Kalau tak boleh pacaran, bolehkah seorang pastor merokok?

20 Des 2018 | Kabar Baik

Ketika Yesus dilukis Lukas sedang mengusir para pedagang yang berjualan di Bait Allah hari ini (lih. Lukas 19:45-48) dengan apakah kita merenung dan mengaktualisasikan dalam hidup sehari-hari?

Ada yang bilang, ?Itu artinya kita dilarang berdagang di Gereja, Don!?

Aku tak menyalahkan karena siapa yang memperbolehkan berdagang di dalam, kan? Kalaupun ada paling juga ibu-ibu yang berjualan makanan atau menggelar pasar murah untuk kepentingan yang sudah dikompromikan dengan pihak Gereja. Atau jangan-jangan para petugas yang menjual lembaran buku misa? Itupun juga untuk kepentingan Gereja.

Lagipula, kalaupun benar-benar ada pedagang yang berdagang di Gereja kita tak punya kuasa untuk mengusirnya karena kita ini bukan Yesus. Melaporkan ke pastor tentu boleh saja tapi kalau sampai kejadian ada pedagang di gereja, apa iya pastor sampai tidak tahu sih?

Ada juga yang bilang, ?Bait Allah itu adalah hatimu, Don!? Tak salah juga tapi adakah hanya hati? 

Tiba-tiba aku teringat dulu waktu masih merokok dan banyak kawan memperingatkanku untuk berhenti dengan pesan, ?Tubuhmu adalah Bait Allah!? Dan aku setuju dengan apa yang awal-mulanya dikatakan Santo Paulus dalam suratnya kepada umat di Korintus bahwa kita ini adalah Bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu! (lih. 1 Kor 3:16).

Lalu bagaimana memasukkan konteks kita yang Bait Allah dan pedagang yang dilarang untuk berjualan di dalamnya? Adakah itu berarti kita dilarang untuk berdagang?

Tentu tidak demikian!

Secara tujuan, Bait Allah adalah tempat untuk menyembah Allah tapi para pedagang membuatnya untuk berjualan. Maka dalam konteks diri kita, tujuan hidup adalah untuk kemuliaan Tuhan bukan untuk melakukan hal-hal lain yang melenceng dari tujuan utama kita untukNya tersebut!

Mari kita ambil contoh tentang merokok!

Secara kesehatan merokok itu tidak baik tentu saja! Tapi pernahkah kalian bertemu dengan sosok imam/pastor yang merokok?

Dulu aku pernah penasaran dan iseng bertanya tentang kebiasaan merokok seorang pastor.

?Kamu kok ngerokok, Romo??

?Ya nggak papa karena dengan merokok aku bisa berpikir lebih tenang dan membuahkan tulisan yang bagus yang memang jadi tugas pelayananku!?

?Tapi kamu tergantung dengan rokok?? tanyaku lagi.

?Ya mencoba untuk tidak? Kalau memang diminta untuk berhenti oleh atasan ya aku berhenti!?

Tentu aku tak ingin menghakimi kawanku yang Romo tadi. Aku justru lebih ingin mendalami untuk berada di sisinya. Karena seperti kita tahu, rokok tidak baik untuk kesehatan tapi di sisi lain, bagi sebagian orang (termasuk aku dulu) merokok membuat pikiran lebih rileks dan ide untuk menghasilkan karya jadi seolah lebih mudah keluar.

Persoalannya sekarang adalah mana yang lebih dipentingkan, sehat tapi tak menghasilkan karya yang terbaik atau berisiko sakit tapi menghasilkan karya yang hebat?

Semua orang punya pendapat dan penilaian masing-masing dan biarlah hal itu jadi pertanggungjawaban masing-masing dari kita dengan Tuhan.

Lho Donny, kenapa kamu gak tegas soal pastor yang merokok? Akankah kamu juga tak tegas ketika misalnya ada seorang pastor yang berpacaran dan ketika ditanya kenapa dia pacaran karena dengan pacar ia jadi lebih semangat untuk menghasilkan karya?

Aduh! Pertanyaanmu itu lhhooo! Kayak nggak ada yang lebih gampang? Dari kemarin kok menyudutkan seperti politikus-politikus di televisi?!

Sydney, 20 Desember 2018

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.