Pada suatu waktu, ketika menit belum terlalu jauh beranjak dari angka 8:30 pagi.
“Hey morning! Kamu dapat salam dari Brintik! (sebut saja demikian namanya)? sapa teman kerjaku, seorang wanita berkerling mata nan ‘victorian’ itu.
“Brintik? Hmm… Brintik? Oh, ok.. salam balik!? balasku, setengah berbasa-basi.
“Hmmm… are you sure??
“Maksudmu??
“Salam kamu itu tadi?! Serius ingin kau sampaikan ke Brintik?? Kali ini alisnya mengkerut meski senyumnya tetap tersungging.
“Ah, apa yang salah dengan salamku, eh? Itu si Brintik yang sering kemari itu kan??
“Iya. Sorry aku belum cerita semuanya. Jadi si Brintik itu gak cuma nitip salam ke kamu, Don. Dia juga nanya apakah kamu itu straight atau gay!??
“WHAT??!!!???? #$%^&*##?
“Don’t panic! Hahahaha.. Kamu perlu tahu kenapa kamu ‘dituduh’ seperti itu, Don!?
“Oh, kenapa??
Lalu ia menyebut tindikku di telinga kanan, model celana skinny kegemaranku yang sering kukenakan, kebiasaanku rutin nge-gym.. dan, satu hal yang tak kunyana sebelumnya, “Abisnya kamu ke tempat kerja pun selalu wangi!?
Aku hanya bisa terpaku!
Satu-satunya hal yang menghiburku (atau setidaknya kuanggap sebagai hiburan) adalah ucapannya yang terakhir tadi kuanggap sebagai sebuah pujian untuk mengatakan bahwa sesungguhnya aku ini keren! Lain tidak! :)
Temans,
Kecenderungan kita sebagai manusia adalah menangkap pertanda untuk menarik kesimpulan. Lumrah sih. Selumrah temanku, Brintik, yang mengira aku seorang homoseksual hanya karena aku cocok dengan kriteria yang menurutnya banyak didapati pada kaum penyuka sejenis itu.
Namun kesimpulan toh sifatnya selalu jadi sepihak sebelum akhirnya berhadapan dengan kenyataan yang hanya bisa bernilai kalau tidak salah ya berarti benar, dan sebaliknya. Meski sayang, kesimpulan (yang sepihak itu) sering lantas dijadikan hukum yang absolut yang bahkan mengalahkan kenyataan itu sendiri.
Soal Lady Gaga kemarin misalnya!
Orang berasumsi bahwa Lady Gaga itu adalah agen kebobrokan moral hanya karena cara berpenampilannya yang ‘tak lumrah’. Sebagian yang lain mengatakan karena lirik lagunya yang menceritakan hal-hal negatif. Padahal apakah kenyataannya Lady Gaga adalah demikian?
“Bagiku, tak ada untungnya menilai orang supaya tampak aslinya.”
Lain lagi dengan Angie! Siapa nyana seorang nan anggun lagi pandai seperti Angelina Sondakh bisa terjerat kasus korupsi? KPK mengurungnya dan menyematkan gelar tersangka kasus korupsi? Ah, kita doakan saja semoga sangkaan itu tak benar jadi kita tak lagi bingung dalam berasumsi terhadap orang lain yang berpenampilan anggun dan pandai seperti beliau.
Persoalannya sekarang adalah bagaimana menilai orang supaya tampak aslinya??A-ha.. ini tentu pertanyaan yang menarik yang sayangnya akan kujawab dengan cara yang barangkali tak menarik sama sekali.
Bagiku, tak ada untungnya menilai orang supaya tampak aslinya. Semua orang punya hak untuk berbuat apapun terhadap dirinya selama itu tak merugikan orang lain. Jadi terlepas dari asli atau palsu, apakah hak kita untuk menilainya? Adakah ketepatan penilaian akan membuat kita untung atau rugi?
Kenapa justru tak memulai dari pemikiran untuk mempersiapkan sikap terhadap apapun kepalsuan atau ketidakbenaran yang kita terima dari mereka?
Jadi…kembali ke soal Brintik tadi…
Akhirnya sesaat setelah mendapat salam, aku lalu minta ijin kepada istri untuk menindik telinga sebelah kiri sekalian sebagai tanda bahwa aku juga bisa tampak seperti heteroseksual.
Ah, semoga penggalan ‘bisa tampak seperti heteroseksual’ barusan tak mendistraksi pikiranmu, Wahai Pembaca :)
“Ecce homo!? Pontius Pilate
ketoke mbiyen wes tau ngobrol opo tak elingke yo kanan kiri kuwi … lali
asyiiik ternyata Donny hetero! hahaha
(tapi aku ngga mau godain ah, takut ama Joyce :D)
Kurasa mempersiapkan diri terhadap SEGALA kemungkinan dalam pergaulan itu memang harus. Namanya juga manusia, tak mudah ditebak, dan manusia juga mudah berubah. Kemarin dalam acara kuiz di sini diberitahu, jika kamu membenci sesuatu lalu mengatakan “Saya benci XXXXX (Isi sendiri” Pada hitungan ke 1500 kamu TIDAK BENCI lagi, bahkan cinta. Tapi siapa yang mau hitung sampai 1500 kali ya? hehehe
Hodo-hodoni kata orang Jepang. Jangan “terlalu” bahasa Indonesianya
EM
Adalah hal yang samgat wajar jika manusia menilai dari yang tampak, karena memang segitulah kemampuannya. Rasanya, terlalu mubazir energi yamg kita keluarkan hanya untuk berusaha mencari tahu “asli” seseorang. Toh, aib kita masih banyak yang patut kita perbaiki. So, mari terus bersibuk dg aib kita sendiri..
Btw, aku kok khawatir kalau kamu pakai anting kiri-kanan.. Jangan-jangan nanti malah dianggap biseks lagi, hahaha… :-)
Soal tindik di telinga yang identik dengan gay, saya ketawa teringat stand up comedy yang katanya tindik di telinga kiri juga bisa berarti gay. Bedanya, kalau di kanan itu gay biasa, kalau tindik di kiri artinya gay kidal :D
hahaha.. ngakak baca ini. yo sing penting dimata istri mas donny tetep lelaki tulen kan?
hihihi
:) salam kenal,
wahahha… ntar klo ditindik kiri kanan, wangi, wajah putih bersih, rambut agak panjang nanti orang malah bingung mas….
mmmmaaf, anda ini cewek apa cowok…? :D
penampilan terkadang menipu, tapi terkadang penampilan adalah cermin diri…
nah lho…yg bener yang mana nih jadinya…
harus dipikirkan tuh don… kondisinya memang memungkinkan dirimu dikira gay… hahahaha…. :) mungkin dibuat urakan sekarang..
Hmm, emangnya wangi ya Om dirimu? Ada-ada aja yang ngira gay. Emang ada gay hobi nyinyir ya? #eh :D
Hehehe…
bahasanmu ki intine ya antarane “isi lan kulit” Dab, tapi kok ya mengalir enak dicernane taaa… :)
untung biyen aku ra mbok apak2ne pas nang kamar hotel ya Don? #eh
eh, komentator yg tindik kiri itu lucu :))
Bisa jadi yang ngirim salam yang gay.. jkkkkkkkkkk (becanda :D) ………..
huahahahha…semoga brintik makin deg2 ser setelah dapet salam baliknya mas dony *piss*
Hahahaa…. aku juga tahu soal tindik telinga kanan itu. Tapi soal skinny, sah saja cowok berskinny selama cocok. Dan wangi tentu saja, bukankah cowok metroseksual sudah lumrah ya. Mantanku dulu juga dikira gay karena dia sangat pesolek.
Aku menganggap komentar temanmu itu sama denganmu, maksudnya tentu saja kamu itu keren.
Orientasi seksualmu hak asasimu dan kamu tetep temanku :D
Selalu wangi??? Hmmmmhhh seingatku dulu seorang donny verdian selalu jarang mandi, wkwkwkwkwkwkwkwk
Aku takutnya gay itu cuma gaya-gayaan aja, sekedar lifestyle tapi enggak ada esensinya. #eh
Ya enggak apalah khan baru tampak seperti Gay, teman kerja wanita saya malah tampak seperti les-b kali ya ?, khan rambutnya lebih pendek dari rambut saya.
kalau udah seperti ini yg penting jadi diri sendiri aja deh yak.. walaupun kita berprilaku dengan maksud tertentu.. tapi kalau pola pikir seseorang udah berbeda tetep aja gak bs kita merubahnya..
Lha ini,… ditempat saya malah yang tindik2 itu justru garang,…. sering gebuk2-kan. Bedanya cuma ngga pake parfum doank, Om :D
*puk puk Mas Donny* LOL
wahhh aku jadi kesindir .nih
Aku brows soal ciri2 pria gay.. Nemu blog ini, 2012 ?
3 bln ini aku dekat sm bekas tmn SMA, kami sudah sama2 single (janda dan duda) Dlm masa penjajakan ini aku perhatikan pacarku terlalu rapi,terlalu wangi, hobby nge’gym dan suka pakai baju2 modis dan ketat (warna msh normal, tdk nge’jreng)
bbrp tmnnya ada yg gay tp aku tdk pernah ketemu.
Kalau jalan ke mall atau acara2 penting dia selalu bawa *dompet besar yg lg trend (dikalangan gay?)*
krn pria hetero sptnya lebih suka tas slempang atau tas pinggang* kaos kakinya ada yg wrn hijau nge’jreng.
sy pernah tanya, “apakah km gay? Apakah km bisexual?” dia blng amit2 lalu lngsng menarik tangan sy kebagian tubuhnya. Tampak normal.
Belakangan sy berusaha utk putus, dia kelabakan, ngambek, protes,memohon jg pergi. Tp hati kecil berkata ada yg janggal dgn dirinya. Setelah baca blog ini sy jd ragu dgn bisikan hati kecil..
Mungkinkah pacar sy hetero yg terlalu kekinian..? ?
hrs kah sy putus mengikuti warning kata hati..? Galawww..