan terhadap belas kasihan kita jadi tak tega untuk membeli kalendar cetak karena tahu konsekuensinya, setiap kertas yang dipakai akan mereduksi jumlah pohon yang jadi tempat hidup mereka.

Eh padahal pakai alat digital untuk mengakses kalendar itu bukannya kita lantas bebas dari dosa ekologis/lingkungan loh! Setiap produksi alat digital yang kita pakai itu menghasilkan carbon emisi yang ‘ongkosnya’ tak murah karena melukai lingkungan juga!

Waduh! Lantas gimana dong? Berlaku yang wajar saja! Berhitung boleh tapi jangan matematis! Ngawur juga boleh tapi jangan sampai jadi dilematis!

Kalau memang perlu membeli kalendar cetak ya belilah asal memang itu yang paling tepat sesuai kebutuhan bukannya keinginan. Kalau masih merasa berdosa ya mari kita tebus dosa dengan jalan memperhatikan lingkungan sekitar. Mulai dari membuang sampah pada tempatnya, memisahkan sampah organik, sampah daur ulang dan sampah yang tak bisa didaur ulang termasuk bagaimana me-recycle sampah kalendar tahun sebelumnya.

Mau yang lebih, bergabunglah ke organisasi-organisasi nirlaba yang peduli pada lingkungan yang banyak informasinya bisa ditemukan di penjuru internet!

Jadi, udah beli kalendar cetak belom? Mau beli yang kayak gini? Ini mah Channing Tatum juga lewat!

Kalendar

Sebarluaskan!

3 Komentar

  1. Kalau saya tetap membutuhkan kalender secara fisik, karena bisa dicoret-coret kalau ada hal yang penting (tulisan tangan lebih greget). Kalender di gawai tetap dibutuhkan, kok. ;)

    Saya lebih suka membuat kalender sendiri menggunakan Excel, ketimbang harus beli.

    Balas
    • Menggunakan Excel? Lalu dicetak?

      Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.