KABAR BAIK VOL.100/2016 – Ya kalau Tuhan beneran. Kalau ternyata setan?

9 Apr 2016 | Kabar Baik

KABAR BAIK HARI INI, 9 APRIL 2016

Yohanes 6:16 – 21
Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang.

Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka.

Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Aku ini, jangan takut!”

Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.

Renungan

Murid-murid ketakutan melihat Yesus berjalan di atas air.

Mengetahui hal itu, Ia pun mengkonfirmasi keberadaan diriNya, “Aku ini, jangan takut!”

Kenapa para murid takut?
Karena mereka tak pernah melihat orang mampu berjalan di atas air sebelum-sebelumnya. Kalaupun ada, mungkin mereka pikir itu adalah hantu. Batas pikir manusia memang terbatas dan landai?

Dalam kehidupan sehari-hari, aku juga sering merasa demikian. Entah kalian?

Tiba-tiba ada orang yang datang menawarkan bantuan saat aku terjepit.

Maksud hati tentu ingin menerimanya begitu saja, tapi otak menghalanginya.??Mana ada sih orang sebaik itu? Makan siang nggak ada yang gratis, parkir juga bayar per jam dan …hey, bukankah di Indonesia toilet banyak yang bayar untuk memakainya??

Tapi dalam saat-saat seperti itu, karena ?beragama?, aku ingat akan Kabar Baik hari ini dan akhirnya menerima bantuannya dengan kemantapan hati!

Begitu kita terima bantuannya dan kita percaya itu berasal dari kuasaNya, eh?. Tampaklah taring aslinya. Kita yang salah, dia ternyata setan!

Nah, bagaimana?
Cara mengatasinya?
Ketika kita lantas mampu mengatasinya, bagaimana kita bisa mudah jatuh percaya kepada Tuhan tanpa dibayang-bayangi trauma?

Pada taraf yang paling parah, kita bisa tak percaya lagi bahwa Tuhan itu ada?

Salah seorang kawanku membuka usaha beberapa waktu silam.

Sebagai orang yang mencoba taat, ia menjadikan dasar iman kristiani untuk mendirikan perusahaannya itu tadi.

Ia dan partner bisnisnya membuat jadwal doa dengan ujub permohonan khusus, supaya Tuhan membantu pendirian perusahaannya.

Tak sampai dua minggu, tawaran demi tawaran kerja sama datang mulai dari angka nominal standard hingga yang fenomenal.

Kawanku tadi bingung dan bimbang. Ia bertanya kepadaku, ?Bagaimana kalau ternyata bantuan-bantuan itu bukan dari Tuhan??

Aku membalas, ?Enakan mana dengan ketiadaan bantuan sama sekali??

Kawanku diam.
Kalau memang bantuan itu bukan dari Tuhan, justru itu tantangannya untuk mengambil alih bantuan dan menggunakannya untuk kemuliaan Tuhan.

Jangan sampai justru kita yang diambil alih dan dibajak oleh bantuan tersebut dan kita menjauh dari Tuhan.

Jangan pula kita meninggalkan perahu dengan alasan menyelamatkan diri karena perahu itu sejatinya milik Tuhan yang harus diselamatkan lebih dari diri kita sendiri.

Caranya? Peka diri dan terus maju ke depan? Jangan takut apalagi bimbang. Kalau kita tak bisa percaya pada Tuhan yang tampak, percayalah pada Tuhan yang tak kasat mata? Ia tak?kan membiarkan kita sendirian…

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.