Kalau Saya Punya Eee PC

17 Jan 2008 | Digital

Kalau saya punya Eee PC, yang pasti saya akan memiliki satu alasan lagi untuk dapat selalu berkunjung ke rumah keponakan saya setiap liburan tiba.
Yup! Saya memiliki seorang keponakan, anak dari kakak saya, bernama Fitri. Dia berusia 9 tahun dan saat ini duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar.
Saya sangat dekat dengannya. Ia selalu tampak begitu gembira ketika saya datang berlibur dan sebaliknya, ketika saya harus kembali pulang untuk bekerja, ia selalu bersedih karena itu berarti ia tidak dapat bertemu kembali dengan saya, om tercintanya ini, untuk beberapa waktu ke depan.

Kedekatan yang terjalin antara saya dengan Fitri sangat kentara ketika kami bersama-sama di rumah.
Misalnya saja ketika saya harus melakukan kerja remote terhadap beberapa klien saya. Saya adalah seorang web developer yang juga memiliki web hosting provider sehingga sering sekali dalam liburan pun, tuntutan untuk selalu stay connected dengan internet adalah wajib hukumnya. Nah, biasanya ketika saya bekerja menggunakan notebook, Fitri selalu ingin tahu tentang apa yang sedang saya kerjakan.
Kalau cuma melongok sebentar atau memperhatikan dari samping bagi saya tak mengapa, akan tetapi terkadang ia melakukan hal-hal untuk menarik perhatian saya lebih daripada itu.
Tak jarang ia ikut memencet-mencet tombol keyboard dan memainkan touchpad notebook saya. Hal ini tentu saja sangat mengganggu saya dalam bekerja yang meski dalam suasana libur tetap menuntut satu keseriusan tersendiri.

Nah!
Seandainya saya punya Eee PC tentu saja saya akan membawanya serta ketika berlibur ke rumah Fitri.
Ketika saya bekerja, saya jadi bisa meminjamkan Eee PC saya itu kepadanya.
Akan tetapi tentu saja saya akan batasi akses data yang ada di dalam Eee PC saya terlebih dahulu.
Saya tidak akan menyimpan data-data penting pekerjaan saya di Eee PC melainkan hanya beberapa software pendukung kerja seperti ftp client, terminal untuk mengakses shell, email client dan text editor favorit saya untuk melakukan coding seperti yang biasa lakukan pada desktop maupun notebook saya.
Selebihnya tidak! Karena bagi saya, dari kabar yang saya dengar, Eee PC cukup memberikan software-software pendukung bawaan dari asalnya.

Ah saya jadi tak sabar membayangkan ketika kami berdua, saya dan Fitri, saling menenteng notebook masing-masing yang memang sangat cocok dengan karakteristik kami masing-masing.
Saya membawa laptop utama saya sementara Fitri akan dengan gagahnya memangku Eee PC yang memang seukuran dengan tubuhnya yang masih mungil itu.
Saya sudah berjanji pada diri sendiri untuk mengajari ia pula tentang bagaimana cara melakukan kegiatan dengan komputer.
Kebetulan karena icon-icon yang ada di Eee PC sangat user friendly untuk anak se usianya, maka saya pikir saya tak akan banyak membuang waktu untuk mulai mengajarinya.
Apa saja yang bisa ia lakukan pada notebook barunya itu?”
Wah banyak! Ia bisa belajar matematika di sana, menggambar, mengenal ilmu-ilmu pengetahuan populer dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa ia dapat dari software-software bawaan Eee PC itu nantinya.

Tidak hanya itu!
Ketika saya pengen mengajaknya pergi ke mall, saya pun bisa mengajak ia sekaligus membawakan Eee PC nya.
Saya akan mengajarinya pula melongok jendela informasi dunia yang dinamakan internet.
Jadi Fitri tak akan kalah gagahnya dengan “kakak-kakaknya” yang sekarang ini sedang demen ber-wifi di foodcourt-foodcourt yang tersebar di banyak mall karena dengan menggunakan Eee PC, ia pun bisa mengakses internet dengan ber-wifi ria. “Emang hanya anak gede yang bisa ber-wifi?” Ah, aku tak sabar menantikan celoteh-celoteh lucunya seperti itu nantinya.

Pokoknya, saya nggak akan pernah menyesal mendapatkan Eee PC yang sudah lama saya idam-idamkan.
Saya akan semakin bisa dekat dengan keponakan tercinta saya, Fitri.
Tapi kalau tiba-tiba Fitri merengek meminta Eee PC saya untuk dijadikan kepunyaannya..?
Wah kalau yang itu nanti dulu! Karena seperti saya bilang di atas, Eee PC itu tetap saya pergunakan untuk bekerja, sebagai sub-notebook yang berfungsi lebih mobile karena bentuk dan ukurannya.
Jadi, kalau Fitri tiba-tiba ngambek dan meminta Eee PC, saya akan bilang ke bapaknya bahwa Eee PC itu hadir dengan harga yang ekonomis, se-ergonomis bentuknya, jadi belikan saja anakmu Eee PC.
Kalau belum punya uang? Ya nabung dulu! Sembari nabung saya akan selalu datang ke rumahnya untuk meminjaminya Eee PC saya.

Beres kan?

Sebarluaskan!

2 Komentar

  1. Wah sebenernya kepengen sih, cuman laptop satu aja jarang kepake, jarang Mobile sih :D kepake cuman kalo test desain (browser lain) dan kalo presentasi doank :D

    jadi sepertinya lom tertarik untuk beli deh, meskipun menggiurkan ;)

    Balas
  2. @Ray: tuku wae, keno dinggo latian CSS si CSS tho! :)

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.