KABAR BAIK VOL.92/2016 ? Karena supir kehidupan kita lebih jago ketimbang Ayrton Senna

1 Apr 2016 | Kabar Baik

KABAR BAIK HARI INI, 1 April 2016

Yohanes 21 : 1 – 14
Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.

Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.?Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.

Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.”

Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.

Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan.” Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.?Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.

Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.

Kata Yesus kepada mereka: “Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu.”?

Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.?Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.

Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.

RENUNGAN

Waktu masih tinggal di Indonesia dulu, sering aku pulang kampung dari Jogja ke Klaten menggunakan bis umum. Karena aku lebih senang pulang malam, maka bus umum malam Jogja – Surabaya lah yang kunaiki.

Dari Janti di Timur Jogja dan turun di Stasiun Kereta Api Klaten. Tiga puluh menit kira-kira lama perjalanannya.

Adapun pengalaman sepanjang perjalanan di atas bis malam itu kadang menarik.

Aku biasa menggunakan lima menit pertamaku untuk menilai bagaimana sang sopir bekerja dan itu menentukan bagaimana aku bereaksi sepanjang perjalanan.

Dimulai dari pertigaan lampu merah, Babarsari yang letaknya sekitar lima puluh meter dari Ayam Goreng Suharti, Janti, yang kesohor itu.

Kalau tarikannya kasar, bisa dipastikan sepanjang perjalanan aku akan memilih tegang melihat kaca depan. Memperhatikan gestur sopir yang menyetir dan kernet yang membantu sang sopir mengemudi dengan memberi aba-aba kapan menyalip, kapan kembali ke jalur.

Dan biasanya perhitunganku jarang meleset. Bahasa Jawanya, cara nyetir yang seperti itu adalah ?yak-yakan?.

Beda dengan sopir yang tarikannya halus.
Begitu lepas dari Janti dan tarikannya mulus, aku biasanya memilih untuk mengambil headsetku lalu entah itu bermain game atau kirim message ke kawan dan membaca buku atau malah kadang ketiduran hingga sampai di Klaten saat kernet berteriak, ?Tasiun.. Tasiun! (maksudnya Stasiun.. stasiun)?.

Mungkin kalian berkesimpulan dari ceritaku di atas bahwa semua tergantung supir?

Bagiku tidak.
Semua tergantung bagaimana kita menaruh kepercayaan terhadap siapapun supir yang mengendarai kendaraan yang kita tumpangi.

Dalam hidup pun demikian.
Supir hidup kita adalah Tuhan sendiri. Ia membawa kita di atas kendaraan yang kita tumpangi.

Ada kalanya Ia memang harus agak sedikit ugal-ugalan dalam nyetir karena kalau tidak, bisa jadi kita dikejar oleh kekuatan lain yang menyengsarakan dan membinasakan kita.

Tapi di kali lain, bisa jadi Ia berubah jadi tenang nan halus karena Ia tahu jalan yang ditempuh di depan cukup mulus dan lurus.

Tapi sungguhpun demikian, sebagai manusia yang istilah jawanya, keminter, kita sering berontak dan sok yakin bahwa apa yang dilakukan si sopir itu salah berdasarkan perasaan sok pintar alias keminter kita tadi.

Apa yang dilukiskan dalam Kabar Baik hari ini, adalah sebuah pemandangan yang menyejukkan hati.

Coba kalian yang masih ingat bagaimana Petrus membangkang dan tak yakin saat Yesus yang ditemuinya pertama kali menyuruh menebarkan jala. Kalau tak salah ia bilang, ?Guru, sudah semalam-malaman kami tidak mendapatkan ikan dan sekarang kami Engkau minta untuk menebarkannya lagi??

Tapi kini, mungkin karena sudah merasa malu pernah menyangkal tiga kali, Petrus menurut saja saat diminta Yesus untuk menebar jalanya.

Bahkan ia segera mengenakan pakaian untuk menghormatiNya saat seorang kawan lain berkata, ?Itu, Tuhan!?

Petrus tak lagi menyangkal, padahal bisa saja, sesuai tabiatnya yang kita kenal, ia berujar, ?Ah yang benar? Itu belum tentu Tuhan!?

Hasilnya pun luar biasa.
Seratus lima puluh tiga ekor ikan didapatkan sekali tangkap tanpa jala terkoyak! (Yohanes memang sangat detail dalam menuliskan kitabnya sampai tak lupa menyebut jumlah ekor ikan yang tertangkap!)

Lalu di akhir Kabar Baik hari ini, Yohanes lagi-lagi membuatku terkesiap. Dengan indah ia menuliskan, Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.

Jadi?
Tidak perlu bertanya-tanya bagaimana Sang Supir mengendarai kendaraan yang kita tumpangi, Kawan.

Tidak perlu meragukan kemampuan nyetirnya. Tidak perlu meragukan apakah yang nyetir itu benar-benar Tuhan atau bukan.

Yang pasti, kita akan sampai di tujuan dengan selamat karena Supir Kita adalah supir yang luar biasa. KemampuanNya melebihi seorang Ayrton Senna, Alain Prost apalagi kalau hanya seorang supir bis malam Jogja – Surabaya, kan?

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.